Part 05

122 20 10
                                    

"Jadi bagaimana keadaan menantu saya, dok? Dia baik-baik saja kan?" Tanya Rina dengan wajah khawatir, karena saat dia datang ke rumah Helina tadi, menantu kesayangannya itu sudah pingsan, membuatnya segera memanggil dokter.

"Menantu ibu baik-baik saja kok Bu. Hanya saja dia saat ini sedang mengandung, dan kehamilannya masih memasuki usia empat minggu. Jadi masih sangat rawan!" Terang sang dokter membuat Rina membolakan matanya.

"Menantu saja hamil, dok?" Tanya Rina sekali lagi untuk memastikan.

"Iya, Bu." Jawab sang dokter, membuat Rina merasa sangat bahagia.

"Dijaga baik-baik ya anak yang ada didalam kandungannya Bu!" Ujar sang dokter dan dibalas anggukan oleh Rina.

"Baik dok terimakasih!" Ujar Rina dengan sangat bahagia. Dia harus segera menghubungi putra sulungnya untuk memberitahu kabar yang sangat membahagiakan ini.

Siapa tau setelah mengetahui bahwa istri keduanya hamil, anaknya itu akan meninggalkan istri sombongnya.





🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾





Tidak terasa hari ini sudah satu Minggu Gamaliel dirawat dirumah sakit, dan dirinya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.

Selama satu minggu ini, tidak ada yang menjenguknya sama sekali. Baik itu Daddy, ataupun kakaknya. Memangnya apa yang bisa dia harapkan dari mereka? Tidak ada, kan?

"Jika kau merasakan sakit diluka-luka mu yang belum mengering, maka datanglah kemari!" Ujar dokter.

"Baik dok, terimakasih atas perawatan yang sudah dokter berikan kepada saya selama satu minggu ini," ucap Gamaliel dengan senyuman tulus.

"Itu sudah tugas saya sebagai dokter untuk melayani dan membantu pasiennya," balas sang dokter.

"Baiklah dok, kalau begitu saya permisi dulu!" Ucap Gamaliel.

"Iya, hati-hati dijalan!" Balas sang dokter.

Gamaliel pun segera berlalu dari sana, dengan langkah pelan dia keluar dari gedung putih itu.

"Apa aku pulang?" Monolognya pada diri sendiri, setelah kejadian itu dia sudah menjadi trauma dengan mansion itu, apalagi jika bertemu dengan daddy nya nanti.

Dulu ketika daddy nya memukulnya, pasti hanya beberapa cambukan saja, atau hanya sekedar ditampar. Baru kali ini dia sampai dicambuk hingga membuatnya hampir meregang nyawa.

"Yaiyalah pulang, memang mau kemana lagi? Mau tinggal dimana lagi selain mansion Daddy? Nggak mungkin aku nampung dirumah orang, kan?" Ujarnya sambil terkekeh.

Mau sebanyak apapun luka yang ada disana, itu tetaplah menjadi tempatnya pulang pada akhirnya.



▫️◽◻️⬜◻️◽▫️



Setelah berjalan sekitar dua jam, akhirnya Gamaliel kini kembali ke mansion besar milik daddy nya.

Kenapa berjalan?

Dia kan tidak punya uang, walau hanya sepeserpun. Jadi mau tidak mau dia haruslah tetap berjalan walaupun kondisi tubuhnya yang masih belum fit.

"Sakit banget," ucapnya sambil menutup matanya kala sakit di punggungnya kembali datang. Sejak tadi diperjalanan selalu dia tahan karena malu dilihat orang-orang, tapi karena sekarang sudah tiba dimansion, maka yang harus dia lakukan sekarang adalah cepat-cepat masuk ke kamar agar tidak ada orang yang melihatnya kesakitan.

Ceklek...

Saat membuka pintu, suasana di mansion itu terlihat sangat kosong. Bahkan satu maid pun tidak ada disana, sepertinya mereka telah selesai melakukan pekerjaan mereka dan saat ini sedang beristirahat.

 Son Of A MurdererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang