Bab 26

182 36 6
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca.

.

.

.

Kini, Yoongi ikut Seokjin pergi ke kantor. Saat menginjakkan kakinya di gedung tinggi bertuliskan Yoonjin Corp, ia langsung terpukau. Benarkah gedung ini milik keluarganya? Pikirnya. Ia terus memandangi seluruh penjuru gedung sambil mengikuti langkah Seokjin.

Saat memasuki lift, semua orang langsung memberi hormat dan menyapa Seokjin. Ada juga raut terkejut saat melihat Yoongi. Mereka tahu siapa pemuda yang bersama Seokjin itu, anak kedua dari pemilik perusahaan ini, yang sempat membuat heboh satu perusahaan saat foto besar Yoongi diunggah dalam silsilah keluarga perusahaan, menggantikan foto kecilnya yang sebelumnya dipasang. Mereka juga membungkuk memberi hormat kepada Yoongi.

Yoongi membalas dengan membungkukkan badannya, berpikir bahwa semua orang di sini terlihat ramah. Tidak tahu saja ia jika semua karyawan sudah tahu siapa dirinya.

Setelah keluar dari lift, Seokjin langsung mengajak Yoongi ke ruangannya, melewati banyak meja karyawan.

"Ah, kalian sudah tahu kan siapa dia?" tanya Seokjin kepada semua karyawannya.

"Ne," jawab mereka serempak.

"Dia Kim Yoongi, putra kedua Tuan Kim dan adik Anda, Tuan," jawab salah satu karyawan yang memiliki jabatan tertinggi di antara mereka.

Seokjin tersenyum. "Bagus, baik-baiklah pada adikku."

"Ne."

Kemudian, Seokjin mengajak Yoongi masuk ke ruangannya. Sebelum masuk, Yoongi membungkuk hormat pada semua orang di sana.

"Sini duduk," kata Seokjin, menepuk sisi sofa sebelahnya yang kosong.

Yoongi duduk di sebelah hyungnya.

"Hyung, ini benar-benar gedung punya papa?"

"Iya, kenapa?"

"Wah, sangat besar."

Seokjin terkekeh, "Ini tidak terlalu besar dibandingkan Kim Corp, perusahaan kakek yang sekarang ditempati papa."

Yoongi sedikit mengangguk dan membelalakkan matanya.

'Tok tok'

"Masuk."

Seorang wanita berusia sekitar 40 tahunan yang masih terlihat cantik memasuki ruang Seokjin.

"Maaf, Tuan, mengganggu waktunya. Saya perlu tanda tangan Anda," kata wanita itu.

Seokjin tersenyum. "Baiklah."

Seokjin menandatangani berkas-berkas itu, sementara wanita tersebut menatap Yoongi dan tersenyum.

"Selamat ya, Anda sudah berhasil menemukan adik Anda," kata wanita itu kepada Seokjin.

Threads of AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang