Who's Nana? [GxG] - 21+ END✔️

25. Masih tentang kamu.

Who’s Nana? 25. Masih tentang kamu.

Seoul, 12 Juli 2024

Sejak pagi Jemima telah membuka mata, setelah lima hari tertidur dan dinyatakan koma. Situasi yang tidak terprediksi terjadi di saat terakhir tindakan operasi karena pendarahan yang cukup sulit dihentikan.

Tidak sesuai yang dia bayangkan bahwa Yuka akan berada di sisinya. Karena ternyata wanita yang merupakan bosnya tersebut lebih memilih untuk memenuhi kesepakatan dengan Ivander Zahir.

Kenyataan yang menyulut api cemburu dalam dada Jemima.

Memasang wajah tersenyum, tapi terlihat dipaksakan. Menyembunyikan luka adalah kebiasaan baru bagi Jemima.

Terlihat beberapa perawat mengikuti tim dokter memasuki ruang VVIP untuk Jemima. Lantai paling atas dari rumah sakit besar Seoul telah dikosongkan untuk menjaga privasi Jemima.

Lima belas orang pria dengan kemampuan khusus telah ditugaskan secara bergantian selama 24 jam. Menjaga ketenangan gadis penakut tersebut. Bukan …, sesungguhnya siapa pun akan berlaku sama ketika menjadi seorang over peka sepertinya.

Ketika Han Yuka harus meninggalkan rumah sakit hari itu, dia meminta orang tuanya untuk mengatasi masalahnya. Sudah bukan rahasia di dalam keluarga Han tentang kondisi istimewa Jemima yang hanya bisa dilengkapi oleh Yuka.

Menemukan sang pewaris, memenuhi janji sebagai wali sah setelah Han Jung Hwa pun telah dilakukan olehnya. Maka tugas Han Jae Hwa dan istrinya, selaku orang tua Yuka untuk menyelesaikan sisanya.

Bukan hal yang sulit untuk seorang kaya seperti mereka.

“Saatnya memeriksa Nona Jemima, dilanjutkan dengan makan siang dan minum obat.”

Jade Wu yang sengaja ditugaskan di depan pintu ruangan bertuliskan Nona Jemima Han membungkuk untuk memberi akses pada beberapa orang tersebut.

Ketika pintu kamar terbuka, Lembah Manah, Yoon Eun Joon, serta Nick Lee beranjak berdiri untuk menyambut.

“Bagaimana, apakah kau merasa lebih baik, hmm?” Nitta yang lebih dulu bertanya.

Sementara setiap tenaga medis di sana sibuk mempersiapkan untuk memeriksa.

Ponsel Lembah Manah bergetar untuk sebuah panggilan. Pria tampan dari Indonesia tersebut menarik mundur dirinya untuk menjawab panggilan di luar.

Mata Jemima mengekori gerak tubuh pria yang telah ditugaskan untuk menjadi asistennya tersebut hingga punggungnya menjauh.

“Tentu. Saya tidak lagi merasakan nyeri perut. Tapi ….”

“Ada yang ingin kau tanyakan?” Nitta Shin adalah orang terdekat keluarga Han, maka  dia juga merasa Jemima bukan orang luar.

‘Siapa yang memberi persetujuan untuk operasi. Maksudku … untuk mengambil rahimku?’

Tatapan mata Jemima terlempar pada asisten rumah tangga yang juga teman kerjanya, Nick Lee yang berdiri di samping bodyguard yang juga temannya, pria muda bermarga Yoon.

Setiap pasang mata tergiring untuk menatap kedua pria tampan yang terbatuk tersebut. Keduanya pasti sulit menelan ludah saat ini.

“Mereka mengatakan sesuatu?” tanya dokter wanita yang berdiri di samping Jemima.

Dua kalimat yang seharusnya terlontar dari mulut Jemima rupanya hanya tersangkut di tenggorokan gadis tersebut.

“Tidak.” Kembali wajah Jemima menampilkan tatapan kosong. Pengaruh obat-obatan masih memeluk erat kesadarannya.