____________________
____________________Lisa pov
"Bisakah Anda mengambilkan kopi saya?" kataku melalui interkom.
"Baik, Ms," kata sekretaris ku di seberang sana.
Aku memutar kursi putarku untuk melihat ke jendela kantorku. Jalanan Seoul yang ramai dapat terlihat dari atas sini. Kenangan dari tadi malam membanjiri pikiranku.
Tadi malam bersama Jennie... penuh kejadian... Kami selalu berhubungan seks yang liar dan panas, tetapi tadi malam berbeda, jauh berbeda.. Aku tidak tahu apa yang merasukinya. Dia tidak akan bersikap dan melakukan hal seperti itu.. Apakah karena posesif? Cemburu? Dia tidak pernah bersikap seperti itu kepada mantan pacarnya, bahkan ketika dia tahu bahwa mantan kekasihnya selingkuh.
Aku menoleh saat mendengar pintu kantorku terbuka dan melihat sosok wanita yang tengah mengganggu pikiranku saat itu.
"Hei. Apa yang membawamu ke sini?" tanyaku padanya.
Jennie tidak berhenti berjalan saat sampai di mejaku. Ia malah memutari meja itu dan menuju ke tempatku duduk, lalu duduk di pangkuanku, seperti anak kecil.
"Aku mengantuk," katanya sambil meringkuk nyaman di atasku, mengecup leherku.
"Kau jauh-jauh ke sini cuma mau bilang kamu mrngantuk?" Aku terkekeh pelan.
"Kamu tidak ada di sana saat aku terbangun dan aku ingin memelukmu," katanya lembut. Dia menatap bibirku lalu dengan lembut menyentuh lukaku saat dia menggigitku tadi malam.
"Apakah aku terlalu kasar?" tanyanya padaku.
"Tidak," jawabku padanya.
"Apakah aku menyakitimu?" Dia lalu menatapku.
"Tidak, tidak," kataku lalu kubelai pipinya yang lembut dan bulat.
"Maafkan aku.. aku tidak tahu apa yang telah merasukiku.. rasanya seperti aku baru saja.. tersulut emosi.. itu benar-benar di luar karakterku.." katanya lembut di dadaku.
"Aku tahu dan aku mengerti," kataku padanya.
"Mengerti apa?" tanyanya padaku.
Sebelum aku bisa menjawab, kudengar ketukan pelan dari pintu, kulihat sekretarisku masuk sambil memegang kopi di tangannya.
"Silakan taruh di meja saya," kataku padanya. Dia hanya mengangguk dan menaruh kopi di atas meja lalu berjalan keluar.
"Kamu bilang mengantuk, kan? Tidurlah," kataku pada Jennie sambil mengusap punggungnya.
"Kau tidak sibuk?" Tanyanya padaku
"Kau tahu, aku akan meninggalkan semuanya jika kau membutuhkanku," aku merebahkan kursiku sehingga kami bisa merasa lebih nyaman dalam posisi kami.
"Hmm.. selalu penuh perhatian, Lisa," kata Jennie lalu ia memposisikan dirinya lebih nyaman. Aku hanya mengusap punggungnya dengan lembut hingga kurasakan napasnya mulai teratur.
Jennie.. apa yang kau lakukan padaku? Astaga, apa yang sebenarnya kita lakukan? Kita seharusnya tidak berhubungan seks, kita seharusnya tidak berpelukan sekarang! Sahabat tidak melakukan hal-hal seperti ini.. tapi kurasa kita sudah melewati batas itu.. bagaimana menurutmu aku sekarang? Apakah kau masih menganggapku sebagai sahabatmu? Atau apakah kau sekarang menganggapku sebagai seseorang yang bisa lebih dari itu?
Pikiran-pikiran itu terus terngiang dalam benakku hingga aku merasa tertidur perlahan dan aku tidak melawan, aku membiarkan kegelapan melahapku.
_________________
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heiress and The Bodyguard [JENLISA]
ActionLalisa Manoban Seorang agen, dan bukan sekadar agen biasa. Dia adalah yang terbaik dari yang terbaik, berikan dia misi dan harapkan tingkat keberhasilan 100%. Kegagalan bukanlah pilihan. Dia telah membunuh banyak orang, dan menyelamatkan banyak oran...