26 | Omega Virus

386 105 161
                                    

Hola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola. KaiaFrancis UPDATE!
Cus, komen yang buanyakk!!!!

Happy reading.

•••

Pasca mengetahui perjalanan Francis, Kaia mulai melangkah. Berjalan mengendap-endap di sekitar lorong, menuju ruang yang lebih banyak dipakai Francis untuk menenangkan diri. Matanya bergerak liar, meneliti seluruh tempat. Hingga dia terhenti, waktu mendengar suara milik Vektor di tepi ruangan.

Tidak. Kaia tidak sedang ingin mendengar obrolan orang lain. Dia perlu menyusup ke ruang kerja Francis. Ini mungkin kesempatan, karena Vektor nampaknya sangat fokus dengan lawan bicaranya itu. Hingga perempuan itu memutuskan untuk kembali bergerak. Melancarkan tujuan utamanya.

Saat dia sampai, Kaia mengedarkan matanya. Masih meneliti sekitar. Sambil menarik gagang pintu secara perlahan-lahan. “Fuck.” umpat Kaia pelan. Pintunya terkunci.

Kaia langsung berdecak. Memikirkan ide konyol yang muncul di benaknya. Lantas mengingat sebuah jepitan berwarna hitam yang mengait rambutnya. Kaia menarik benda itu, membuat ujung runcing nya terbuka. Perempuan tersebut, mencoba membobol.

“Nona Kaia.” Vektor mendadak muncul. Membuat perempuan itu segera menarik jepitan dari pintu. Dia berdiri tegap, menatap Vektor gugup. “Apa yang ada lakukan di sini?”

“Aku.... Aku... Aku sedang mencari Sugar. Dia tidak di manapun, aku pikir dia mungkin terjebak di dalam,” kata Kaia terbata-bata. Menekan lehernya yang masih merah karena Francis. Sebelum pergi, saat mereka bercinta di kamar mandi, pria itu membuat tanda kissmark

Vektor menarik alis. Sekaligus menghela napasnya panjang. “Saya tahu, apa yang anda cari Nona,” ucap Vektor, langsung mematahkan alasan Kaia. “Kucing anda berada di kandang sejak kemarin.”

Kaia menelan ludah. Menatap Vektor tajam. Lalu bergerak memutar untuk pergi menghindar tanpa jawaban.

“Nona Kaia, saya sudah mengingatkan anda. Apa yang saya lihat hari ini, akan saya rahasiakan dari tuan Francis. Namun, jika hal demikian terjadi lagi, saya mohon maaf karena harus melaporkan anda.”

“Terserah kau saja, Vektor. Orang-orang berengsek memang saling mendukung satu sama lain.” Kaia berkata sarkas dan gusar. Memandang Vektor berapi-api. “Sampaikan saja pada tuan muda mu, bahwa aku berusaha membobol ruang kerjanya dengan jepitan rambut.”

Vektor diam. Enggan menjawab. Dia hanya tersenyum. Menarik rangkaian kunci dari dalam sakunya. Kemudian menarik salah satu diantaranya untuk membuka ruang kerja itu dengan mudah. Vektor pasti sengaja mengejeknya.

Astaga! Kaia menjadi geram. Dia melirik pada sebuah pot bunga yang bertengger pada tepi ruangan. Memikirkan skenario terburuk untuk menggunakan benda itu. Hingga kemudian, perempuan itu benar-benar memakai skenario-nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 16 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang