----------
--------------Jennie pov
Interaksi kecil yang Lisa dan aku lakukan sore ini ternyata tidak begitu kecil. Rasanya seperti kami kembali ke langkah pertama.
Atau lebih mungkin aku yang tidak terlihat olehnya.
Lisa tidak pernah berbicara denganku atau menatapku selama beberapa jam terakhir ini. Bahkan saat kami berdua mengobrol dengan putri kami, aku tidak pernah melihatnya menoleh ke arahku.
Mungkin aku pantas menerima ini karena perlakuan tidak adil yang telah kuberikan padanya.
"Mommy, bolehkah kita pergi ke taman bermain besok?" tanya Ella saat aku membuka pakaiannya. Aku sudah menyiapkan kamar mandi beberapa waktu lalu dan sekarang sedang bersiap untuk memandikan putriku dan diriku sendiri sementara Lisa pergi ke resepsionis. Alasannya? Aku tidak tahu. Dia hanya mengatakan padaku bahwa dia perlu memeriksa sesuatu.
"Ya tentu saja, kita bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan, sayang."
Satu hal yang aku suka dari resor ini adalah fasilitasnya. Mereka menawarkan banyak layanan untuk orang dewasa dan anak-anak. Liburan singkat di akhir pekan bersama keluarga atau teman, atau momen romantis bersama kekasih, atau jika kalian hanya ingin menjauh dari hiruk pikuk kota, resor ini sangat cocok.
Hanya saja aku tampaknya tidak dapat benar-benar menikmati momen ini.
Aku benar-benar perlu memikirkan semuanya dengan matang.
Aku kira sudah saatnya Lisa dan aku untuk membicaraan yang sangat ditunggu-tunggu itu.
Aku menggendong Ella ke bak mandi sebelum masuk ke dalamnya. Aku membasuh rambut dan tubuhnya dengan lembut dan kulihat kulitnya mulai terbakar matahari.
Baiklah, cukup tentang berenangnya.
"Mom, aku juga akan memandikanmu!" kata Ella lalu mengambil spons dari tanganku lalu menggosok bahuku dengan tangan mungilnya. Aku tertawa pelan melihat apa yang dilakukannya, tetapi aku tidak menghentikannya dan membiarkan putriku melakukan apa pun yang ingin dilakukannya.
Ia terus bicara dan bercerita kepadaku tentang apa yang terjadi padanya hari ini, seakan-akan aku belum mengetahuinya padahal kami bersama seharian.
Tetapi aku tetap mendengarkan apa saja yang dikatakannya, sekalipun dia hanya mengoceh.
"Oke! Sekarang Mommy sudah bersih!" kata Ella sambil melempar spons itu entah ke mana.
"Tapi kau belum mencuci punggungku?" kataku padanya.
"Aku capek. Bahuku sudah sakit," kata Ella sambil cemberut.
"Baiklah, jangan dramatis," kataku pada putriku, lalu aku membilas tubuhnya untuk menghilangkan sisa sabun dan sampo. Begitu dia bersih, aku mengambil handuk dari rak, lalu mengeringkan seluruh tubuhnya.
"Gosok gigimu dan tunggu mommy di luar," kataku padanya sebelum melanjutkan membersihkan tubuhku. Aku mendengarkan gerakan-gerakan kecilnya untuk memeriksa apakah dia mengikuti apa yang baru saja kukatakan, dan aku merasa senang saat mendengarnya menggosok gigi.
Aku mendengarnya berjalan keluar kamar mandi. Alisku berkerut saat mendengar dia sedang berbicara dengan seseorang.
Aku cukup yakin aku sudah mengunci pintu beberapa waktu lalu.
Aku hendak meraih handukku ketika mendengar suara Lisa. Aku melepaskan napas yang entah mengapa tertahan ketika mendengar suaranya. Aku segera menyelesaikan mandiku agar Lisa bisa segera menggunakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heiress and The Bodyguard [JENLISA]
ActionLalisa Manoban Seorang agen, dan bukan sekadar agen biasa. Dia adalah yang terbaik dari yang terbaik, berikan dia misi dan harapkan tingkat keberhasilan 100%. Kegagalan bukanlah pilihan. Dia telah membunuh banyak orang, dan menyelamatkan banyak oran...