Ini cerita tentang Dewa juga bagaimana kisahnya yang jatuh cinta sama pemuda yang salah. Tapi kalo memang jodoh, bakal Dewa kejar juga meskipun sambil jatuh-jatuh dan terluka.
Warn!!!
Bxb alias Homoo!!
Sisa nya Warningnya ada di cerita di part Intr...
Soal kata-kata mengenai soal perselingkuhan itu tidak bisa di maafkan dan merupakan sebuah penyakit memang benar adanya. Selingkuh di mata orang yang memang tak mempermasalahkan soal itu justru membuat mereka semakin menjadi-jadi.
Bullshit soal tak akan mengulangi lagi, karena kalau sudah melakukannya, selingkuh sudah seperti candu bagi mereka yang tak punyai hati.
Contohnya saja seperti saat ini ketika Putra menatap fokus pada story instagram yang teman satu band-nya itu baru saja buat.
"Bangsat! Sekalinya brengsek tetep aja brengsek, anjing!" Makinya ketika dengan jelas mengetahui dimana Roky berada.
Percuma rasanya, percuma Putra turunkan egonya untuk mencoba berbaikan pada Roky di hari ulang tahunnya kalau ternyata apa yang coba ia perbaiki itu di rusak dengan sekejap mata seperti ini, belum genap 24 jam mereka coba bangun kembali petemanan yang sempat roboh karena masalah percintaan, kini kembali di hancurkan kembali oleh yang bersangkutan.
Kalau tau begini Putra ogah sekali mau meminta maaf pada Roky si bajingan itu!
Putra terkekeh sembari ambil jaket juga sepatunya untuk menuju apartemen sang kekasih, menertawakan dirinya sendiri akan kebodohan yang sudah ia lakukan selama beberapa bulan ini oleh dua orang terbangsat di dunia yang pernah Putra temui!
"Bisa banget bangsat! Udah ke gue balik ke selingkuhan!" Katanya dengan tangan mengepal marah, menahan emosi yang udah di ubun-ubun.
Kalau saja apa yang ia duga adalah sebuah kebenaran, demi Tuhan.. Putra tidak akan mau melanjutkan hubungan yang tak ada artinya lagi ini, masa bodoh dengan perasaan cintanya, masa bodoh dengan rasa sayangnya yang masih ada untuk laki-laki cantik yang lebih tua darinya itu.
Seharusnya dari awal Putra memang harus putuskan hubungan cintanya, bukan malah terjebak semakin jauh dengan hubungan yang sudah tak ada ujungnya ini.
- A Few Moments Later -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Putra tersenyum miring melihat bagaimana dua orang di hadapannya kini tengah memakan bibir satu sama lainnya, rakus sekali dan melihatnya sukses buat Putra merasa jijik bukan main.
Putra masih berdiri disana setidaknya sampai ia melihat bagaimana penyatuan keduanya berlangsung, dengan begitu bisa Putra ketahui bahwa tidak ada paksaan di antara keduanya, baik itu sang teman band maupun sang kekasih sendiri.
Jadi sudah di pastikan bahwa Putra tidak akan lagi termakan kalau-kalau Radif mengatakan bahwa apa yang ia lakukan bersama Roky ini adalah sebuah paksaan.
"Aahh Rokyy..." Suara desahan bercampur geraman itu buat Putra emosi bukan main, ia berjalan mendekat, sengaja tak lepaskan sepatu agar suara langkah kakinya terdengar oleh dua orang yang sedang menikmati kegiatan mereka.
"Ahhh– PUTRA!?" Wajah panik Radif tercetak begitu jelas ketika mendapati Putra sudah berdiri dengan wajah datar miliknya, sedang Roky, pemuda itu nampak menatap malas kearah keduanya.
"Kamu ngapain kesini?"
Putra terkekeh, bisa-bisanya laki-laki bugil di hadapannya masih sempat bertanya soal itu daripada menjelaskan lebih dulu atas semua yang sudah terjadi.
"Liatin orang ngentot! Tolol lu tau gak!" Putra hempaskan tangan Radif yang coba untuk genggam tangannya, sialan! Dia benar-benar tidak sudi di sentuh dengan perek seperti Radif ini.
"Lanjutin gih, gua cuman mau mastiin aja. Ngentot sampe mampus lu berdua!" Lalu setelahnya Putra berlalu sambil menatap keduanya dengan tatapan jijik juga penuh emosi.
"Udah lah biarin, sini lanjutin. Gampang soal dia, kamu kan jago nanti buat dia luluh." Ujar Roky yang kini sudah mendekat seraya ciumi wajah Radif yang masih terdiam ditempatnya.
Sedangkan kembali pada Putra yang kini sudah lanjukan mobilnya di atas rata-rata, ia arahkan mobilnya pada lokasi dimana club malam berada hanya untuk lampiaskan segala emosi yang ada.
Sesampainya Putra disana, ia langsung menuju bar, memesan minuman yang mampu membuat ia melupakan segala pikiran juga bayangan tentang Roky juga Radif.
"Perek kayak gitu mana cukup sama satu kontol!" Racaunya setelah menenggak habis minuman yang ia pesan, matanya terpejam, alisnya menukik tajam, ekspresikan apa yang ia rasakan pada tenggorakannya barusan.
"Kurang apa gua anjing! Semua gua kasih, gua kagak selingkuh, gua kagak macem-macem, kenapa lu yang tega selingkuh di belakang gua, kak! Anjing! Ngentot! Tolol! Bangsat!" Putra jatuhkan kepalanya, masa bodo dengan semua umpatan yang di dengar orang lain, masa bodo tentang ia yang kini sudah menangis karena penghiatan yang sang kekasih berikan.
Putra masih punya hati, dan hatinya tidak bisa di paksa untuk biasa saja ketika disakiti begitu besarnya, apalagi yang melakukannya adalah sang kekasih dengan teman dekatnya sendiri.
Persetan dunia dan isinya, yang Putra tahu adalah detik ini ia hanya ingin menangis dan ungkapkan betapa sakit hatinya kali ini.
"Padahal gua nurut pas lu bilang gak suka gua deket sama Dewa! Gua jauhin dia, tapi apa balasan gue dapet? Lu malah ngentot sama orang lain!"
Putra kini tegakkan tubuhnya yang tadi jatuh di atas meja bar, dengan pandangan kabur juga kepala yang pusing, Putra bangkit setelah berikan selembar uang pada bartender. Hanya satu yang ada dalam pikirannya saat ini, apartemen pemuda yang 2 minggu lebih ini tak ia kunjungi.
- Putra POV End -
>>>>>
Sudah siapp belum yaa??
Ayo deh siap-siap duluuu..
Duh kenapa jadi Jee yang deg-degan yaaa 😗
Jangan bobo dulu yaa, tungguin satu kali update lagii