Who's Nana? 18. Yank???Yuka telah kembali seperti dirinya dulu. Mulai tenggelam dalam tumpukan berkas, jadwal kunjungan bisnis, serta ... pertemuan-pertemuan dengan beberapa klien penting. Bedanya, membawa Jemima adalah keharusan, seolah memaksa gadis 19 tahun tersebut untuk merasakan bagaimana terbenam dalam dunia bisnis.
Jemima telah menjadi seorang penurut, tidak ada pertanyaan yang merintangi langkah kaki Yuka, dia bahkan tidak membahas hal-hal panas yang mereka lalui beberapa hari lalu.
Namun, tatapan mata sang dominan menunjukkan betapa hasrat menggebu tersebut ada. Tidak dibicarakan, bukan berarti tidak pernah terjadi.
Mungkin waktu yang tidak tepat. Mungkin momen yang tidak memberi keduanya kelonggaran. Mungkin juga Yuka memaksa untuk mendoktrin pemikiran gadisnya, bahwa ada hal yang lebih penting untuk dibahas. Ini tentang nasib 5000 karyawan dari usaha Nona Han yang Yuka tanggung.
Lalu, yang tersisa dan terlihat begitu jelas hanyalah 'teman tidur'. Iya, dua kata tersebut yang masih berputar di dalam kepala Jemima sepanjang waktu.
Masih ada rasa kecewa, untuk interaksi tak berarti dan terlihat impulsif ketika mungkin tanpa sengaja tatapan mata Yuka terlempar pada Nana, lalu tanpa sengaja setiap kali tertangkap oleh Jemima.
Semua hal menyakitkan dan harus diterima Jemima berakhir, atau mirip berbalik arah. Iya, ketika seseorang dari resort datang ke kantor Yuka.
"Yank??"
Panggilan sayang yang Yuka cukup tahu artinya menampar egonya dengan keras. Lalu rasa penasaran yang masih menyergapnya dengan tiba-tiba menjadi menyakitkan ketika ekspresi Jemima cukup datar. Seolah panggilan sang pria muda asal Indonesia memang telah menjadi biasa. Tidak, keduanya mungkin cukup dekat untuk sebuah kata tersebut.
"D-dia pacarmu? Maksudku ... dia mantan pacarmu? Tidak ..., siapa dia?"
Untuk beberapa alasan tak jelas otak Yuka mengambil mode waspada. Dia cukup siap menyingkirkan salah satu managernya tersebut jika nyata menjadi jurang menganga yang membentang di antara mereka.
"Zahir? Hanya seseorang yang aku kenal dulu."
Sekali jawaban itu keluar dari mulut Jemima, terlihat begitu malas untuk membahas pemuda tersebut; hanya menjawab sambil lalu.
Yuka cukup menahan diri dari berlari untuk menghimpit Jemima dengan pertanyaan dengan arah sama. Namun, siapapun tahu perubahan ekspresi dari sang CEO.
Beberapa kali Junho menatap bergantian dua saudaranya tersebut. Hari ini Lembah Manah tengah mengurus sesuatu yang lain, dia absen dari menemani Jemima.
Sementara Nana tertinggal di belakang, berjalan beriringan dengan Lim Jenna, asistennya. Untuk sepersekian detik tatapan mata gadis cantik tersebut terlempar pada Oh Yoora, asisten Yuka. Namun, hanya gelengan ringan yang dia terima sebagai jawaban.
"Apakah perlu saya mencari tahu tentang Ivander Zahir?" bisik Park Minhyuk bermaksud berbisik pada Junho, tetapi sukses menghentikan langkah kaki Jemima dari berjalan.
Pergerakan yang tiba-tiba tersebut menjadikan tubuh Yuka kini menubruk punggung Jemima.
"Haishhh!" geram Yuka memutar tubuh pada asisten Junho, yang tanpa disadari menjadikan Jemima habis kesabaran.
Jari-jari ramping yang lebih muda memegang pergelangan tangan sang CEO untuk menariknya dengan kuat, menyeret langkah kaki cepat mengikutinya.
"Mau ke mana kita?" tanya Yuka, masih dengan ekspresi tenangnya.
Jemima diam tidak menjawab, langkah kakinya berhenti di 20 meter dari beberapa orang yang mereka tinggalkan.
"Jemima."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Nana? [GxG] - 21+ END✔️
RomanceSeperti biasa, NC21+ dan epilog bisa kalian baca di Karyakarsa. Cek link di bio aku yaa ... Warning! Smut 21+ GXG | LGBTQ+ | GL | Area Pelangi 🌈 Jika tidak suka harap skip. ____________________________ Entah rasa ini nyata atau hanya ilusi yang kau...