----------
-------------Jennie pov
Aku terbangun saat aku merasakan ada sesuatu yang keras menekan bokongku.
"Hmmm" desahanku tak dapat kutahan saat merasakan bibirnya bergesekan dengan pahaku dan sebuah tangan merayap dari pinggulku ke dalam baju tidurku.
Tunggu- tangan?
Aku membuka mataku dan kulihat Ella tertidur lelap di sudut tempat tidur.
Bukankah dia ada di tengah tadi malam? Itu berarti..
Begitu tersadar, aku buru-buru duduk di tempat tidur dan menoleh ke arah Lisa yang terkejut dengan gerakanku, rasa kantuk terlihat jelas dari kesulitannya untuk tetap membuka matanya.
"Jennie? Ada apa?" tanyanya padaku, suaranya yang serak memenuhi ruangan yang sunyi itu.
Aku tidak dapat menatapnya karena malu yang aku rasakan.
Aku? Mengerang saat tidur? Seperti remaja yang kekurangan seks? Ya Tuhan!
"Kenapa Ella-" Lisa berhenti bicara saat menyadari apa yang terjadi. "Oh, sial. Aku tidak melakukan apa pun padamu saat aku tidur, kan?" tanya Lisa padaku.
"Tidak," jawabku.
Kau tinggal menggesekkan ereksimu yang besar itu pada pantatku dan aku mengerang karena betapa nikmatnya rasanya.
Berhenti!
Ketika Lisa menyadari ereksinya terlihat karena tonjolan di celana pendeknya, ia pun buru-buru menutupinya menggunakan bantal, pipinya tampak merona.
"Maaf jika aku melakukan sesuatu saat aku tidur." Lisa berlutut di tempat tidur dan menggendong Ella kembali ke posisi semula. "Sepertinya tubuhku tidak dapat lagi menahan apa yang sangat diinginkannya."
"Kembalilah tidur, ini baru jam empat pagi," kata Lisa sebelum berjalan ke pintu kamar mandi dan beberapa saat kemudian, aku mendengar suara air mengalir dari pancuran.
Aku merapikan baju tidurku menggunakan tanganku sebelum menjatuhkan diri di samping sosok mungil putriku.
"Betapa inginnya aku bisa seperti dirimu. Seseorang yang polos tanpa beban apa pun di dunia ini." Aku membelai pipinya yang mulus sambil mendengarkan dengkurannya yang lembut.
Aku menyelimuti diriku dan dia dengan selimut lalu mendekapnya, menjernihkan pikiranku dari apa yang baru saja terjadi beberapa saat yang lalu, dan berusaha untuk tidur.
Berusaha menghentikan rasa geli di antara kedua pahaku..
Aku tetap memejamkan mata saat Lisa keluar dari kamar mandi. Kudengar langkah kakinya semakin dekat ke tempat tidur, dan kurasakan sisi lain tempat tidur itu bergerak. Aku bisa mencium aroma tubuhnya yang baru saja mandi semakin dekat, hingga kudengar dia mengecup lembut Ella. Lalu begitu saja, Lisa meninggalkan kamar.
------------------
"Mommy, bolehkah baby mendapatkan unicorn?" tanya Ella kepadaku.
Kami sedang mengecek fasilitas yang ditawarkan resor tersebut dan kami menemukan area hiburan/rekreasi mini dan mereka punya permainan di mana kalian harus menembak angka-angka yang berbeda dan hadiah utama untuk yang menembak papan terkecil dengan angka 100 tertulis di atasnya akan berupa unicorn yang Ella minta aku untuk dapatkan.
"Tapi baby kan sudah punya banyak boneka di rumah kita?" kataku padanya.
"Tapi aku menginginkannya. Lucu sekali," kata Ella dengan suara pelan.
"Ayo, kita beli unicorn. Gimana?" tanya Lisa pada putri kami sebelum meraih tangan mungilnya dan menuntunnya ke bilik.
Aku hanya memutar mataku saat mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heiress and The Bodyguard [JENLISA]
ActionLalisa Manoban Seorang agen, dan bukan sekadar agen biasa. Dia adalah yang terbaik dari yang terbaik, berikan dia misi dan harapkan tingkat keberhasilan 100%. Kegagalan bukanlah pilihan. Dia telah membunuh banyak orang, dan menyelamatkan banyak oran...