Who's Nana? 10. What???
Terkejut, mirip mendapat hentakan tanpa aba-aba hingga membuyarkan setiap kata yang tersusun rapi di dalam kepala Yuka. Matanya membulat untuk apa yang dia lihat.
"T-terjadi sesuatu padanya?" tanyanya dengan sedikit tergagap. Lalu rasa khawatir menyergapnya secara cepat. Dadanya berdebar semakin berantakan, desiran-desiran panas mengisi setiap urat nadinya bersama aliran darah. Hatinya mencelos oleh asumsinya sendiri.
"Ini-"
Ucapan Jade Wu bahkan belum selesai, terpotong oleh tindakan impulsif sang majikan yang memberikan barang bawaannya secara paksa. Seolah patung yang didorong minggir, jemari Yuka melakukan begitu saja.
Berjalan cepat menuju kasur yang ada di balik dinding pembatas bermaksud menemukan Jemima. Sementara Jade Wu hanya memutar tubuhnya untuk kemudian menutup mata. Ekspresi serba salah yang telah terukir dari belasan menit sebelumnya kini lebih jelas terlihat.
"Mereka akan mati," gumam sang kepala bodyguard.
Dari tempatnya berdiri terlihat Yuka telah berhenti untuk terdiam beberapa saat, bahkan mungkin menghentikan dari bernapas.
Sosok yang selalu mendominasi tersebut memutar tubuh menatap Jade Wu. "H-Hyung, bisakah kau jelaskan?"
Ucapannya terdengar dingin.
"Agassi-"
"Itu aku yang mengajak Jade Hyung untuk bergabung bersama mereka." Suara rendah Han Junho memecah keheningan di dalam ruangan. Dia yang pertama beranjak berdiri dari sofa untuk berjalan ke arah kakaknya.
"Kita akan bicara, Junho!" ucap Yuka dengan nada dinginnya, lalu beralih menatap tiga orang lain di depannya untuk bertanya, "apa yang akan kalian katakan?" lanjutnya.
Lembah Manah beranjak berdiri, tapi dihentikan oleh jemari Jemima. Sementara Nick dan Eun Joon masih menekan napas mereka.
"Anda sendiri, kenapa memasuki kamarku?" Jemima berusaha beranjak untuk duduk, menjadikan Lembah Manah mendekat bermaksud membantunya.
Namun, dia dan setiap orang di dalam ruangan tersebut tidak berpikir bagaimana sifat dasar Yuka ketika menjaga miliknya.
"Jauhkan tubuhmu darinya!"
"Nde, Agassi."
Mengabaikan jawaban pria tampan di depannya, Yuka dengan cepat melangkah maju untuk membantu Jemima.
"Jangan biarkan salah satu dari mereka atau siapapun menyentuh tubuhmu!" bisiknya di dekat telinga Jemima-yang tertangkap jelas oleh telinga setiap orang selain mereka.
Mulut Jemima mendecih tak terima. Namun, rona merah menjalar dengan cepat memenuhi wajahnya.
"Apa kalian akan tetap di sini?" Yuka dengan kata-kata tajamnya berusaha memukul mundur setiap tubuh kekar di sana.
"Ekhem-kurasa kami harus pergi, Ami." Han Junho mengakhiri situasi yang telah bergeser menjadi dingin tersebut.
Ponsel Jemima bergetar untuk sebuah panggilan.
"Baik, terima kasih."
Hanya kalimat tersebut yang meluncur dari tenggorokannya. Lalu ekspresi penuh kemenangan terulas jelas dari bibir tebalnya yang merekah.
"Makanan larut malam kita telah sampai. Apakah kalian berpikir untuk memaksaku memakan semua? Aku tidak ..., selain yang kupesan."
Jemima kini beralih menatap Yuka sebagai seorang maid yang merasa takut pada majikannya. "Lalu bisakah Anda membiarkan mereka makan sebelum pergi?" tanyanya memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Nana? [GxG] - 21+ END✔️
RomanceSeperti biasa, NC21+ dan epilog bisa kalian baca di Karyakarsa. Cek link di bio aku yaa ... Warning! Smut 21+ GXG | LGBTQ+ | GL | Area Pelangi 🌈 Jika tidak suka harap skip. ____________________________ Entah rasa ini nyata atau hanya ilusi yang kau...