13. Cicilia Pijat-Pijat 💆‍♀️

12.5K 36 0
                                    

Hari ini Cicilia pergi ke tempat pijat relaksasi rekomendasi Mommynya. Memang tubuh Cicilia sering merasa pegal-pegal, entah karena dia kecapean atau karena sering digempur oleh abang, daddy, tunangannya, bahkan calon mertuanya. Ya! mereka selalu mencari kesempatan hingga sekarang untuk menumbuk lubang sempitnya.

Seperti saat ini, supir keluarganya, Pak Asep, sedang mengelus-elus pahanya naik turun sedangkan tangan lainnya memegang setir. Sesekali Asep melirik Cicilia yang tampak tak nyaman dengan tangannya, namun tak berani menyingkirkan. Jangan salahkan Asep, salahkan saja nonanya yang binal.

Sejak ia mengocok alat intim Cicilia dan menemukan celana dalam Cicilia, Asep semakin mendambakan tubuh Cicilia. Meski begitu ia belum berani untuk menggenjot nonanya itu, bila hanya main-main dan membuat Cicilia mupeng Asep berani.

"Non kenapa mukanya merah gitu?" Asep menaikan elusannya hingga pangkal paha Cicilia.

"Uhh Pak, tangannya jangan elus-elus Cicil! Gelii uh" Cicilia berusaha menyingkirkan tangan itu, namun tenaganya kalah oleh pak Asep.

"Emang kenapa sih non? saya kan cuma elus bukan colmekin non"

plak

"AH Pak jangan pukul-pukul" Cicilia tersentak saat Asep memukul memeknya.

"Hahahah, maaf non, Bapak gemes sama meki non tembem banget padahal masih di dalem cangcut" Asep menatap Cicilia mesum, membuat memeknya berkedut.

🍅🍅🍅🍅🍅
Setelah 10 menit, mereka akhirnya sampai ke tempat pijat langganan Mawar. Asep membantu merapihkan pakaian Cicilia dan rambutnya. Sebelum Cicilia turun, Asep dengan kurang ajar meremas susu besar Cicilia dan mencium keningnya romantis.

"Nanti saya jemput ya non" Asep mengerling mesum, membuat bagian bawah Cicilia kembali berkedut.

"Kenapa sih kedutan terus?" Cicilia menghentakan kakinya sebal, memasuki tempat pijat itu.

"Selamat siang nona cantik, ada yang bisa saya bantu?" Resepsionis itu terkagum dengan visual Cicilia yang cantik, lucu dan seksi.

"Umm Cicil mau pijit kakak" Cicilia menatap resepsionis itu lucu.

"Ohh lucunya! sudah buat reservasi nona manis?" Resepsionis itu tersenyum lebar.

"Umm" Cicilia menganggukan kepala.

"Atas nama siapa cantik?"

"Mommy Mawar kakak"

"Mawar ya, biar kakak cek ya" Cicilia menatap penasaran kakak resepsionis yang mengetik sesuatu dikomputernya.

"Adek serius atas nama Mawar?" Wajah resepsionis tiba-tiba berubah ragu.

"Umm, Mawar mommy Cicil, Mommy yang buat janji kakak"

"O-oh gitu yaa? mari saya antar keruang pijatnya kak"

Cicilia berjalan mengikuti resepsionis itu menuju lantai 3. Mereka berhenti di depan pintu berwarna hitam. Resepsionis itu membukakan pintu dan mempersilahkan Cicilia untuk masuk.

"Umm adek, kalau mau pijit bajunya nanti dilepas semua ya?"

"Kok gitu kakak?" Cicilia menatap bingung resepsionis itu. Dikehidupan sebelumnya ia juga pernah dipijat, namun tidak perlu membuka baju.

"Aduh gimana ya, umm biar badan adek kena minyak semua dan jadi bagus kulitnya. Iya karena itu dek" Resepsionis terlihat gelagapan.

"Gitu ya?"

"Iya cantik, nanti kalau malu tutupin dada sama alat vital adek pake handuk itu ya? Adek bisa langsung tiduran diranjang itu" Resepsionis menunjukan tahapannya satu persatu.

Transmigrasi Hot GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang