Asbun ft Julid

328 54 29
                                    

All credit to Animonsta Studio
.
.
Karakter bukan milik saya, tapi ide murni dari saya.

Dilarang plagiat yups!

Selamat membaca!

Duri asbun? Solar cenayang?

----
Duri ini anaknya suka berceloteh atau bermonolog dimanapun dia berada. Semua teman temannya sudah paham.

Kebiasaan Duri ini diimbangi oleh adik kembarnya, Solar yang suka cocoklogi. Karena kebetulan apa yang dibicarain asal oleh Duri selalu berkaitan dengan kejadian di sekitar mereka.

Awalnya sih, Solar merasa Duri sedikit mengganggu karena suka berbicara aneh aneh.

Tapi lama kelamaan, dia menjadi mengerti polanya. Saat dia mulai peka dengan omongan Duri, di situlah asbun menjadi kenyataan.

Seperti hari ini, mereka sedang upacara bendera di hari rabu karena memperingati hari Pramuka.

Kebetulan si kembar bungsu ini satu kelas sehingga barisannya jadi satu.

Nah setelah acara upacara selesai, mereka diperbolehkan bubar, dalam artian masih di lapangan karena akan ada beberapa pertunjukkan.

Tiba tiba Solar mendengar Duri membicarakan sesuatu yang tidak terlalu jelas sampai ia mendengar kalimat "Ngapain sih tinggi tinggi, itu lemes lho tongkatnya. Jatuh ntar."

Was waslah Solar dengernya. Dia langsung berlari ke arah panitia lalu menjelaskan hal yang terjadi. Panitia yang berjaga sedikit bingung tapi akhirnya menuruti kata Solar.

Mereka menjaga sekitar menara buatan dari tongkat pramuka karena akan ada anak yang atraksi di atas.

Benar saja, di tengah pertunjukkan, sambungan bagian belakang lepas sehingga tongkatnya jatuh.

Semua berteriak saat anak yang di atas terjun bebas ke bawah. Namun karena panitia sudah sigap berjaga, mereka bisa menangkap anak itu dengan aman.

Solar kembali ke sisi Duri. Duri menoleh, "Kamu darimana?"

"Menyelamatkan dunia dari asbun bahayamu. Udah diem, serem tau." Ucap Solar.

"Kamu cenayang ya? Makanya bisa tau kalo bakal ada kejadian itu?" Tanya Duri. Solar mengusak rambutnya kasar.

'Aku hanya memperkirakan kejadian, yang cenayang itu kamu Duri!' batin Solar gemas.

Tidak sekali dua kali kembarannya ini atau orang lain menjulukinya senagai cenayang.

Tapi Solar tidak suka.

"Sol, makan es krim yuk? Aku haus, tapi pengin yang adem adem." Ajak Duri.

"Beli air putih dulu, ntar batuk diomelin Kak Gempa." Ucap Solar. Duri menurut.

Sembari menunggu kembar tengah yang katanya mau menjemput mereka, Duri dan Solar memakan es krim di bawah pohon yang rindang.

"Sol geseran sini, nanti ada yang lewat." Solar mengernyit tapi ia menurut.

Selang beberapa menit, ketika es krim Duri sudah habis, lewat seekor kucing yang lari mengejar burung.

Beruntung Solar sudah geser, karena kalau tidak, es krimnya bakal jatuh beserta orangnya ditubruk tuh kucing.

"E buset cing, santai dong." Ucap Solar. Duri tertawa, "Aku liat tadi kucingnya mainan burung, terus takut lari larian aja sih. Harusnya kita pindah ke sana."

Duri menunjuk tenda bekas yang dipakai bernaung anak anak SD. Mereka tampak pucat.

"Yuk pulang, Kak Aze udah nunggu di luar lapangan. Nggak bisa masuk area sini soalnya." Ajak Solar.

Boboiboy Fanfiction (Thorn/Duri Centric)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang