24 | You are my prisoner, mine

480 109 25
                                    

Hola! Kaia Francis UPDATE! Yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola! Kaia Francis UPDATE!
Yuk. Komen dan vote yang rameee.

Happy reading.

•••

"Saya sudah mengobati luka nona Kaia, dan dia masih tertidur pulas." Aelia melaporkan. Menunduk pada lantai marmer berwarna putih di hadapannya. Aelia tahu, bagaimana pandangan Francis yang selalu mendominasi, saat seseorang membicarakan perempuan itu. Dia belum siap.

Francis berdecak. Segera membakar cerutu, seakan berniat membicarakan banyak hal penting.

"Pergelangan tangannya, sudah diperban?" tanya Francis.

"Sudah, Tuan muda. Tapi, ada hal lain yang perlu saya sampaikan." Aelia mendengus pelan. Mulai berani menatap Francis. Dia membasahi ujung bibirnya sedikit. Maju selangkah lebih dekat.

"Kenapa?" Francis menaikkan salah satu alisnya. Menghisap ujung cerutu.

"Nona Kaia sepertinya sakit. Tubuhnya sangat panas. Keringatnya banyak. Saya sudah mencoba membangunkannya, namun, belum ada respons. Dia sangat pucat. Saya khawatir."

Francis mendelik tepat, segera berdiri bahkan sebelum Aelia menyelesaikan penjelasannya. Tatap mata pria itu menjadi kosong, mendadak cekung. Langkahnya menjadi panjang. Berharap segera sampai pada Kaia. Francis bahkan meninggalkan cerutunya di sembarang tempat, dan dia berdecak kesal, melewati lorong-lorong panjang yang terasa jauh.

"Kaia!" teriak Francis begitu masuk. Menghempas pintu hingga penghalang itu menghantam tembok.
Pandangannya langsung jatuh, menangkap Kaia yang masih terbaring lemas di atas ranjang. "Kaia bangun! Kaia. Kaia...." seru Francis. Menekan-nekan lengan perempuan itu dengan kencang. Nadanya sangat tegang, jelas-jelas cemas. Francis menghela napas. Berusaha membombardir perempuan itu dengan panggilannya. Namun tetap saja, Kaia tak bergerak. Kaku tanpa jawaban.

"Tuan..." Vektor mendekat. Berusaha menenangkan.

"Panggil dokter!" titah Francis. Mendorong pria itu mundur, nyaris jatuh. Lalu berpindah pada Aelia untuk mencengkeram kerah pakaian perempuan itu. "Kenapa kau tidak memberitahuku sejak tadi? Hah?!"

"Saya minta maaf, saya...saya..."

"Fuck!" Francis melepas cengkeramannya pada Aelia. Mendekat kembali pada Kaia untuk memeriksa napas serta suhu tubuhnya. Masih hangat. "Vektor!!"

"Dokter akan tiba sebentar lagi. Anda harus menunggu!"

"Aku tidak bisa menunggu sialan!" umpat Francis. Meraih sebuah asbak kaca di ujung nakas dan melemparnya hingga pecah belah.

Aelia gugup. Menatap Kaia hanya dari kejauhan. Dadanya sangat berdebar ketakutan. Melihat Francis semakin panik. Kedua tangan pria itu sudah gemetarab. Panic attack. Francis kembali mendekat. Melepaskan beberapa kancing pakaian nya. Mungkin, Francis berharap bahwa Kaia bisa mendapatkan oksigen sebanyak mungkin.

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang