Sebelumnya (2)

572 84 2
                                        

Melihat ke kanan, melihat ke kiri, menunduk lalu kembali menatap kedepan, itu yang yoojin lakukan selama perjalanan mereka menyelusuri hutan untuk mencari keberadaan kedua kucing tersebut.

"Sepertinya kita harus segera kembali, ini sudah masuk pelajaran pertama"

"Tadi kan sudah kubilang, kau kembalilah lebih dulu, biar aku dan dokja yang mencari kucing-kucing itu. Bisa gawat juga kalau kita membiarkan dokja pergi sendiri"

"........"

Yoojin khawatir bukan karena ia ketinggalan jam pelajaran, tapi dia khawatir dengan kedua bocah yang tidak peduli akan bahaya yang mungkin saja terjadi didepan mereka.

"Dokja ayo kita kembali, cale tidak mau kembali jika kau--eh ? Dokja ? Kau dimana ?!!"

Yoojin panik karena tidak mendapati dokja dimanapun, sedangkan Cale seperti biasa tenang menghadapi tingkah laku dokja.

"Yoojin !!! Aku diatas sini !!!"

"Se-sejak kapan kau ada di atas sana ?!!" Yoojin syok saat mendapati dokja berada duduk dengan cantik pada salah satu batang pohon.

"Hm......entah, aku tidak ingat" balas dokja tanpa rasa bersalah

"Tu-turun sekarang !!!! Bagaimana kalau kau terjatuh ?!!! Kau bisa masuk rumah sakit lagi !!!"

Ada yang bilang, sekolah adalah rumah kedua bagi seorang pelajar. Namun rumah sakit adalah rumah kedua bagi dokja sebagai pelajar, sekolah tentu saja urutan ketiga.

"Tenang saja....tenang saja....pohon ini tidak terlalu tinggi untuk melukaiku"

"Apanya yang tidak terlalu tinggi!!! Turun sekarang!!!"

Cale menghela napas lalu ikut melihat ke atas dimana dokja berada dengan raut wajah biasa saja, tidak seterkejut dan sepanik yoojin.

"Dokja, sebaiknya kau turun, atau kami akan meninggalkanmu"

"...?!!"

"Sudahlah, ayo yoojin, kita tinggalkan anak i--"

"Baik!! Baik!! Aku turun!!"

Namun saat dokja ingin turun kebawah, salah satu kakinya terpeleset mengakibatkan hilangnya keseimbangan dokja di atas sana.

"Dokja!!!"

Dan akhirnya...

Bruk!!

Dokja terjatuh kebawah, lebih tepatnya di atas cale dan yoojin. Cale bisa saja menghindar, tapi entah karena tidak sengaja atau memang disengaja, yoojin menarik Cale begitu saja sehingga keduanya menjadi bantalan dokja untuk mendarat.

"Ma maaf......kalian baik-baik saj--sepertinya tidak.....hahahaha..."

"Cepat kau turun dari atas kami.....kau pikir berapa berat badanmu hah ?"

"Ma maaf !!!"

Dokja membantu keduanya bangkit, ia terus meminta maaf sembari membersihkan baju keduanya, karena bagaimanapun, mereka seperti ini karena ulahnya.

"Sudahlah, kita lanjutkan pencarian ini besok. Semoga saja kedua kucing itu baik-baik saja"

"Tapi Cale !! Kucing itu--"

"Hn ? Ada apa dokja ?"

Yoojin memperhatikan arah pandang dokja, jangan bilang anak ini melihat kedua kucing itu dan ingin menyusulnya sebelum mereka menghilang lagi.

"Yoojin....Cale....aku tadi melihat mereka"

"Mereka ? Tunggu....jangan-jan--tidak, mungkin kau salah lihat. Kita harus kembali sebelum--"

Kumpulan Anak WarasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang