Topik Hangat (3)

216 32 13
                                    

Berpindah pada Rooksoo dan ketiga orang yang menjadi sumber keributan di meja seberang, Rooksoo dengan penuh kemenangan menikmati makan siang ini bersama mereka bertiga lagi. Walau banyak halangan dan rintangan, Rooksoo selalu bisa mengatasinya dengan mudah.

Seperti pagi ini, saat ia ingin meminum air ketika dahaga menyerang saat kelas tengah berlangsung....

~~~

"Mereka pikir, aku akan terjebak begitu saja ?"

Ada sesuatu yang tercampur kedalam minumannya. Rooksoo tak begitu khawatir karena untungnya itu bukan racun, mungkin sedikit obat mules ? Atau obat sejenisnya. Bau dari obat itu tak begitu menyengat, tapi Rooksoo dengan indra penciumannya yang begitu kuat, tentu tidak akan meminumnya kan ?

"Yoojin, bisa aku meminta air minum mu ? Aku sedikit haus sekarang"

"Eh ? Apa kau tidak membawa botol air ?"

"Bawa botolnya tapi tidak dengan airnya"

"Astaga, kau ini...."

Entah sejak kapan sesuatu itu tercampur, yang jelas Rooksoo tak meminumnya dan memilih meminta sedikit air putih Yoojin yang kebetulan duduk di sebelahnya.

"Terima kasih Yoojin"

"Tidak masalah"

Mungkin Yoojin tak menyadari, namun tatapan kesal dan menusuk mengarah pada Rooksoo, dan Rooksoo sadar akan tatapan yang mengarah kepadanya itu.

"Kalian gagal lagi, dasar bodoh"

Walau tak mengatakannya, juluran lidah Rooksoo pada sosok yang terus menatapnya dari luar jendela kelas di atas pohon itu seperti tersampaikan.

~~~

Mengingat kejadian tadi pagi saja sudah bisa membuat Rooksoo ingin tertawa. Bagaimana jadinya jika Rooksoo berpura-pura dan tetap meminumnya ya ? Apakah akan jauh lebih seru ?

"Hentikan senyum aneh mu. Itu menjijikkan" tegur Cale tanpa mengalihkan pandangannya dari buku novel yang belum lama ini ia pinjam dari Dokja.

"Aku sudah bilang padamu untuk menyimpan buku itu dulu saat kau sedang makan. Kau ini bukan anak kecil lagi"

Cale tersentak akan teguran serta sindiran tipis Rooksoo, walau enggang untuk menuruti, Cale tetap meletakkan novel itu lalu kembali menyantap makanannya.

"Yoojin, kenapa kau belum menyentuh makananmu ? Apa kau tidak lapar ?" Tanya Rooksoo pada Yoojin yang nampak memucat bingung.

"Y-ya......aku lapar kok, sungguh...." Yoojin melirik ke arah anggota osis yang suasananya sama sekali tak pernah berubah sejak mereka duduk makan bersama Rooksoo. "Tapi apa kau masih belum puas memperlakukan mereka seperti itu ? Apa kau tidak puas hanya sekelas saja dengan kami ?"

Satu alis Rooksoo terangkat, tangan kanan ia gunakan untuk menyanggah wajah tampannya. "Sekelas dengan kalian ? Asal kalian tau saja, usahaku untuk sekelas dengan kalian bisa dibilang tidak mudah" ucapnya dengan senyuman manis seakan ia telah melewati perjuangan yang begitu panjang.

"Ah........" Yoojin sepertinya menyesal telah mengangkat topik pembicaraan ini. "Lupakan apa yang tadi aku katakan" ucap Yoojin dan pada akhirnya menyantap makanan yang sebelumnya tak ia sentuh.

"Apa kau bisa tidak menyudutkan Yoojin seperti itu ? Jangan buat kekacauan yang kau lakukan beberapa hari yang lalu sebagai alat untuk membuat Yoojin tak bisa membantah perkataanmu" Cale yang tadinya diam kembali berbicara.

"Su-sudahlah Cale, kau makan saja dengan tenang....ya ?" Yoojin menengahi, tak ingin ada keributan lain yang terjadi.

"Apa untungnya aku melakukan itu ? Aku hanya ingin kalian selalu ada di dekatku~~~ apa itu salah ?" Mengangkat bahu seolah mengatakan ia tak memahami apapun, Cale yang biasanya tenang kini menatap Rooksoo kesal atas sikapnya itu.

Kumpulan Anak WarasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang