Selamat membaca.
.
.
.
Yoongi baru saja terlelap beberapa menit di kamarnya yang sempit, hanya beralaskan tikar tipis dan sebuah bantal kecil. Kamarnya hanya memiliki satu lemari kayu usang yang berisi sedikit pakaian, tak ada yang istimewa di ruang itu.
Namun, kedamaian itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba, suara deras air yang mengguyur tubuhnya membuat Yoongi terbangun dengan kaget. Badannya yang kini basah kuyup, gemetar oleh dinginnya air malam.
Nam Kyung berdiri di depan pintu dengan ember kosong di tangannya, wajahnya penuh amarah. "Bangun! Siapa yang memberimu izin untuk tidur sepagi ini?" bentaknya keras.
Yoongi memelas, matanya yang setengah terpejam karena kelelahan, mencoba meminta sedikit belas kasihan. "Aku mohon... izinkan aku istirahat malam ini bibi, aku sangat lelah..." pintanya dengan suara parau.
Namun, permohonan itu hanya dianggap angin lalu oleh Nam Kyung. "Istirahat? Setelah kau lihat rumah ini berantakan karena pesta kami? Kau pikir kau siapa?"
Nam Kyung langsung menarik rambut Yoongi dengan kasar, membuat kepalanya terhuyung ke belakang.
"Ini untuk memberi pelajaran padamu!" katanya sebelum membanting pintu kamar Yoongi dengan keras, meninggalkan Yoongi yang hanya bisa terdiam di tempat.
Yoongi menghela napas panjang, menahan sakit di kulit kepalanya yang terasa panas akibat tarikan itu, membuat pening yang sudah Yoongi rasakan sejak tadi semakin mendera. Tubuhnya basah dan dingin menggigil, namun ia tahu ia tidak punya pilihan. Mau tak mau, ia harus bangun dan mengerjakan perintah Nam Kyung, tak peduli seberapa lelah atau sakit tubuhnya.
Yoongi keluar dari kamarnya dan melihat seisi rumah yang kacau balau. Sisa-sisa pesta Nam Kyung, Nam Soo, dan teman-teman mereka tersebar di mana-mana-botol-botol kosong, piring kotor, dan sampah yang berserakan di lantai.
Yoongi mulai dengan memungut barang-barang yang berceceran satu per satu, meski pusing masih terasa di kepalanya. Dia menata barang-barang itu kembali ke tempatnya, kemudian mengumpulkan piring-piring kotor untuk dibawa ke wastafel.
Selesai memunguti sampah, Yoongi mengambil sapu dan mulai membersihkan seluruh lantai rumah. Setelah itu, dia mengepel, berusaha memastikan tidak ada jejak kotoran yang tersisa. Tubuhnya semakin terasa lelah, tapi Yoongi memaksakan dirinya untuk tetap bergerak.
Selesai membersihkan lantai, Yoongi menuju dapur untuk mencuci piring yang menggunung. Tangannya gemetar saat dia menggosok piring-piring itu, tapi dia terus bekerja, menolak menyerah pada tubuhnya yang semakin lemah.
Beberapa kali, Yoongi menggelengkan kepalanya untuk mencoba menghilangkan rasa pusing yang semakin mendera.
Ketika semuanya selesai, Yoongi menatap dapur yang bersih. Ia menghela napas panjang, kemudian perlahan berjalan kembali ke kamarnya. Namun, sebelum ia bisa sampai, tubuhnya hampir limbung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Threads of Affection
FanfictionBrothership YoonJin . Start: 02/10/2024 End: - Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Semua nama, karakter, tempat, dan kejadian yang digambarkan tidak didasarkan pada kejadian nyata dan murni hasil imajinasi. Tidak ada maksud untuk menyinggung, merenda...