11. Pemeriksaan Kesehatan 🏥

15.1K 49 0
                                    

Terhitung sudah 1 bulan lamanya Daisy berada di tubuh Cicilia, dan 2 minggu ia bersekolah. Selama bersekolah, Cicilia sudah mempunyai dua sahabat, Andin dan Rara. Andin dan Rara sudah berteman sejak SMP, dan kini Cicilia hadir diantara mereka. Namun ada satu yang membuat Cicilia bingung, kedekatan Andin dan Rara tidak seperti teman-temannya didunia dahulu, rasanya lebih intim.

Seperti saat ini, Andin tampak memainkan rambut Rara yang duduk dipangkuannya, sesekali Andin juga mencium pipi tirus Rara. Cicilia menggaruk pipinya yang tak gatal. Ditengah kebingungannya, Raden, ketua kelas masuk sembari membawa lembaran kertas.

"minta perhatiannya sebentar, ada yang harus kalian isi" ucap Raden sembari membagikan kertas-kertas itu.

"Waduh ulangan dadakan kah? gua izin ke aer dulu deh" Virgo hendak pergi keluar kelas.

"Alah alesan ke air, bilang aja lu mau bolos kan" Ajeng menatap Virgo sinis.

"hehe kok ayang tau?" Virgo mengerling genit menatap Ajeng yang tampak bergidik ngeri.

"Sudah jangan ribut, ini bukan ujian tapi form pemeriksaan kesehatan. Ada data-data yang harus diisi untuk pemeriksaan siang nanti" Raden berdiri didepan kelas setelah membagikan selembaran.

"Disuntik ga Den? gua takut soalnya" Rara bertanys sembari memeluk Andin yang mengusap-usap punggungnya.

"Rara takut disuntik? padahal kan disuntik rasanya kaya digigit semut" Cicilia menatap Rara bingung.

"Iya semut, semut babon tapi!"

"Sudah-sudah, tolong kumpulkan kertasnya dalam 15 menit ya" Raden berjalan menuju bangkunya.

Cicilia menatap selembaran itu, data yang harus ia isi pun tidak banyak hanya seputar nama, usia, jenis kelamin, hingga golongan darah. Untungnya saat ia masuk ketubuh Cicilia, ia mendapatkan ingatan-ingatan Cicilia asli. Cicilia mengisi lembaran pemeriksaan dengan tenang, setelah selesai ia menyerahkannya pada Raden.

"Raden, ini Cicil udah selesai" Cicilia menyimpan lembaran itu dimeja Raden.

"Oh oke makasih ya Cil".

plak

" Ihh Raden jangan pukul-pukul pantat Cicil" Cicilia mengusap-usap pantatnys.

"Abisnya gemes sih pantat kamu" Raden meremas-remas pantat besar Cicilia.

"Woi itu si Raden ngegrepe pantat Cicilia" Agus menunjuk-nunjuk Raden, namun bukannys berhenti Raden semakin menjadi meremas-remas pantat itu dengan kedua tangannya.

Sorakan terdengar saat Raden tiba-tiba menarik Cicilia hingga jatuh kepangkuannya dan menenggelamkan wajahnya dibelahan susu besar Cicilia yang terhalang seragam, ia hirup dan cium susu besar itu.

"Ahh Raden jangan gituhh" Cicilia berusaha mendorong kepala Raden.

"Gile-gile Pak ketu"

"Pelan-pelan pak supir"

"sange banget kayanya si Raden"

"Iyalah jelas, gua aja yang cewe sange liat Cicilia"

"Ekhem" Suara dehaman membuat semua siswa dikelas itu menoleh kearah pintu.

Seorang pria dengan seragam kedokteran mengintrupsi kegiatan dikelas. Ia menatap tajam siswa dan siswi dikelas itu. Dilehernya terkalung stetoskop yang memberitahu indentitas pria tersebut.

"Kenapa kalian masih didalam kelas? bukannya tadi sudah diumumkan kalau siang ada pemeriksaan kesehatan?!" Suara dingin itu membuat sebagian siswa bergidik ngeri.

"Maaf pak, kami akan segera kesana" Raden menjawab tenang, tangannya mengelus surai Cicilia yang masih ada dipangkuannya.

"Bukan segera, tapi sekarang!" Zaidan, dokter khusus sekolah elit itu pergi setelah menatap sekilas pada Cicilia.

"Idih idih galak amat, kagak dikasih jatah kali si bapak sama istrinya" Vincent berkata julid sembari meninggalkan kelas.

"Kalau pak Zaidan belum dikasih jatah, aku mau kok ngasih jatah" Mimi bertingkah centil, membuat yang mendengarnya membuat ekspresi mau muntah.

Cicilia hanya diam saat tangannya dituntun Raden menuju UKS, dibelakang ada Rara dan Andin mengikuti. Begitu sampai didepan UKS, terlihat banyak siswa dan siswi yang sedang mengantri untuk diperiksa. Raden menuntun Cicilia menuju salah satu petugas, untuk memberikan lembaran pemeriksaan.

"Silahkan ditunggu ya, nanti namanya akan dipanggil" ucap petugas tersebut.

Selama setengah jam mereka duduk dikoridor menunggu giliran, satu persatu nama mereka disebut untuk diperiksa. Waktu pemeriksaannya pun tak lama, hanya sekedar pengecekan tinggi badan, lingkar pinggang, pemeriksaan mata, hingga gula darah. Hampir semua siswa telah diperiksa, tersisa Raden dan Cicilia.

"Cil, gua duluan ya sama Andin, laper nih mau kekantin. Ntar lu nyusul aja sama Raden" Rara menggerakan tangannya digenggaman Andin.

"Okee Rara!"

"Nak Raden silahkan masuk" Petugas memanggil nama Raden terlebih dahulu

"Maaf bu, gabisa Cicilia dahulu? saya bisa terakhir"

"Maaf ya, untuk urutannya sesuai data yang sudah masuk tadi gabisa dirubah"

Dengan terpaksa Raden meninggalkan Cicilia yang duduk sembari menggerakan kedua kaki kecilnya bosan. Mulutnya menguap kecil merasakan kantuk yang teramat sangat.

ceklek

"Silahkan nak Cicilia masuk kedalam"

"Cil aku tunggu ya disini" ucap Raden membuat langkah Cicilia terhenti.

"Gausah Raden, kasian Raden pasti laper. Nanti Cicil bakal nyusul ke kantin deh"

"Beneran?"

"Humm" Cicil menganggukan kepalanya, membuat pipi tembamnya bergerak

"gemes banget sih, yaudah aku sekalian pesenin makanan ya biar kalau udah selesai bisa langsung makan kamunya" Raden mengelus pipi Cicilia sebentar sebelum pergi meninggalkan Cicilia.

Cicilia memasuki UKS, tampak Pak Zaidan sedang menulis sesuatu dimejanya sebelum menatap intens Cicilia. Ditatapnya Cicilia dari atas hingga bawah, lalu menyeringai mesum.

"Tolong kunci pintunya" Perintah Zaidan sembari menyiapkan alat yang dibutuhkan. Tanpa banyak kata, Cicilia mengunci pintu UKS.

"Kesini, biar saya periksa" Zaidan meminta Cicilia berdiri di hadapannya.

"Saya akan ukur tinggi badan kamu terlebih dahulu"

Zaidan meletakan meteran gulung dicelah memek Cicilia hingga roknya terangkat dan terlihat celana dalamnya, ditariknya tali itu maju mundur menggesek memek Cicilia.

"Ahh pak geliih"

"iya tunggu sebentar ya, ini harus diukur dari memek kamu supaya tau tinggi badan idealnya berapa" Zidan semakin cepat menggerakan pita itu membuat Cicilia menggelinjat.

"AHH AHH PAK TALINYA NGEGESEK ITIL CICIL AH ENAK PAK UH"

"Ohh fuck ternyata binal ya kamu hmm? suka memeknya saya gesekin gini? ini saya lagi periksa memek kamu bisa ngucur apa engga"
🍅🍅🍅🍅🍅

Yang ingin baca cerita lengkapnya silahkan mampir ke karyakarsa whatsapp aku yaa, selain dapet full stories, kalian juga akan dapat soft file yang bisa di keep SELAMANYA, dan gif hot yang bikin bagian bawah makin becek🥵🥵

Whatsapp: +62 882-0006-10560

Karyakarsa: https://karyakarsa.com/Mitimiti01

ditunggu cintaa ❤❤

Transmigrasi Hot GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang