PANGGILAN DARI ADELIA

4 3 0
                                    

Ken sedang mengemudikan mobilnya sore itu sejauh dua puluh kilo meter tanpa tujuan yang jelas ketika ponselnya berdering.

"Ken aku minta maaf,"

Konsentrasi Ken sedikit terganggu begitu mendengar suara yang sudah sangat ia kenal itu dari earphone nya, membuat mobil yang sedang dikendarai sempat hilang kendali meskipun hanya dua detik.

"Karena aku menikah dengan mas Han tanpa sepengetahuanmu,"

Ken menelan ludah dengan keras supaya tidak muntah saat merasakan seperti ada yang berejolak di lambungnya. Akhirnya ia mendengar pengakuan yang sebenarnya sangat ia hindari untuk ia dengar. Air mata mengaburkan penglihatan Ken sampai-sampai ia harus menepikan mobilnya.

"Aku sungguh-sungguh minta maaf, Ken." Ulang orang itu lagi.

Ken belum menjawab apa-apa. Hanya keheningan yang mencekam sampai-sampai ia bisa mendengar suara gesekan seakan-akan orang di seberang sana sedang memindahkan telepon ke telinga yang lain.

"Aku tahu aku nggak berhak mendapat maaf darimu. Tapi tolong dengarkan aku, karena ini yang sebenarnya terjadi."

Ken mencengkeram kemudi. Nada bicaranya, pilihan kata menikah alih-alih menggunakan kata selingkuh seakan-akan permintaan maafnya membuat segalanya baik-baik saja. Kepedihan yang sudah beberapa hari ini nyaris membuatnya ingin mengakhiri hidupnya itu perlahan berubah jadi kemarahan. Ken ingin berteriak pada perempuan di seberang sana. Benar sekali, kejahatan Adelia yang telah merebut suaminya tidak cukup pantas untuk mendapatkan maaf dari Ken. Terlebih pernikahan itu dilakukan saat dirinya sedang hamil. Alasan apapun yang melatarbelakangi tindakan mereka jelas sudah melanggar aturan cinta dan kepercayaan apapun.

"Seharusnya aku berhenti berhubungan dengan mas Han setelah Dev tahu dan memutuskan pertunangan kita, tapi aku nggak bisa."

Sampai disana membuat Ken seolah-olah tidak bisa menemukan udara untuk bernapas. Jadi kecurigaannya benar? mereka tidak hanya berulah di belakang Ken namun juga di belakang kakaknya, Dev? Dan sudah selama itu? Benar-benar tidak bisa dipercaya.

"Aku tahu aku salah. Aku sudah menghianati kamu dan Dev. Mas Han sangat mencintaimu dan dia mengakui kekhilafannya, karena itu dia memohon pada Dev untuk memberinya kesempatan."

Adelia berhenti sejenak seakan-akan kalimat berikutnya yang akan keluar benar-benar menyakitkan bagi Ken. Seharusnya Ken membanting ponsel yang dicengkeramnya, tetapi ada sesuatu yang seolah menyuruh dirinya untuk tetap mendengarkan. "Dan Dev mengabulkan keinginannya..."

"Aku pergi ke Amerika di hari kamu dan mas Han menikah. Aku bisa menerima keputusan Dev, tapi aku nggak bisa menerima keputusan mas Han. Selama empat tahun aku terus bertanya-tanya kenapa kenapa dia lebih memilihmu. Aku terus berdoa untuk kehancuran pernikahan kalian. Kedengarannya memang jahat, tapi itulah kenyataannya, Ken."

Ken mencengkeram ponselnya dengan tenaga lebih besar dari sebelumnya. Ia tidak ingin mendengar kelanjutan cerita Adelia tapi di sisi lain ia ingin mendengar kelanjutannya dan itu sangat menyakitkan.

"Hidupku semakin kacau ketika tahu pernikahan kalian begitu bahagia. Nggak ada seorang pun yang memikirkanku termasuk keluarganya yang pada awalnya mendukung hubunganku dengan mas Han,"

Ken terkejut. Tapi kemudian Ken seolah memahami apa yang dikatakan ibu mertuanya di telepon tempo hari tentang seharusnya mereka menikahkan Handika dan Adelia sejak awal. Jadi mereka sudah tahu sejak awal. Ken benar-benar merasa dibodohi.

"Setahun lalu tiba-tiba mas Han menghubungiku dan menceritakan apa yang terjadi. Awalnya mas Han menghubungiku karena dia butuh teman bicara dan aku memberi apa yang dia butuhkan, dukungan. Sesuatu yang tidak dia dapat dari siapapun. Kami bertemu beberapa kali ketika dia sedang perjalanan bisnis ke Amerika. Aku minta maaf harus mengatakan ini, Ken. Tapi aku kembali merasakan kebahagiaan setelah empat tahun aku hidup seperti orang mati. Ketika aku melihat mas Han, aku seperti mendapatkan cahayaku kembali meskipun aku tahu cinta mas Han sebesar itu untuk kamu."

Pada titik ini, Ken masih memaksakan diri untuk mendengarkan tanpa mengatakan apa-apa meskipun ia sangat ingin berteriak. Jika cinta suaminya sebesar itu untuk dirinya, kenapa tidak cukup untuk menolak menjalin hubungan terlarang itu?

"Semuanya terjadi begitu saja. Mas Han adalah kebahagiaanku dan aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan itu. Kamu boleh menyebutku perempuan jahat, kejam atau apa saja, tapi inilah aku. Aku nggak punya siapa-siapa di dunia ini selain mas Han dan bayi yang baru saja kulahirkan."

Jadi bayinya selamat?

Lalu terdengar isakan di ujung sana. "Dengan segenap hati kumohon Ken, bisakah kamu sedikit berbagi kebahagiaan denganku?"

Apa maksudnya dengan berbagi kebahagiaan? Apakah Adelia sedang memposisikan dirinya sebagai korban dan menempatkan Ken di situasi yang sulit? Apakah Adelia ingin Ken menyerah pada Han secepatnya?

"Jangan bercerai dari mas Han, aku mohon padamu Ken." Pinta Adelia dengan suara lirih yang diiringi isakan. "Dia akan melimpahkan semua kesalahannya padaku dan dia pasti akan meninggalkanku cepat atau lambat. Aku tahu kamu masih sangat mencintai mas Han. Cukup untuk kembali melanjutkan bahtera dan aku yakin kita bisa hidup bahagia bersama, Ken."

Ken terperangah tidak percaya. Apa katanya? Apa Adelia sudah tidak waras? memintanya supaya bersedia dimadu hanya agar Handika tidak meninggalkannya? Setelah menghancurkan hidup Ken lalu sekarang memintanya untuk melakukan sesuatu yang jelas-jelas bisa membunuh mental Ken pelan-pelan hanya untuk kepentingan Adelia? Bagaimana mungkin ada orang seperti itu. Adelia sudah gila. Memangnya Ken orang suci? Machine without feelings?

Ken merasa Adelia sudah kelewatan, ia tidak sanggup melanjutkan. Ia memutus sambungan telepon secara sepihak tanpa sepatah katapun dan meletakkan tangan kanan di atas dada berusaha mengatur napas untuk mengurai sesak, juga mengurangi nyeri yang sejak tadi menjalar. Anehnya sudah tidak ada air mata lagi yang keluar, yang tersisa hanya kilatan penuh amarah dan benci.

***

Harga diri Ken benar-benar terluka sampai ia berpikir untuk membalas dendam. Ia berpikir semua orang akan bertanya-tanya apa yang sudah ia lakukan sehingga suaminya berpaling ke dalam pelukan perempuan lain. Ia merasa malu karena sudah dicampakkan dan sekarang akan diceraikan. Kenapa harus Ken yang diceraikan? Kenapa bukan dirinya saja yang mengajukan gugatan cerai? Alasannya jelas, perselingkuhan. Ia bisa menjelaskan semua dengan rinci dan semua orang akan tahu betapa kejamnya Handika dan Adelia. Itu adalah balas dendam yang sempurna. Apa Ken masih bisa membalikkan keadaan?

Namun sebelum ia sempat melakukan apa-apa ponselnya kembali berdering. Dari ayahnya.

"Ken, kamu bisa pulang sekarang?" 

BEFORE WE FALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang