Dewa itu orangnya mageran alias malas gerak, tapi kalau diam di rumah juga tidak bisa, sebab di apartemennya ini dia cuma tinggal sendiri. Semenjak sudah masuki usia 24 Dewa pilih buat tinggalkan rumah dan hidup mandiri, alasannya karena dia memang tak terlalu betah di rumah.
Masih ingat soal Remy yang menyindirnya soal orang tua yang Toxic? Itu memang benar, tapi Dewa masih punyai hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya. Toxic yang di maksudkan bukan yang Toxic tentang hal-hal kasar atau bagaimana, hanya pada bagaimana pola pikir orang tua Dewa yang bagi Dewa tak bagus saja.
Karena itu untuk menghindari pusing di kepala, Dewa memilih untuk keluar dari rumah saja.
"Bosen bangetttt." Dewa telentangkan tubuhnya di atas kasur– menatap langit-langit kamarnya ini sambil berpikir apakah yang harus ia lakukan malam ini untuk hilangan rasa bosan yang melanda. Sampai beberapa menit setelahnya Handphone milik Dewa berbunyi, tunjukan notifikasi dari Remy yang mengajaknya untuk keluar malam ini.
Setelah selesai berbalas pesan dengan Remy, Dewa segera beranjak untuk bersiap, tak perlu membutuhkan waktu yang lama, seperti setelan pemuda dewasa pada umumnya, celana jeans, baju kaos di lengkapi dengan jaket berbahan kulit Dewa kenakan, outfit khas anak-anak band sekali, bukan.
Setelah beberapa saat menunggu, Remy berbicara bahwa pemuda itu sudah berada di lobby apartemen Dewa, mengetahui hal itu Dewa bergegas untuk menemui Remy di bawah.
"Sesuai aplikasi ya, Mas."
"Kepala bapak kau!"
"Difitrahi."
Remy gelengkan kepala saja sebagai respon setelahnya, mobil kembali melaju, membawa dua pemuda tampan ini menuju Kopiko– kedai yang selalu menjadi tempat tongkrongan mereka.
Sesampainya mereka di Kopiko, awalnya semua nampak seperti biasanya, tapi semakin dalam mereka masuk ke dalam kedai, Dewa kehilangan tingkat kepercayaan dirinya, yang mana di sebabkan karena seseorang yang ia lihat tepat searah di hadapannya.
Jantungnya mendadak berdebar tak karuan, keringat dingin juga ikut serta membersamai Dewa malam ini.
Astaga.
Kenapa mendadak salah tingkah begini, sih?
"Re, pulang sekarang aja yuk." Dewa sudah menahan tangan Remy yang berjalan, pemuda Rajidan itu otomatis berhenti lalu menatap Dewa dengan tatapan anehnya.
"Kenapa? Baru juga sampe."
"Ada abang ganteng." Bisik Dewa sembari curi-curi pandang pada si 'abang ganteng' nya itu.
Remy yang mendengar itu jelas edarkan pandangannya, ingin tahu juga siapa sosok abang ganteng yang Dewa maksudkan ini.
"Mana? Yang mana orangnya? Sebelah mana orangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] MahaDewa || Markhyuck
FanfictionIni cerita tentang Dewa juga bagaimana kisahnya yang jatuh cinta sama pemuda yang salah. Tapi kalo memang jodoh, bakal Dewa kejar juga meskipun sambil jatuh-jatuh dan terluka. Warn!!! Bxb alias Homoo!! Sisa nya Warningnya ada di cerita di part Intr...