18. Berbagi?! 🤨

2.5K 10 0
                                    

Cicilia nampak turun dari mobil, Jake mengulurkan tangannya merengkuh pinggang ramping itu. Kilauan cahaya kamera menyoroti keduanya, decakan kagum keluar dari banyaknya wartawan yang berkerumun diluar hotel, menatap kagum visual tak manusiawi pasangan tersebut.

Hari ini adalah hari ulang tahun Samuel, ayah Jake sekaligus calon mertua Cicilia. Biasanya Samuel tak pernah mau mengundang Cicilia si iblis ke pesta-pesta yang ia adakan, namun berbeda dengan sekarang. Ia bahkan mengirimkan bunga dan tumpukan hadiah bersama undangan pesta pada calon menantunya itu, termasuk lingerie seksi yang tak sabar Samuel lihat.

Jake dan Cicilia nampak sangat mempesona dengan pakaian yang serasi berwarna red wine. Dada kekar Jake nampak membusung, membuat tuxedo yang ia kenakan semakin nampak mengagumkan. Sedangkan Cicilia nampak sangat seksi dan cantik, dadanya hampir keluar karena dressnya yang sangat ketat, belahan tinggi pada kaki jenjangnya membuat siapapun ingin menyingkap dress tersebut.

"Waah Jake, disini rame banget" Cicilia menoleh ke kanan dan kiri, menatap kagum hotel yang begitu mewah dengan banyak orang berpakaian mahal disetiap sudut ruangan.

"haha iya dong cinta, ini kan pesta" Jake mengusap lembut rambut indah Cicilia, tatapannya yang penuh cinta membuat para kaum hawa menjerit terbawa perasaan.

"Kalian sudah datang?"

Jake dan Cicilia berbalik, menatap Samuel yang berjalan gagah menghampiri mereka dengan tuxedo yang sangat pas dengan tubuh kekarnya.

"Papah!!" Cicilia berlari kecil kearah sang mertua yang telah merentangkan tangannya.

Jake berjalan santai sembari mendengus cemburu, namun sesuai perjanjiannya dengan sang Papah, hari ini Cicilia adalah milik Papahnya sebagai hadiah ulang tahun yang diminta Samuel.

"Gadis Papah cantik sekali hari ini" Samuel tersenyum hangat membuat banyak tamu terkaget-kaget. Berbeda dengan wajahnya yang hangat, tangannya malah bertindak tidak senono dengan mengusap celah dress dipaha calon menantunya itu.

"beneran Papah? hihihi Cicil jadi malu" Cicilia menenggelamkan wajah memerah malunya didada bidang Samuel.

"Hahahah gadis Papah imut sekali sih" Samuel merengkuh tubuh Cicilia ke dalam pelukannya.

"Jake, sesuai perjanjian. Kamu handle pesta Papah"

"Ck kalau bukan karena Cicilia, aku gakkan pernah nerima permintaan Papah" Jake menatap tajam Samuel yang menggenggam tangan Cicilia.

"Ya, karena menantu Papah sangat baik" Samuel menyeringai lebar lalu menuntun Cicilia meninggalkan ruang pesta menuju lantai atas. Tanpa mereka sadari, Abraham tengah menatap mereka dengan datar ditengah ruangan pesta.

Ceklek

"Loh Papah kok kita masuk kamar sih?" Cicilia menatap Samuel yang membuka pintu salah satu kamar hotel VVIP.

"Masuk dulu deh sayang, kamu pasti suka kamarnya" Samuel tersenyum hangat, senyum yang tak pernah ia berikan pada siapapun.

Pintuterbuka perlahan, kialauan pantulan cahaya kebiruan membuat mata Ciciliaterbuka lebar. Tanpa banyak kata ia masuk meninggalkan Samuel yang menggelenglucu dengan tingkah Cicilia.

"Wahh hotelnya keren banget! ada ikan-ikannya" Cicilia melompat kecil didepan dinding kaca itu.

"Kamu suka?" Samuel tiba-tiba berdiri dibelakang Cicilia, ia merengkuh dan memeluk Cicilia dari belakang.

"Suka! Cicil suka banget kamarnya! Cicil belum pernah tinggal dikamar yang ada akuarium gedenya!" Cicilia berbalik menatap Samuel, membuat telinga Samuel memerah malu.

"Makasih Papah, Cicil sayang Papah" Cicilia mendusalkan wajah lucunya didada bidang Samuel.

"Ekhem, sama-sama sayang, kalau kamu seneng Papah juga seneng" Samuel berusaha menutupi wajah merahnya ditekuk leher Cicilia.

"Ihh! Padahal Papah yang ulang tahun, kok malah Cicil sih yang seneng?! Papah mau kado apa? Cicil nanti bisa minta beliin ke Daddy" Cicil mendorong kecil Samuel.

"Hahaha, kamu gausah beliin Papah apa-apa sayang"

"Kok gitu? terus kalau gausah beli Cicil harus ngasih kado Papah apa?" Cicilia memiringkan kepalanya bingung.

"Kamu gausah beliin apa-apa, tapi kalau kamu mau Papah seneng dihari ulang tahun Papah, kamu cukup pakai ini aja sayang" Samuel menyerahkan kotak buludru merah kearah Cicilia.

"Papah seneng kalau Cicil pake ini?"

"Iya sayang, Papah seneng kalau Cicil pake ini"

"Yaudah Cicil mau pake ini" Cicilia dengan riang mengambil kotak itu dan berjalan menuju kamar mandi.

"Lohini baju apa kok kaya gini" Cicil menatap pantulan dirinya didepan cerminmewah itu.

tok tok tok

"Sayang, udah belum?"

Cicilia mengalihkan pandangannya menuju arah suara Samuel, sebelum kembali menatao cermin bingung.

"Udah Papah, tapi kok bajunya aneh ya"

"Coba keluar dulu Papah mau lihat"

Ceklek

Samuel membelalakan matanya menatap penuh nafsu Cicilia yang sangat seksi dengan kostum maid yang sengaja ia design dan pesan sendiri khusus untuk gadis cantiknya. Dada besar Cicilia hampir tak tertampung bra hitam itu, perut rampingnya yang tampak sangat seksi, jangan lupa rok lingerie yang sangat pendek, bila Cicilia membungkuk sedikit saja akan tampak memel tembam kesayangan Samuel.

"Ouhh baby, pepek tembem tetek gede" Samuel menghampiri Cicilia yang menatapnya polos

Plak

"Ahhh Papah!"

🍅🍅🍅🍅🍅

Saat melihat Samuel membawa Cicilia tadi, Abraham sudah merasa curiga. Dengan ancaman akhirnya Jake mau. memberi informasi terkait janji yang ia berikan untuk sang Papah. Abraham tadinya mau mengamuk, bagaimanapun Cicilia hanya milik ia dan keluarganya tapi Jake dengan beraninya membuat ayahnya mencicipi gadisnya itu.

Tapi semua emosinya hilang saat ia melihat persetubuhan panas mereka. Ia menonton pertunjukan itu diam-diam selama 20 menit, kontolnya sudah sangat sakit karena ditahan didalam celana bahannya hingga membentuk tenda sempurna.

"Haah kau sangat mengganggu Abraham!" Samuel turun dari atas tubuh Cicilia sembari mengusap-usap kepala kontolnya yang memerah dan basah.

"Anda yang keterlaluan tuan Samuel! bisa-bisanya anda memperkosa gadis saya?! "

"Gadis anda? gadis kita maksudnya?" Samuel menyeringai tajam, membuat tangan Abraham terkepal.

"Daddyyy marah ya sama Cicil?" Suara sendu Cicilia membuat penglihatan mereka teralih.

Cicilia nampak lucu, ia menunduk sembari memilin jari-jarinya gemas. Berbanding dengan tingkah imutnya, tubuhnya malah terlihat seksi, badannya nampak mengkilap akibat peju Samuel, memeknya berkedut basah.

"Dasar anak binal! suka hah digenjot orang lain? memeknya mau loer hah?"

Abraham menghampiri anaknya sembari membuka sabuknya.

"Uhh sukaa! Cicil suka digenjot kontol apalagi kontol Daddy sama Papah soalnya gede berurat enak garukin lubang Cicil"

"Ohh bangsat! nungging lontee! biar daddy genjot memek kamu sampe longgar"

"Threesome?" Samuel menyeringai

"Terserah brengsek"

🍅🍅🍅🍅🍅

Yang ingin baca cerita lengkapnya silahkan mampir ke whatsapp aku yaa, selain dapet full stories, kalian juga akan dapat soft file yang bisa di keep SELAMANYA, dan gif hot yang bikin bagian bawah makin becek🥵🥵

Whatsapp: +62 882-0006-10560

ditunggu cintaa ❤❤

Transmigrasi Hot GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang