Cilia tampak bersemangat memakan sarapannya, membuat pipinya bergerak-gerak lucu. Pandangan itu tentunya tak lepas dari atensi keluarga dan para pekerja kediaman Argantara. Bagaimana bisa ada manusia seimut Cicilia?
Hari ini Cicilia sangat bersemangat, karena keluarganya aka pergi berkunjung kerumah sang Kakek. Menurut ingatannya, Kakeknya ini cukup tertutup, beliau tidak menghina Cicilia seperti yang lainnya, namun juga tidak menyayanginya seperti keluarga.
"baby gasabar mau kerumah kakek ya? " Mommy mengelus gemas surai putrinya.
"Umm Cicil gasabar ketemu kakek hehe" Cicilia mengangguk menbuat pipinya ikut bergerak.
"Sial baby lucu banget" gumam Brandon lirih
"Gemes" James menggenggam erat garpunya
"dasar bayi" Brian terkekeh gemas melihat Cicilia.
"Lucu banget gadis daddy" Daddy berguman nenatap Cicilia penuh obsesi.
Setelah selesai sarapan, mereka memutuskan untuk langsung berangkat ke kediaman tetua Argantara. Cicilia satu mobil dengan mommy dan daddynya, sedangkan James, Brian dan Brandon menggunakan mobil masing-masing. Selama perjalanan hanya ada keheningan, Cicilia menatap penasaran jalanan yang mereka lalui, karena sedari tadi yang ia lihat hanyalah pohon-pohon tinggi membentang sepanjang jalan.
"Mas, ayah sudah tau mengenai jiwa Cicilia? " Mawar bertanys lirih
"hmm, saya sudah memberitahu sebelumnya"
"Lalu gimana tanggapan ayah? aku takut kalau baby kenapa-napa. Kamu tau sendiri ayah gasuka sama orang asing" Mawar melirik Cicilia dari spion mobil.
"Argantara punya selera yang sama, ayah pasti suka Cicilia. Kamu gausah khawatir, urusi saja urusan kamu sendiri" Abraham menjawab dengan dingin, membuat Mawar memilih bungkam.
Apollo Bagasditya Argantara, pria berusia 56 tahun yang masih tampak gagah dan seksi, pemimpin Argantara Corps yang mendunia dan banyak ditakuti. Apollo menikah politik dengan gadis bangsawan keturunan Jepang Yukino Chiharu. Meski menikah bukan karena cinta, mereka berhasil mendaptkan 2 orang putra yang sangat luar biasa. Sampai saat ini Apollo dan Yukino masih tidak saling mencintai, namun tetap memutuskan untuk hidup harmonis berdua.
Apollo sangat tidak menyukai orang asing, sangat sulit orang lain selain keluarga untuk menjalin hubungan dengan beliau. Bahkan ada rumor yang tersebar, bahwa Apollo diciptakan tanpa hati dan perasaan.
Setelah satu jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai disebuah Mansion yang sangat besar dan mewah, kediaman utama Argantara. Penjaga yang melihay mobil milih Abraham langsung membukakan gerbang besar itu, perlahan mobil Abraham diikuti mobil anak-anaknya dan para bodyguard memasuki kediaman Argantara.
"Waah Mom lihat lihat! Kita datang keistana!" Cicilia bertepuk tangan semangat melihat mansion didepannya.
"hahaha bukan istana baby, tapi mansion. Mansion kakekmu" Daddy tertawa gemas. Siapa lagi yang bisa membuat Abraham tertawa seperti ini selain Cicilia?
"oh gitu ya daddy" Cicilia mengangguk sok paham membuat Abraham dan Mawar tertawa.
Mobil mereka berhenti didepan bangunan megah itu, seorang penjaga membukakan pintu mobil untuk mereka. Cicilia menggenggam jari-jari besar Abraham, ketika mereka memasuki bangunan tersebut.
"Sayang, akhirnya kamu datang juga" Seorang wanita tua yang masih nampak cantik dan elegan menghampiri Abraham dan memeluknya.
"Ma apa kabar?" Mawar tersenyum menatap ibu mertuanya itu.
"Seperti yang kamu lihat" Yukino menatap gadis manis yang menatapnya malu-malu.
"Ini iblis itu?"
"Hmm" Abraham berdehem sambil menuntun Cicilia memasuki ruang keluarga.
"Oh astaga cucuku jadi imut! " Yukino memekik gemas menatap Cicilia yang celingukan
"Nenek" Brandon menyapa neneknya, dan dibalas pelukan hangat. Begitupun Brian dan James.
Mereka akhirnya berkumpul diruang keluarga, ditemani beberapa minuman dan cemilan nikmat. Cicilia menatap Yukino penasaran. Tentu ia tahu siapa Yukino, nenek Cicilia asli. Dalam ingatannya, Yukino orang yang sangat pilih kasih, ia hanya nenyayangi ketiga abangnya, sedangkan Cicilia asli selalu dihina dan dipojokkan. Namun mengapa sekarang nenek Yukino nampak berbeda? beliau tak pernah melunturkan senyum elegannya setiap menatap Cicilia.
"Sayang gamau peluk nenek? padahal nenek kangen banget loh sama Cicilia nenek" Nenek merentangkan tangannya.
"Nenek?" Cicilia menatap Abraham, meminta persetujuan. Tak lama ia langsung memeluk erat sang nenek, membuat semua orang terkekeh.
"Aduh cucuku kok cantik banget sih, mana gemes ini pipinya tembem banget" Nenek mencubit-cubit pipi Cicilia.
"ihh nenek jangan cubit-cubit pipi Cicil"
"terus apa yang harus nenek cubit? ini? " Nenek tiba-tiba mencubit pentil Cicilia yang tampak dari balik bajunya.
"Ahh nenek ih! gaboleh cubit-cubit pentil Cicil" Cicil mengembungkan pipinya gemas.
"Ada apa ini? "
Apollo dengan suara beratnya menghentikan tawa diruang keluarga. Netranya menatap seorang gadis cantik nan seksi dipelukan sang istri. Diliriknya James yang mengangguk samar, membuat Apollo menyeringai tampan.
"Nak kemari" Suara berat Apollo mengandung banyak kemutlakan membuat Cicilia takut-takut menghampirinya.
Setelah Cicilia ada di hadapannya, Apollo menatapnya dari atas hingga bawah. Bagaimana bisa iblis itu berubah menjadi bidadari hanya karena berganti jiwa? wajah Cicilia yang tanpa polesan sangat cantik dan imut, pinggangnya yang sangat ramping, susunya yang besar dengan pentil tercetak, pantatnya yang tak kalah seksi, dan oh Apollo penasaran dengan daging yang ada dibalik celana itu.
Tanpa kata Apollo langsung mengangkat Cicilia dan meletakannya diatas pangkuannya. Tangannya memeluk erat perut Cicilia, meski sesekali mengusapnya lembut.
"Bagaimana kabar kalian? "
"Baik Ayah, Ayah sendiri bagaimana? " Mawar menatap malu-malu sang mertua, meski nyatanya Mawar tampak diacuhkan.
"Baik kakek, dan tolong letakan adikku, baby tampak tidak nyaman" Brandon berucap sinis.
Bukannya menurut, kakek malah menggendong Cicilia ala koala dan membawanya pergi.
"Mau dibawa kemana putriku pak tua?! "
"Kamar, ada hadiah untuk cucu cantikku"
"Dasar pria tua sialan"
Apollo menggendong Cicilia ala koala, sesekali tangannya mengelus, memukul, dan meremas pantat besar itu. Cicilia sendiri hanya diam karena takut dengan Apollo.
ceklek
Mereka memasuki sebuah kamar yang sangat mewah. Setelah mengunci pintu, diletakan Cicilia diatas tempat tidur. Apollo menatap intens Cicilia, tak pernah sebelumnya ia sesange ini, ia bahkan sudah 6 bulan tidak bersetubuh dengan Yukino, bisa dibilang Apollo merasa dirinya kekurangan gairah. Namun lihat sekarang, hanya menatap Cicilia saja kontolnya sudah berkedut kencang minta dipuaskan.
"Kenapa kamu jadi seksi gini hmm? " Apollo meremas-remas susu besar Cicilia dari luar kaosnya.
"Ahh ahh kakek"
"Suka dilecehin gini? suka susu gedenya diremes-remes sama kakek sendiri?"
"Ahh suka ah Cicil suka nenennya diremes uhh enak ah"
"Dasar cucu binal! baru diremes aja kelojotan, gimana kalau dientot hmm? " Apollo bertanya sembari menarik kedua puting Cicilia keras.
🍅🍅🍅🍅🍅
Yang ingin baca cerita lengkapnya silahkan mampir ke karyakarsa whatsapp aku yaa, selain dapet full stories, kalian juga akan dapat soft file yang bisa di keep SELAMANYA, dan gif hot yang bikin bagian bawah makin becek🥵🥵
Whatsapp: +62 882-0006-10560
Karyakarsa: https://karyakarsa.com/Mitimiti01
ditunggu cintaa ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Hot Girl
Rastgele🔞vulgar, dewasa, 21+🔞 JANGAN PLAGIAT YA, IDE MAHAL. KALAU GASUKA SKIP AJA Daisy, Gadis polos yang terjaga dari kelamnya dunia kini harus bertransmigrasi ketubuh antagonis binal yang dibenci semua orang.