Kembali ke situasi mereka sekarang, karena kelelahan, mereka akhirnya memilih duduk menenangkan diri. Mereka bertiga bukannya menyerah, hanya saja ketiganya kehabisan cara untuk memanjat naik ke atas sana.
"Kita hanya bisa menunggu" ucap Cale sembari mengelus kedua kucing kecil yang menjadi alasan kenapa mereka masuk kedalam hutan.
"Menunggu ? Siapa ?" Enteng dokja bertanya
"Teman-teman kita, tapi aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi mereka saat menemukan kita" jawab yoojin yang seakan terbiasa menjawab pertanyaan tak berbobot dokja.
"Cepat atau lambat mereka akan menyadari kalau kita hilang. Ya, walau aku yakin mereka sudah mencari kita sejak kita tidak menghadiri kelas pertama, atau mungkin juga sebelumnya" tambah Cale
Langit semakin menggelap karena awan hitam yang keseluruhan mulai menutupinya, mungkin sebentar lagi air di atas tanah akan mulai tumpah ke bawah.
"Ah....gawat, kita mungkin akan tenggelam kalau tidak ada yang menemukan kita sebelum hujan turun" ucap yoojin yang mulai panik.
"Kemungkinan terburuk, kita akan mati tenggelam"
"Kumohon jangan mengatakan hal menakutkan itu Cale !!! Dan juga kenapa kau terlihat begitu santai di saat kita dalam situasi berbahaya seperti ini !!"
"Mau bagaimana lagi ? Kita sudah berbagai cara untuk naik ke atas tapi tidak berhasil kan ? Yang kita bisa hanya menunggu malaikat maut menjemput kita"
"..........Cale, tolong jangan seret kami ke jurang kematian dong"
"Hah ? Apa maksudmu ?"
Yoojin tepuk jidat dengan tanggapan Cale, ia mulai khawatir bagaimana tindakan Cale jika berada dalam situasi yang lebih berbahaya dari ini.
"Iya juga, dokja..."
Lupakan dulu soal Cale, dokja yang sedari tadi hanya terdiam malah lebih mengkhawatirkan. Yoojin celingak-celinguk mencari keberadaan dokja yang ternyata tengah duduk menyandarkan diri cukup jauh dari tempat yoojin dan Cale, sepertinya dokja tertidur.
"Dia malah tertidur disaat seperti ini"
Yoojin berjalan mendekati dokja untuk memastikan anak ini benar tertidur atau hanya sekedar menyandarkan diri karena kelelahan.
"Dokja ?"
"Bagaimana ? Dia masih hidup kan ?"
Mungkin terkesan cuek, tapi Cale menanyakan itu karena ia juga mengkhawatirkan dokja yang tiba-tiba terdiam dalam tidurnya.
"Tentu saja di masih hidup Cale. Bisakah kau menjauhkan pemikiran soal kematian itu ?"
"Apa salahnya ? Kita kan memang akan mati jika tidak ada yang menemukan kita kan ?"
"Aku sudah bilang jangan mengatakan hal menakutkan itu !!!"
Sejak kapan Cale menjadi orang yang berpikiran negatif seperti ini ? Apa dia sudah terpengaruh oleh dokja ? Tunggu, dia kan juga sama.
"Cale.....apa sebegitu tidak inginnya kah kau hidup di dunia ini ? Aku serius menanyakannya...."
Frustasi, orang yang yoojin harapkan bisa berpikir positif dan bisa memberikan saran untuk masalah mereka malah terus mengatakan hal tentang kematian.
"Tentu saja aku ingin hidup, tapi hidup sebagai seorang pemalas. Itu adalah impianku yang sampai sekarang belum terwujud"
".........."
Cale terdiam sejenak sembari memandangi kedua kucing yang kini sedang tertidur dalam gendongan tangannya.
"Jangan kau pedulikan aku, kau harus bangunkan dokja sekarang. Dia tidak boleh tidur di tempat seperti ini" ucap Cale yang juga berjalan mendekati dokja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Anak Waras
AléatoireBagaimana jadinya jika ketiga tokoh utama beserta teman²nya di masing-masing cerita mereka berkumpul? Kim dokja, pemuda yang hobinya membuat orang lain khawatir dengan aksi dan ide nekatnya Han Yoojin, pemuda yang mungkin memiliki hobi yang sama den...