19

934 95 2
                                    

_____________________

_____________________

Catatan Author's

Saya baru menyadari bahwa saya menggunakan nama Hanbin di bab terakhir, saya minta maaf! Itu Bambam dan bukan Hanbin~>_<~

Bagaimana pun, nikmatilah!

________________________

Jennie pov

Ketika mereka menangkapku dan menutup pintu mobil van, Aku tahu saat itu juga aku menyadari bahwa aku saat ini di culik .

Mengatakan bahwa aku orang yang sangat gugup dan mudah menangis adalah pernyataan yang meremehkan umurku tahun ini. Aku merengek seperti anak kecil karena salah satu preman hampir memukulku, tetapi orang yang satunya menghentikannya, tangannya hanya beberapa inci dari wajahku, membuat aku menangis dalam diam.

Kenangan tentang ayahku saat ia diculik terlintas di benakku. Apakah ia juga takut sepertiku? Apakah ia memikirkan ibuku dan aku seperti aku memikirkan mereka saat ini?

Ibu, Ayah, aku minta maaf karena belum bisa menjadi anak terbaik di dunia, tapi ketahuilah aku sangat mencintai kalian semua..

Jongin, maafkan aku jika hubungan kita berakhir dalam sekejap mata..

Lisa-yah, aku minta maaf kalau obrolan terakhir kita tidak berakhir baik.. Aku tidak marah denganmu.. dan betapa aku berharap aku masih bisa mengatakannya padamu.. Hiks

Memikirkan Lisa membuat hatiku sakit.. Mengapa aku membiarkan percakapan terakhir kami berakhir dengan nada masam? Aku seharusnya bersikap lebih dewasa dan meneleponnya saat dia terlintas dalam pikiranku..

Ayahku memiliki Lisa saat ia diculik, bagaimana denganku? Lisa berada di Thailand untuk menjalankan misi lain. Apakah agensinya akan mengirim agen lain untuk menyelamatkanku?

Apakah aku masih hidup saat itu?

Ketika aku melihat ke atas, aku menyadari bahwa kami sekarang memasuki jalan raya.

Takkan ada yang menyelamatkanku lagi, aku akan mati di tangan para penculikku.

Aku belum mau mati! Aku masih terlalu muda! Masa depanku masih panjang! Aku masih ingin lulus, menikah, punya anak, aku masih akan mengelola Perusahaan Kim!

Tolong seseorang selamatkan aku!

Air mataku mengalir tak henti-hentinya ketika aku teringat kepada seseorang yang selalu berada disampingku, bahkan ketika aku tidak membutuhkannya, dia selalu ada..

Lisa, aku butuh kamu!

Tiba tiba

Bajingan!" Sang pengemudi mengumpat ketika sebuah SUV hitam berhenti tepat di depan van tersebut, menghalangi jalannya.

Aku meratap ketika melihat pengemudinya keluar dari mobil, rambutnya yang pirang keemasan berkibar di udara malam, senjatanya dikeluarkan dan dia memegangnya di tangan kanannya sambil berjalan langsung ke mobil van, dan matanya... Ya Tuhan, matanya menunjukkan nafsu membunuh dan niat membunuh yang tak ada habisnya!

"Bunuh dia!" teriak salah satu pria itu.

Lisa!

Jennie pov end
_______________________

Lisa pov

Ada banyak kesempatan bagiku untuk menyelamatkan Jennie, tetapi aku tidak bisa melakukannya di tengah kota, dengan begitu banyak orang yang bisa jadi menjadi korban.

The Heiress and The Bodyguard [JENLISA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang