‘Ternyata gadis kecil ini benar saat bilang kami berada ditepi hutan, aku tidak menyangka jalan keluar dari hutan rupanya sangat dekat. Seharusnya tadi malam aku paksakan saja diriku untuk terus berjalan, padahal jika tadi malam aku memaksakan untuk berjalan pasti aku sudah keluar dari hutan yang berbahaya ini. Untung saja karena kecerobohanku tadi malam yang tidur sembarangan tidak membuat aku mati diserang oleh monster maupun binatang saat aku tertidur, syukurlah Gu Dandan menemukanku dan juga membangunkanku saat tertidur di hutan.’
‘Tapi, yang membuatku bingung adalah kenapa gadis kecil ini nekat masuk kedalam hutan dengan keadaannya yang seperti itu? Apa dia tidak takut tersesat atau diserang monster saat didalam hutan? Lagipula bagaimana dia bisa menentukan jalannya? Aku ingin bertanya, tapi aku takut gadis kecil ini tersinggung. Yah, lupakan saja itu, tidak baik bagiku bertanya hal seperti itu cuma karena ingin memuaskan rasa penasaranku.’
“Little Dandan, kita berdua sudah berhasil keluar dari hutan mengikuti panduanmu, tapi masalahnya adalah jalan keluar yang kamu beritahu malah tembusnya ke kebun halaman belakang rumah seseorang. Apa tidak apa-apa jika kita masuk kesini tanpa ijin? Selain itu bisakah kamu tunjukkan jalan lain untuk kita pergi ke desa, kakak tidak ingin kita dimarahi karena sudah memasuki halaman belakang orang lain tanpa ijin.”
“Tidak apa-apa kakak, lagipula rumah yang memiliki kebun yang kakak lihat didepan kakak itu adalah rumah milik Dandan. Sedangkan desa kabut yang ingin kakak tuju letaknya tidak terlalu jauh dari sini, kakak bisa mengikuti jalan kecil dari depan rumah Dandan untuk pergi kesana.”
“Oh begitu, selain itu, kakak ingin berterima kasih sekali lagi kepadamu karena sudah menunjukkan kakak jalan keluar dari hutan. Bantuanmu pasti akan kakak ingat, kalau begitu sudah saatnya kakak mengantarmu pulang.”
“Kakak terlalu berterima kasih dengan Dandan, itu sangat memalukan. Padahal Dandan cuma menunjukkan jalan keluar untuk kakak yang berada ditepi hutan.” Ucap Gu Dandan dengan malu-malu setelah mendengar rasa terima kasih Vheena yang tulus.
“Haha, tidak perlu malu, bantuanmu benar-benar berguna bagi kakak. Ayo sudah saatnya kita ke rumahmu.”
“Iya kakak, selain itu, sebelum kakak pergi ke desa, maukah kakak berkunjung ke rumah Dandan? Dandan ingin menyajikan kakak teh karena sudah membantu Dandan, lagipula Dandan merasa tidak enak kalau tidak membalas bantuan kakak yang sudah menolong Dandan di hutan, apakah kakak mau?”
‘Ugh, sungguh baik sekali gadis kecil ini! Padahal dia yang sudah membantuku, tapi malah dia yang merasa tidak enak dengan bantuanku! Apalagi dia membantuku bukan karena tertipu melihat wajahku, tetapi murni karena keinginannya, sungguh anak yang sangat baik! Dia pasti sangat langka di dunia kultivasi ini! Dia harus dijaga, aku tidak boleh memanfaatkannya! Karena itu, lebih baik aku menolak saja permintaannya. Aku tidak ingin merepotkan gadis manis ini, jadi lebih baik kutolak agar dia dan keluarganya tidak terbebani… Tunggu dulu! Lagipula tujuanku ke desa adalah mencari informasi, karena aku bertemu gadis kecil ini kenapa tidak sekalian saja aku mencari informasi dari dia dan keluarganya? Lagipula dengan dia yang mengundangku ke rumahnya, aku jadi bisa bertanya tentang informasi yang kuinginkan saat berkunjung ke rumahnya. Baiklah mari kita lakukan itu.’
“Tentu saja Little Dandan, lagipula kakak juga ingin melihat rumah gadis kecil manis yang sudah menolong kakak.” Balas Vheena dengan nada ceria sambil meletakkan tangannya di kepala Gu Dandan untuk mengelus-elusnya.
“Hehehe, perkataan itu membuat Dandan jadi malu, kakak.”
Setelah pembicaraan itu, Vheena memandu Gu Dandan yang wajahnya memerah berjalan ke rumahnya. Sampai di rumahnya, Gu Dandan mempersilahkan Vheena untuk masuk kedalam rumahnya. Saat berada didalam rumah gadis kecil yang menolongnya lalu melihat didalamnya sangat sepi membuat Vheena bingung. Karena penasaran, Vheena bertanya kepada Gu Dandan namun pertanyaan itu membuatnya menyesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/375952352-288-k182042.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Guru Terkuat Dengan Murid Yang Jenius
FantasíaDahulu kala, ada sebuah legenda tentang seorang Kultivator terkuat yang berasal dari kerajaan Fallen Rainbow. Kultivator tersebut mengangkat tujuh orang murid yang hanya dengan namanya saja mampu menggetarkan semua alam.Namun, banyak ahli yang menel...