DARAH segar keluar dari lengan Ken, meluncur pelan melewati selang kecil menuju ke sebuah kantung darah yang terletak tak jauh darinya. Setengah jam yang lalu saat dia sedang lelap-lelapnya tidur, temannya yang seorang perawat di sebuah rumah sakit besar di Yogyakarta meneleponnya mengatakan bahwa ada seseorang yang sedang mengalami situasi darurat dan hanya ia yang bisa menolongnya. Tanpa bertanya siapa dan situasi darurat apa, Ken langsung menuju ke rumah sakit tersebut. Apapun situasi darurat itu, jika terjadi di rumah sakit sudah pasti berhubungan dengan hidup mati seseorang dan banyak bertanya hanya akan memperkecil kesempatan emas seseorang yang akan ditolongnya itu.
Bagi Ken, bukan kali pertamanya dia dimintai pertolongan seperti ini. Sedikitnya sudah lima kali Yasmin, temannya yang perawat, melibatkannya dalam situasi darurat semacam ini. Menyedot darahnya dan diberikan kepada entah siapa, ia tidak pernah ingin mengetahuinya. Sama seperti ia tidak ingin orang yang ditolongnya itu mengetahui identitasnya kecuali jika merahasiakan namanya bisa membahayakan jiwa seseorang.
Sejak kecil Ken dididik oleh kedua orang tuanya untuk sebanyak mungkin membantu seseorang, dengan apa saja, kepada siapa saja, tanpa pamrih. Bagi banyak orang, membantu orang lain adalah sebuah kebahagiaan tersendiri, begitu juga baginya. Apalagi kenyataan bahwa dalam situasi ini, dia merupakan salah satu dari sedikit orang yang memiliki peluang paling besar bisa menolong seseorang, kebahagiaan yang dirasakan tentu ratusan kali lebih besar, bahkan jauh lebih besar dari pada saat ketika dia memenangkan undian liburan ke Paris sepuluh tahun yang lalu.
Kenapa demikian? Alasannya adalah karena dia spesial. Ken memiliki golongan darah O rhesus negatif, dimana hal tersebut termasuk kejadian langka di Indonesia bahkan di dunia. Menurut data dari Komunitas Rhesus Negatif Indonesia, bahwa hanya sedikit masyarakat indonesia yang memiliki golongan darah dengan rhesus negatif, hanya sekitar satu persennya saja. Ya, Ken adalah salah satu spesies langka. Karenanya dia spesial.
Tapi apakah ia selalu merasakan kebahagiaan karena hal spesialnya itu? Tidak. seperti hal-hal lain di dunia ini yang memiliki kelebihan dan kekurangannya, Ken, tengah menghadapi persoalan serius. Bagi orang lain, kondisi spesialnya mungkin dapat menyelamatkan hidup mereka, namun bagi dirinya kondisi ini justru memberikan dampak sebaliknya. Dalam beberapa bulan terakhir ini, dia sedang berusaha mati-matian menyelamatkan 'hidupnya', merengkuh kembali semua kebahagiaan yang selama lima tahun terakhir ini dirasakannya, berusaha mati-matian agar dapat mendatangkan secercah kehidupan ke dunia ini yang mana karena ia spesial, membuat hal yang mungkin terlihat mudah saja bagi kebanyakan orang namun terasa begitu sulit baginya.
"Ken,"
"Ken?"
"Ken!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFORE WE FALL
RomanceHidup Ken penuh berkat yang luar biasa. Memiliki keluarga yang sangat menyayangi dirinya, suami yang tidak hanya tampan tapi juga mapan dan amat pengertian, serta sahabat yang gila yang akan selalu berada di sisinya apapun yang terjadi. But nothing...