Selamat membaca.
.
.
.
Di tengah malam, Seokjin terbangun dari tidurnya. Saat matanya terbuka sempurna, ia hanya terdiam menatap langit-langit kamarnya, mengingat mimpi buruk yang baru saja dialaminya, mimpi tentang kehilangan Yoongi dari dekapannya. Sungguh itu benar-benar menakutkan untuk Seokjin.
Namun, rasa lega menyelimuti hatinya saat melihat adiknya ada di sisinya. Ia terkekeh pelan ketika melihat adiknya tertidur dengan kepala bersandar di tepi kasur sambil menggenggam tangannya.
Ia meraba dahinya dan menemukan handuk kecil yang dipakai untuk mengompresnya, ia yakin jika itu adalah perbuatan Yoongi.
Seokjin kembali menatap Yoongi dengan lembut. Ingatannya terlempar pada masa lalu saat Yoongi kecil yang berusaha mengompresnya sampai bantalnya ikut basah karena handuknya tidak terperas dengan benar. Kini adiknya melakukan hal yang sama, dan sudah bisa melakukannya dengan benar.
Senyum sendu tersungging di bibirnya, kemudian ia menarik tangannya perlahan. Sayangnya, gerakan itu membangunkan Yoongi, yang memang mudah terbangun.
Tapi itu bukan masalah, karena Seokjin memang berniat membangunkan Yoongi agar tidak terus tidur dalam posisi seperti itu, yang bisa membuat tubuh adiknya pegal nantinya.
"Hyung," panggil Yoongi dengan suara seraknya.
Seokjin tersenyum lembut. "Kenapa tidur sambil duduk? Kenapa tidak tidur di samping hyung saja? Lihat, kasurnya masih cukup luas untuk Yoongi."
Yoongi tersenyum tipis. "Tidak apa-apa. Bagaimana perasaan hyung? Apa hyung merasa pusing?"
"Sedikit, tapi sudah lebih baik," jawab Seokjin.
Yoongi mengangguk pelan, merasa lega jika hyungnya baik-baik saja.
"Yoongi, sini tidur di samping hyung. Ini masih tengah malam, Yoongi bisa melanjutkan tidur."
"Tidak perlu, aku di sini saja," balas Yoongi.
"Tidak. Sini," tegas Seokjin.
Akhirnya, Yoongi menurut dan berbaring di pinggir kasur dengan hati-hati.
"Mendekatlah lagi, sini lebih dekat dengan hyung," ujar Seokjin.
Yoongi kemudian sedikit menggeser tubuhnya ketengah. Tanpa ragu, Seokjin langsung mendekat pada adiknya. Yoongi hanya diam, terlihat sangat kaku berada di samping Seokjin. Pasalnya ini pertama kalinya ia tidur di sebelah Seokjin.
Seokjin terkekeh pelan kemudian menyelimuti adiknya dan memeluk adiknya dari samping dengan penuh kasih sayang, membuat Yoongi sedikit terkejut karena tiba-tiba dipeluk Seokjin.
"Kenapa Yoongi tegang sekali, hmm?"
Yoongi hanya diam, dengan dadanya yang berdegup kencang. Sungguh, ia ingin sekali berteriak karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Threads of Affection
FanficBrothership YoonJin . Start: 02/10/2024 End: - Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Semua nama, karakter, tempat, dan kejadian yang digambarkan tidak didasarkan pada kejadian nyata dan murni hasil imajinasi. Tidak ada maksud untuk menyinggung, merenda...