Waktu berlalu, kepindahan Rooksoo ke akademi Holy Trinity sudah memasuki minggu ketiga. Suasana serta kondisi untuk hari ini bisa dibilang lumayan stabil dibanding hari-hari sebelumnya.
Kenapa bisa ?
Jawabannya ada pada Cale yang kini tengah mengurung diri di ruang osis bersama Dokja dan Yoojin. Lebih tepatnya, Cale menyeret keduanya agar tak seorangpun mendekati mereka, termasuk Rooksoo yang bisa dibilang akhir-akhir ini sering bersama ketiganya.
"Kita kabur lagi dari mereka ?" ucap Dokja dengan nada tanya seraya berdiri di hadapan pintu dengan kepala yang sedikit miring serta tangan kanan yang menyentuh dagu.
"Ya, kita kabur lagi dari mereka" balas Yoojin yang melempar tubuhnya lelah ke atas Sofa. "Menjauh dari pintu Dokja, kita tidak tau apa yang akan terjadi kalau berdiri di situ" peringat Yoojin.
"Ukh......benar juga" Dokja melangkah mundur, lalu mendudukkan dirinya pada Sofa lain yang berada di seberang Sofa yang Yoojin tempati.
"Cale.....mau sampai kapan kita menghindari mereka ? Ini sudah hampir seminggu, apa kita akan terus menghindari mereka seperti ini ?"
"Menurutmu sampai kapan ? Tentu saja sampai mereka semua bisa bersikap sedikit lebih dewasa" Cale yang seperti biasa selalu duduk di kursi kebesarannya hanya menjawab pertanyaan Dokja dengan malas. "Kenapa ? Kalian tidak setuju ?"
"Bukannya tidak setuju, kami hanya tidak menyangka kalau solusi yang kau berikan adalah ini" balas Yoojin yang mendapat anggukan kepala dari Dokja.
"Aku sendiri tidak menyangka bisa mengambil keputusan ini. Tapi setelah aku pikir-pikir, tidak buruk juga" menyanggah wajahnya dengan tangan kanan, Cale memandang layar handphone miliknya tanpa ada niatan membuka ribuan pesan yang masuk kedalamnya.
"Kumatikan saja ponselku. Yoojin, kau juga matikan ponselmu. Oh, jangan lupa ponsel Dokja juga"
"Ugh.....aku sudah tidak tau lagi harus berkata apa padamu, Cale"
~~~
Beberapa hari sebelumnya.....
Situasi yang nampaknya sudah hampir tak terkendali ini membuat Cale selaku ketua osis harus mengambil tindakan yang bisa dibilang cukup gegabah. Dirinya menghadap langsung ke kepala Akademi dan meminta agar kantin utama di tutup untuk sementara.
['Song Taewon' Kepala Akademi Holy Trinity 'Dulunya seorang Dosen disalah satu universitas terbaik korea selatan']
"Saya menolaknya"
"Ta-tapi pak !!"
"Berikan aku alasan yang lebih jelas. Ada alasan tersendiri kenapa kantin utama sangat ramai kan ? Kau sendiri tau itu. Walaupun kau ketua osis, kau tidak bisa seenaknya menggunakan wewenang mu dan memintaku untuk menutup kantin utama sementara"
"Tapi anda harus melakukannya"
"Tidak, saya tidak akan melakukannya"
Permintaan ini tak disetujui oleh kepala sekolah, Song Taewon karena alasan Cale yang ia anggap terdengar aneh dan baginya tak masuk akal. Bagaimana tidak, alasan agar kantin utama ditutup adalah karena hampir separuh--tidak, keseluruhan murid di akademi ini memenuhi kantin utama.
Tapi biasanya kan memang seperti itu ? Kantin utama akan selalu dipenuhi oleh para murid. Jadi alasan seperti itu tak Taewon terima begitu saja.
"Sebenarnya apa masalahmu ? Ini sudah kelima kalinya kau menghadap kepadaku sejak murid pindahan itu datang. Selalu dengan masalah yang sama. Hari ini saja kau datang sendiri"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Anak Waras
AcakBagaimana jadinya jika ketiga tokoh utama beserta teman²nya di masing-masing cerita mereka berkumpul? Kim dokja, pemuda yang hobinya membuat orang lain khawatir dengan aksi dan ide nekatnya Han Yoojin, pemuda yang mungkin memiliki hobi yang sama den...