🔞22. Dua puluh satu plus

21 1 0
                                    


Who's Nana 🔞22. Dua puluh satu plus

"Ugh-Mom!" Jemima yang pertama mendorong mundur jauh dada Yuka agar melepaskan pagutan mereka yang telah bergeser menjadi semakin liar.

Oh, Jemima butuh pasokan oksigen untuk memenuhi rongga dadanya.

Sangat terpaksa, dan itu terlihat dari tatapan mata dingin Yuka yang terarah tepat pada mata Jemima. Meninggalkan bibir ranum yang lebih muda adalah hal yang cukup sulit.

Setiap malam, hanya ketika sepupunya tersebut telah tertidur lelap dia berani mencumbu sedikit.

Iya, saat tidur Jemima hanya akan menjadi seekor kerbau yang bahkan tidak akan terbangun ketika terjadi kebakaran. Berada di sekitar Yuka membuatnya merasa aman, menjadikannya lengah untuk melonggarkan mode bertahan di kepalanya.

Seolah Yuka terlahir untuk melengkapi kelemahan sepupunya. Bagaimanapun aura aman dan dingin hanya berada di sekitarnya.

Jemima mungkin bisa marah dan protes, tapi tidak dengan melarikan diri darinya.

"Apa yang kau lakukan, Mom?" Jemima terengah saat mengucapkannya.

Bibir ranum yang menebal karena cumbuan, pipi yang merona karena alkohol semakin memerah oleh rangsangan yang lebih tua. Rambut yang tergerai bahkan mulai basah oleh keringat dan acak-acakan.

Kilat mata Jemima mengatakan semua, dia mau lebih.

Yuka masih terdiam menatap bagaimana indahnya pemandangan di depan mata. Jika saja Jemima tidak sakit, tentu dia akan sering mengajak minum sedikit anggur.

Oh, otak nakal Yuka mulai mengambil alih.

Gila ....

"Mau lebih? Katakan, Livi!"

"Keras dan kasar, bisakah?"

Otak Yuka semakin terbakar oleh jawaban yang terlontar dari mulut lawan bicaranya. Bagaimana bisa alkohol menjadikan gadis angkuhnya melepaskan setiap lembar pertahanan.

tbc

Side Story.

"Kau yakin ini akan baik-baik saja?"

"Apakah kau mau berkata akan berhenti? Atau ... mundur dari tempatmu?"

"Haish! Mulutmu, Nitta!"

"Bukankah kau merasa ragu? Tidakkah kau berpikir bahwa jika kata-katamu barusan didengar oleh Jemima hanya akan menjadikannya seorang yang rendah diri. Karena seorang yang cukup sensitif hanya akan menangkap bahwa kau tengah menatapnya dengan jijik."

"Lalu kau terlalu jauh berpikir."

Nitta Shin terlihat mengangkat kedua bahunya untuk melanjutkan pembicaraan yang sedikit absurd tersebut. "Who knows."

Mata sang dokter terlihat melirik Han Yuka, sahabatnya dengan tatapan selidik.

"Kau juga berpikir sama. Dengar, aku tidak bodoh untuk tahu bahwa yang bermasalah adalah rahimnya, bukan area intimnya. Jika iya 'pun, aku tetap berusaha memuaskannya dengan cara yang paling lembut."

"Benarkah?"

"Kau berpikiran sempit."

"Aku mau dia. Strap on dildo hanya media, salah satu alat yang kupikir lebih bisa memberinya rasa puas. Tidak ..., yang benar adalah karena sebelumnya dia mungkin seorang lurus yang telah pernah bermain dengan hal-hal seperti ini. Atau ... dengan seorang pria. Jadi, aku berusaha menjadikannya nyaman."

"Dengan mengabaikan rasa inginmu? Seorang lesbian hanya akan merasa puas jika melakukannya secara manual-"

"Iya, kami melakukannya."

"Kalian? Apakah sebelumnya ...." Kalimat Nitta Shin menggantung untuk sebuah jawaban yang telah dia dapatkan dari senyum yang tersungging di bibir penuh seorang Han Yuka.

Who's Nana? [GxG] - 21+ END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang