36 - Fiona diculik - 🦋🦋🦋

2 0 0
                                    

  Dengan perasaan malas, Q meraih ponselnya yang baru saja berdering.

  Sebelum mengangkat panggilan tersebut, Q terlebih dahulu melihat layar ponselnya, dan begitu melihat siapa orang yang baru saja menghubunginya, Q jadi penasaran, kenapa Max menghubunginya? Karena penasaran, sekaligus ingin segera tahu kenapa Max menghubunginya, Q segera mengangkat panggilan dari Max.

  "Halo, Tuan Max." 

  "Q, apa kamu sudah tahu jika sesuatu yang buruk saja terjadi pada Fiona dan para pengawalnya?" 

  Langkah kaki Q sontak terhenti begitu mendengar pertanyaan Max. 

  "Ma–" Q baru saja akan menanggapi pertanyaan Max, ketika suara teriakan dari Mark mengejutkannya.

  "Q!" Mark kembali berteriak memanggil Q.

  Q berbalik menghadap Mark yang datang dari arah belakangnya.

  "Ada apa, Mark?" Q bisa melihat betapa paniknya Mark saat ini. Q seketika tahu jika sesuatu yang buruk baru saja terjadi, dan mungkin saja apa yang Max katakan baru saja benar, sesuatu yang buruk baru saja terjadi pada Fiona.

  "Wilson bilang, mobil mereka diserang oleh orang yang tidak di kenal, dan bisa dipastikan kalau orang-orang yang menyerang mobil Wilson membawa serta Nona Fiona dan Cindy." 

  Penjelasan Mark barusan berhasil mengejutkan Q. "Maksud lo, Nona Fiona dan Cindy diculik?" tanyanya dengan kedua mata melotot.

  "Iya, Wilson sempat melihat orang-orang yang menyerangnya  membawa Nona Fiona dan Cindy ke dalam mobil mereka. Wilson dan yang lainnya tidak sempat menghentikannya mereka untuk membawa pergi Nona Fiona dan Cindy, karena posisi mereka saat itu terjebak di dalam mobil."

  "Shit!" Q langsung mengumpat. 

  Q dan Mark lantas bergegas pergi menuju ruangan khusus yang biasa mereka gunakan untuk berkumpul jika sudah terjadi sesuatu yang buruk.

  Pembicaraan antara Q dan Mark di dengar juga oleh Max.

  "Q, saya dan Shila akan ke mansion sekarang juga."

  "Baik, Tuan." 

  Setelah panggilannya dengan Max berakhir, Q langsung menghubungi Ethan.

  "Sial! Kenapa Tuan Ethah sulit sekali dihubungi?" Q mengumpat, kesal karena Ethan malah tidak bisa dihubungi, padahal situasi saat ini sangat genting, dan membutuhkan kehadiran Ethan secepatnya.

  "Bagaimana situasi Wilson dan yang lainnya, Mark?" 

  "Mereka terluka, Q, tapi luka yang mereka alami tidak parah. Wilson bilang, polisi sudah tiba di lokasi kejadian."

  "Biarkan saja polisi melakukan tugasnya, sekarang minta Wilson dan yang lainnya untuk kembali ke sini sekarang juga!" Titah tegas Q. "Informasi sekecil apapun yang mereka ketahui akan sangat berharga bagi kita, Mark."

  "Ok." Mark langsung menghubungi Wilson, sementara Q pergi menemui Livy.

  Saat Ethan tidak bisa dihubungi, Q menghubungi Livy, dan ternyata, Livy tidak mengangkat panggilannya, jadi Q berpikir jika mungkin saja Livy tidur, atau mungkin saja sedang berada di kamar mandi.

  Q sudah berdiri di depan kamar Livy. Dengan tidak sabaran, Q  mengetuk pintu kamar Livy, lebih tepatnya menggedornya.

  Tak lama kemudian, terdengar suara Livy yang berteriak, meminta supaya siapapun orang yang saat ini mengetuk pintu kamarnya untuk bersabar.

  Begitu mendengar suara kunci pintu kamar yang terbuka, Q mundur beberapa langkah.

  "Q, ada apa?" Livy bertanya dengan raut wajah yang terlihat sekali sangat cemas sekaligus juga panik. 

Putri Sang Mafia - END - 🦋🦋🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang