Si Bulu Hilang

491 35 4
                                    

All credit to Animonsta Studio
.
.
Karakter bukan milik saya, tapi ide murni dari saya.

Dilarang plagiat yups!

(Yang kemarin udah selesai, ini bisa dianggap lanjutan, tapi beda cerita, dengan latar yang sama)
.
.

What if- Duri jadi bisa berubah jadi kucing sesuka hati.

Walau sudah diperingatkan Gempa dan Hali agar tidak menggunakan bentuk kucing dalam waktu lama, si hijau itu masih suka iseng.

Seperti hari ini, Duri mengambil bentuk kucing lalu berjalan jalan di taman.

"Mew mew mewww." Suaranya terdengar riang gembira, mendekati seekor kucing berwarna putih.

"Mewew?" Duri memanjat pohon lalu berteduh di sana.

"Meooo." Suara kucing garang muncul. Duri menyembulkan kepalanya untuk mengintip ke bawah.

"Mew?"

Oh, itu teman temannya. Selama dia sering berganti skin, dia jadi punya teman 2 spesies.

"Maoooo!"

"Meww? Mew mew." Duri turun, mengikuti mereka. Mau ke depan kompleks katanya.

...

Di rumah, Taufan sedang membantu Gempa memasak untuk makan siang, bersama Ais.

"Sol, nanti panggilin Duri dan Kak Hali ya buat makan siang. Bentar lagi matang." Ucap Gempa.

"Oke kak." Solar kembali duduk di samping Blaze. Mereka sedang main PS.

Tumben ya hari ini.

Taufan bersenandung riang, tangannya menangkup kupu kupu yang hinggap di bahunya. "Si Duri main noh di luar. Mode kucing lagi."

"Astaga, anak itu nggak kapok." Ucap Gempa geleng kepala. Ais tersenyum, jujur, dia lebih suka Duri mode kucing. Enak dielus. Walau mode manusia juga suka suka aja.

"Ntar aku cari kak." Ucap Ais. Gempa mengangguk.

20 menit berlalu, masakan dan lauk sudah siap. Taufan juga sudah menyelesaikan cuci peralatan mengejusnya.

"Sol, coba panggil Kak Hali. Tadi kayaknya nugas di kamar. Ais, cari Duri ya?" Ucap Gempa.

Kedua adiknya itu mengangguk lalu pergi ke arah yang berlawanan. Taufan duduk di samping Blaze, sekalian ngadem.

Gempa menyusul dengan membawa kertas. "Hm, banyak juga suratnya." Gumam Gempa.

"Surat apatuh? Hayoloh Gempa, cie cie." Ucap Taufan. Gempa membalik kertas itu, "Surat dari guru buat kita kak. Diminta ikut olimpiade."

"Walah. Nggak dulu kalo itu. Udah kelas 11 akhir. Pusing mikirin ujian." Ucap Taufan menolak langsung. Blaze mengangguk.

"Aku udah mau purna jadi kapten Futsal lho kak. Udah mau fokus, biar nggak dimarahin Kak Hali sih hehe. Jadi aku nggak mau ada lomba atau event apapun." Ucap Blaze. Bahkan Blaze aja bisa berpikir seperti itu.

"Iya, makanya itu. Dan wow. Kemajuan baru, Duri dapet 3 surat sendiri." Ucap Gempa terkejut.

Biasanya Duri hanya diajak lomba bersifat fisik, bukan olimpiade. Lalu apa ini?

"Diem diem ambis dah tu anak." Ucap Taufan. "Siapa yang ambis?"

Mereka menoleh. "Duri kak. Dia dapet 3 surat permintaan ikut olimpiade Biologi."

Boboiboy Fanfiction (Thorn/Duri Centric)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang