Jalan Antah Berantah

32 17 2
                                    

All credit to Animonsta Studio
.
.
Karakter bukan milik saya, tapi ide murni dari saya.

Dilarang plagiat yups!

Selamat membacaaa!

"Nanti aku dateng sama Duri." Duri yang sedang mencatat materi di papan tulis menoleh kaget. "Hah? Dateng apa?" Tanyanya panik.

Jangan bilang ada imunisasi?

"Itu, mereka ngajak main. Yaudah aku sama kamu dateng." Ucap Solar. "Oooh, okee." Jawab Duri.

"Kalo gitu, sampai ketemu nanti ya. Jangan terlambat." Solar melambaikan tangan pada mereka.

Duri kembali melakukan kegiatannya. Sedangkan Solar sedang bercermin dengan meminjam kaca dari teman perempuannya.

"Narsis banget Lar." Ucap Chandra tertawa. "Biarin aja ndra, nggak bakal digubris kalo dah fokus gitu."

"Narsis gini ranking satu paralel tau." Ucap Solar bangga. Duri memutar bola matanya malas. "Mulai deh adu pinter."

Solar merangkul kembarannya yang kalau candaannya dilanjut bakal merajuk. "Bercanda Duriii." Ia menjawel pipi Duri gemas.

"Buset makin lengket aja kalian." Ucap Ziva, pemilik kaca yang dipinjam Solar.

"Iyalah, dia kan kakak akuu." Duri mengabaikan Solar yang melendotinya, sudah biasa.

"Solaaaar, elah nempel amat sama Duri. Kalian nanti jangan pulang dulu, tungguin aku pokoknya." Tiba tiba Blaze masuk menyeret Ais.

"Nggak usah nyeret, cuma ngasih tau gituan aja ngajak aku." Ucap Ais kesal. Sepertinya dia bangun tidur.

"Kenapa emang?" Tanya Solar. Dia ingin tidur sebentar sebelum main sama teman temannya nanti malam.

"Si Aze dipanggil guru buat remedial. Biasa, bolos les." Ucap Ais lalu menguap. Ia menarik kursi di samping Duri lalu tidur bersandar pada adik pertamanya itu.

"Woylah malah tidur. Biarin deh, nanti kalo mau bel masuk aku bangunin. Bye bye, titip paus ya." Ucap Blaze sebelum ngacir keluar.

Duri merasa gerah dengan dua orang yang gelendotan padanya. "Aduh, panas." Ucap Duri. Namun baik Solar maupun Ais tidak bergerak sedikitpun.

Ais sudah ke alam mimpi, sedangkan Solar malah asik selfie. "Sol, bangun ih, pegel." Ucap Duri.

"Bentar, mau kirim ke budak korporat hehe." Ucap Solar. Sudah pasti tujuannya ke trio sulung yang sedang bekerja.

Ting
Ting
Ting

"Kan, pada ngamuk." Solar terkekeh melihatnya. Ia sibuk membalas pesan di grub sambil cengar cengir. Masih bersandar pada Duri.

Tidak bisa berkutik, Duri memilih lanjut merangkum catatan sekaligus mengerjakan tugas.

"Kamu nggak makan?" Duri menoleh ke sisi kanannya. "Nanti aja kak. Habis ini masih jamkos kok. Kayaknya pada ngadem di perpus. Ini aku baru ngerjain tugasnya."

"Makan dulu, nanti dimarahin Kak Gempa. Solar udah makan belum?" Ucap Ais sembari meregangkan tubuh.

"Enak banget tidurnya." Ucap Ais garuk pipi. Hadeh.

"Solar, ditanyain Kak Ais itu, malah nge-live." Senggol Duri pada Solar yang mulai joget joget.

"Udah kak tadi. Duri diajak nggak mau, batu dia." Duri mendengus, "Aku tadi nitip jajan nggak kamu beliin. Apalah."

Boboiboy Fanfiction (Thorn/Duri Centric)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang