11 - Penuh teka-teki - 🦋🦋🦋

4 4 0
                                    

  Melamun, itulah yang akhir-akhir ini sering Livy lakukan.

  Tak terasa, 1 bulan sudah berlalu sejak Ethan dan Eden pergi menjalankan misi.

  Semenjak keduanya pergi, Livy tidak pernah lagi tahu kabar tentang keduanya. Sampai saat ini, baik Ethan ataupun Eden sama-sama tidak bisa di hubungi.

  "Mereka berdua baik-baik saja, kan?" gumam Livy dengan perasaan gelisah yang begitu mendominasi. 

  Livy sudah sering bertanya pada Bastian, apa kekasihnya itu tahu kabar tentang keduanya? Dan Bastian mengatakan kalau Bastian tidak tahu kabar tentang keduanya, karena memang tak ada kabar dari Ethan ataupun Eden.

  Jika Livy sedang melamun memikirkan Ethan juga Eden, maka lain halnya dengan Marco yang sedang melakukan tugasnya.

  "Iya, ada apa?" tanya Marco begitu ada panggilan masuk dari Erik, penjaga lift di basement. 

  "Big Boss baru saja memasuki lift."

  "Benarkah?" gumam Marco dengan raut wajah shock. 

  "Iya, benar." 

  "Ok, terima kasih." Tanpa menunggu balasan dari Erik, Marco bergegas berlari menuju ruang keluarga, tempat di mana Livy berada.

  "Nona Livy." Marco tidak mau membuat Livy terkejut, karena itulah Marco menegur Livy dengan penuh kehati-hatian.

  Teguran Marco berhasil membuat Livy sadar dari lamunannya. 

  Livy lalu menoleh pada Marco yang berdiri di sisi samping kanannya. "Iya, Marco, ada apa?" 

  "Tuan Ethan datang, Nona," ucap Marco sambil tersenyum lebar. 

  Livy diam, mencoba mencerna jawaban Marco. "Ka-kamu barusan bilang apa, Marco?" tanyanya terbata.

  Senyum di wajah Marco semakin lebar. "Tuan Ethan akan segera datang, Nona."

  "Ethan?" gumam Livy dengan kedua mata melotot.

  "Iya, saat ini Tuan Ethan sudah menaiki lift, itu artinya, sebentar lagi Tuan Ethan akan datang."

  Livy berlari menuju lift, dan ucapan Marco terbukti benar. Begitu Livy sudah berdiri di dalam lift, lift terbuka, memperlihatkan Ethan yang datang bersama dengan Bastian, serta kedua pengawalnya.

  "Ethan," gumam Livy sambil tersenyum lebar di barengi dengan kedua matanya yang kini berkaca-kaca.

  Ethan tersenyum lebar, lalu memeluk Livy.

  Livy balas memeluk Ethan. "Syukurlah karena kamu baik-baik saja." 

  Sekarang Livy benar-benar lega sekaligus juga bahagia. Sekarang, semua pikiran buruk yang sebelumnya sempat menghantui pikiran Livy sudah hilang.

  "Aw!" Ethan sontak meringis begitu luka di tubuhnya terkena tekanan yang cukup kuat dari pelukan Livy.

  Livy segera melepas pelukannya, menatap Ethan dengan mata melotot. "Kamu terluka, Ethan?"

  "Menjalankan misi tanpa terluka itu hampir mustahil, Livy." Ethan lalu mengangkat kaos hitam polos yang membalut tubuhnya, memperlihatkan luka-luka yang menghiasi tubuhnya.

  "Astaga! Apa kamu langsung datang ke sini?" 

  "Tentu saja." Begitu sudah mendarat, Ethan langsung memerintahkan sang supir untuk membawanya ke apartemen Livy. Ethan tahu kalau Livy pasti sangat mengkhawatirkan dirinya.

  "Ayo duduk, kita obati dulu luka kamu." Livy membawa Ethan  menuju ruang keluarga.

  Bastian mengikuti Ethan dan Livy, sementara kedua pengawal Ethan bergabung bersama dengan Marco.

Putri Sang Mafia - END - 🦋🦋🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang