All credit to Animonsta Studio
.
.
Karakter bukan milik saya, tapi ide murni dari saya.Dilarang plagiat yups!
!! Warning suicide, self-harm !!
Selamat membacaaa!
Duri atau Daun?
Suatu pagi di sebuah rumah kecil, terlihat seorang pemuda sedang panik.
"Haya bentar, tahan dulu. Aku ambilin air hangat!" Itu Daun, dia sedang panik melihat adik semata wayangnya terbatuk hebat.
Dengan cekatan Daun menghidupkan api pada kayu bakar dan memasang panci usang miliknya untuk memanaskan air.
Sembari menunggu panas, Daun memotong beberapa tanaman herbal yang biasa ia pakai untuk obat Cahaya, adiknya.
"Aduh, cepet panas dong. Cahaya keburu pingsan." Gumam Daun. Cahaya di balik dinding tersenyum.
'Dasar gampang panik.' batinnya karena dia masih batuk terus menerus.
Setelah ada buih, Daun memasukkan tanaman herbal itu lalu mengangkat panci untuk dituang isinya ke gelas.
"Haya, minum ini!" Ucap Daun. Padahal dirinya masih kewalahan membawa gelas panas itu.
"Ah panas. Bentar." Ucap Cahaya. Ia diam diam tersenyum geli melihat wajah panik kakaknya itu.
Sejenak ia merasakan tenggorokannya membaik setelah meneguk minuman pahit pedas itu.
"Udah enakkan?" Tanya Daun. Cahaya mengangguk, ia meletakkan gelas itu ke meja kecil di samping kasurnya.
"Aku udah membaik, makasih ya." Ucap Cahaya dengan nada lembut.
"Syukurlah. Kalau gitu aku mau ke kandang lagi, Opan sama Ori belum aku bersihin kandangnya." Ucap Daun.
"Eh bentar, kamu tuh ya. Istirahat dulu kenapa sih? Semaleman nggak tidur kan jagain lubang ular? Tidur dulu sana." Ucap Cahaya kesal.
"Aduh gimana ya, nanti Pak Tua itu datang buat cek. Jadi harus dibersihin. Dah ya Haya, aku bakal tidur setelah memasak sarapan!" Daun kabur begitu saja.
Cahaya menghela napas, "Ya Tuhan, tolong biarkan hamba-Mu yang keras kepala itu istirahat yang cukup. Aku juga mau bantu, tapi aku tidak bisa."
Tiba tiba pintu depan terbuka, bahkan pintunya lepas. Cahaya melotot menatap pelaku gila itu.
"Siapa kalian? Nggak sopan ngerusak pintu orang." Ucap Cahaya sinis.
"Kami mencari Pangeran Ketiga. Kami melihatnya tadi ada di sekitar rumah ini." Ucap salah satu dari orang orang itu.
Total ada 5 orang dengan pakaian serba hitam. Di jubah mereka terdapat sebuah tanda yang belum pernah Cahaya lihat sebelumnya.
"Di sini cuma ada aku dan kakakku. Tidak ada pangeran khayalan yang kalian maksud. Sekarang pergi!" Usir Cahaya.
"Haya? Ada apa? Eh? Siapa kalian?" Tanya Daun tiba tiba muncul.
"Hormat kami pada Pangeran Ketiga." Tiba tiba kelima orang asing itu menunduk pada Daun.
Daun melihat sekitar, mencari orang yang dimaksud. "Kalian hormat ke siapa? Ada orang tersembunyi kah?"
Salah satu dari mereka kembali tegak. "Anda tuan, Pangeran Ketiga Kerajaan Hilir. Pangeran Duri."
Daun menggaruk keningnya bingung, ia menatap Cahaya, seolah bertanya apa yang sedang terjadi.
"Mereka dateng hancurin pintu terus tiba tiba bilang kamu sebagai orang yang mereka cari." Ucap Cahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy Fanfiction (Thorn/Duri Centric)
FanfictionIni cuma kumpulan oneshot alias sekali tamat tentang Boboiboy. Genre : Fluff, slice of life, kadang hurt comfort, atau angst(dikasih tanda) Rata rata Thorn centric sih. Soalnya aku suka Thorn/Duri dan semua tahapnya. Suka? Baca aja, nggak suka? Ya...