32

1.1K 86 1
                                    

______________________
______________________

Lisa pov

Aku sedang sibuk memasak pancake di dapur ketika tiba-tiba, aku merasakan sepasang lengan kurus melingkari pinggangku. Aku tidak perlu menoleh untuk tahu siapa orang itu, aku langsung tahu.

"Kenapa kamu belum tidurp?" gumamnya di punggungku. Jelas terlihat bahwa dia baru saja bangun dan langsung pergi ke dapur karena suaranya yang masih mengantuk.

"Seperti yang kau lihat, aku sedang menyiapkan sarapan." Aku menaruh panekuk di piring kosong lalu mematikan kompor.

"Bagaimana denganmu? Kenapa kamu bangun sepagi ini?" Aku melihat jam dinding dan melihat waktu baru menunjukkan pukul 6 lewat 15 menit.

"Tempat tidur terasa lebih dingin saat kau tidak ada," katanya sambil menguap.

Aku terkekeh pelan lalu berbalik menghadapnya dan melihat Jennie telanjang bulat. Aku merasakan juniorku sedikit berkedut karena pemandangan indah di hadapanku.

"Baiklah, kita bisa membuatnya lebih hangat, jika kau mau." Kataku sambil mengecup lehernya.

Sial.. bagaimana dia bisa selalu wangi?

"Lisa, aku lelah." kata Jennie dengan suaranya yang mengantuk.

"Tentu saja, kamu lelah." Melihat betapa kerasnya kami bercinta tadi malam, aku heran dia masih bisa berjalan.

Aku menggendongnya ke kamar tidurnya lalu membaringkannya di tengah tempat tidur.

"Tidurlah, Jennie." Aku menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut.

"Tetaplah di sini." Katanya sambil menarik kemejaku, sementara kelopak matanya masih terpejam.

"Baiklah." Aku berbaring di sampingnya lalu aku membalikkan tubuhnya agar aku bisa memeluknya. Aku merasakan dia menyesuaikan diri dalam pelukanku, mencari posisi yang lebih nyaman. Setelah beberapa saat, dia berhenti bergerak dan yang bisa kudengar hanyalah napas yang dalam namun teratur. Dia sudah tertidur.

Jennie.. apa yang kau lakukan padaku? Aku sudah memutuskan untuk meninggalkanmu, melupakan semua tentangmu dan perasaan terkutuk yang kumiliki untukmu. Namun, hanya dalam satu malam, semua tekadku runtuh dan di sinilah aku, melakukan segalanya untukmu, bersikap bodoh lagi, dan menjadikan diriku anjing piaraanmu yang tidak tahu apa-apa selain menunggu perhatianmu, kasih sayangmu..

Aku sudah memutuskan.. Aku akan memberitahumu apa yang selama ini kusimpan, hanya satu saat yang tepat. Aku tidak peduli jika kau akan menolakku, aku bisa menerimanya. Aku hanya ingin mengeluarkan semua ini dari dadaku.

Namun, bisakah aku benar-benar menjalaninya? Kau menolakku? Kau tak lagi dalam hidupku? Bisakah aku benar-benar menjalani setiap momen dalam hidupku tanpa melihat wajahmu? Tanpa mendengar suaramu? Tanpa melihat senyummu?

Aku merasakan jantungku tercekat dan mataku berkaca-kaca.

Damn it, Lisa! Masih terlalu pagi untuk bersikap dramatis seperti ini!

Aku menarik napas dalam-dalam untuk menghentikan pikiranku sendiri.

Tunggu saja saat yang tepat, Jennie..

Aku merasakan kelopak mataku menjadi berat, lalu beberapa saat kemudian, kantuk menguasai indraku.

_____________________

Aku terbangun saat mendengar suara dengungan di kamar tidur. Aku membuka mata dan melihat Jennie yang baru saja mandi, duduk di depan cermin riasnya, sibuk mengeringkan rambutnya.

"Jam berapa sekarang?" tanyaku padanya.

"Sekarang jam 7.30, Lisa." Jawabnya.

"Sial, aku ketiduran." Kataku lalu perlahan bangun.

The Heiress and The Bodyguard [JENLISA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang