09 - Terluka karena Ethan - 🦋🦋🦋

6 4 0
                                    

  Livy sedang berbincang santai dengan Madeline begitu mendengar suara lift terbuka. Kedua wanita tersebut langsung menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang yang baru saja datang.

  "Ethan." Livy tak bisa menyembunyikan keterkejutannya begitu melihat jika Ethan lah yang baru saja keluar dari dalam lift. Ethan tidak datang sendiri, tapi bersama dengan Eden, dan itu membuat Livy semakin terkejut.  

  Bukan hanya Livy yang terkejut, tapi Madeline juga sama terkejutnya dengan Livy. Madeline semakin terkejut begitu melihat Ethan bersama Eden, teman yang sudah sejak lama tidak ia temui juga ia hubungi karena kesibukannya dalam bekerja.

  "Eden!" Madeline sontak berteriak histeris begitu melihat Eden. 

  Teriakan Madeline mengejutkan Eden yang berjalan tepat di belakang Ethan. 

  Ethan menyingkir dari hadapan Eden, dan saat itulah Eden bisa melihat Madeline yang sedang tersenyum lebar padanya.

  "Madeline," gumam Eden sambil memelototkan kedua matanya. 

   Madeline berlari mendekati Eden, dan tanpa aba-aba memeluk Eden.  Eden terkekeh, lalu membalas pelukan Madeline sama eratnya.

  Ethan memutar jengah bola matanya begitu melihat apa yang Madeline lakukan pada Eden. Ethan kembali melanjutkan langkahnya, lalu duduk di sofa yang ada di hadapan Livy, Kakaknya. 

  "Kamu kenapa balik lagi ke sini?" Livy bersedekap sambil menatap Ethan dengan mata memicing penuh curiga.

  Livy yakin, pasti Ethan mempunyai tujuan karena itulah Ethan kembali lagi ke sini. Sekarang yang manjadi pertanyaannya adalah, apa tujuan Ethan kembali lagi ke apartemennya? 

  "Loh memangnya kenapa? Enggak boleh?" Jika Livy bertanya dengan ketus, maka lain halnya dengan Ethan yang terlihat jauh lebih santai.

  "Tadi pagi kamu sendiri yang bilang kalau kamu memiliki urusan penting, jadi kamu pergi dan tidak akan kembali lagi ke sini, kan?" Livy kembali mengingatkan Ethan tentang apa yang tadi pagi sudah Ethan katakan.  

  "Iya, itu kan tadi pagi, sekarang ada masalah yang jauh lebih mendesak lagi, makanya aku balik lagi ke sini."

  Madeline tahu jika Ethan, Livy, dan Eden membutuhkan privasi, karena itulah Madeline memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

  Setelah memastikan jika Madeline memasuki lift, Livy menatap intens Ethan. "Jadi ada apa?" tanyanya tidak sabaran. 

  "Tolong jelasin dong." Ethan meminta supaya Eden menjelaskan alasan serta tujuan mereka datang kembali. 

  Tanpa pikir panjang, Eden menggeleng, menolak permintaan Ethan. "Lo aja ah, gua males." 

  Ethan melotot, lalu menatap tajam Eden, tapi Eden sama sekali tidak takut dengan tatapan tajam yang Ethan berikan. Eden malah membalas tatapan Ethan dengan tak kalah tajamnya.

  Reaksi yang Eden berikan membuat Ethan sangat kesal.
"Mulai berani ya lo sama gue?"

  "Ya emangnya sejak kapan gue takut sama lo?" Eden menyahut dengan tak kalah ketus. "Lagian kenapa juga gue harus takut sama lo, seharusnya lo yang takut sama gue karena gue lebih tua dari lo," lanjutnya penuh kekesalan.

  Ethan memang atasan Eden, tapi sebenarnya usia Ethan jauh lebih muda 2 tahun dari Eden.

  "Sialan, lo!" Ethan mengumpati Eden, lalu memukul Eden menggunakan bantal sofa.

  Eden membalas pukulan Ethan dengan cara yang sama, yaitu memukul Ethan menggunakan bantal sofa. 

  Kelakuan kedua pria tersebut membuat Livy yang duduk tepat di hadapan keduanya sangat kesal.

Putri Sang Mafia - END - 🦋🦋🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang