29. Menanggung pilu

1.4K 158 26
                                    

Indila's song 🎶🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Indila's song 🎶🎶

Hai pembaca Lady, ku harap kalian sedang dalam suasana hati baik ketika membaca chapter kali ini🤍

_________________________

Shiloh teramat kaget kala mendapati Masen yang baru saja masuk ke kamarnya melalui jendela lagi, persis seperti malam kemarin saat ia menginap diam-diam di kamarnya. Gegas, ia mendekati Masen dengan keheranan sambil menilik sekitar area luar rumah sakit dari jendela berharap menemukan sesuatu yang mencurigakan atau Masen sedang di kejar seseorang.

"Hai." Masen menyapa dengan enteng saat melihat raut wajah Shiloh yang keheranan.

"Kenapa tidak masuk lewat pintu?"

"Aku bergegas, karena harus segera mengobati mu," jawabnya sambil tersungging senyum manis disana.

"Sampai mana kita tadi? Kemari, biar ku obati luka mu." Masen menata beberapa alat kesehatan untuk membenahi luka Shiloh.

Masen memberikan seikat bunga gardenia yang ia cabut saat di kantor imigrasi tadi, sebagai alat untuk pengalihan fokus Shiloh ketika dijahit untuk meringankan rasa nyerinya.

"Kau bisa memainkan ini selama aku menjahit," ucap Masen terlihat bersiap.

Setelah melakukan beberapa step dan menyuntikan obat bius, Masen semakin memotong jarak antara permukaan wajah keduanya ketika ia sudah mulai menjahit area luka itu. Tangannya terlihat gemetaran dan sedikit berkaca-kaca, saat tangannya lihai berayun menarik dan memasukan jarum jahit itu pada dahi Shiloh secara berkala.

"Kau menangis?" Tanya Shiloh kala setetes air mata itu menjadi atensi baginya.

Masen tak menjawab, ia hanya meneruskan kegiatan menjahit itu secara perlahan sambil beberapa kali mengusap matanya agar air mata itu tidak menetes kembali.

Bibirnya bergetar sambil meniup sedikit dan mengusap setiap benang yang sudah tertanam di kulit gadis itu, "it must be very painful, right?"

Bibirnya bergetar sambil meniup sedikit dan mengusap setiap benang yang sudah tertanam di kulit gadis itu, "it must be very painful, right?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mantra Wanita Sinting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang