Selamat membaca.
.
.
.
"Yoongiiiiii!"
Suara Seokjin menggema saat ia memasuki rumah setelah pulang kerja dan mendapati adiknya sedang belajar di ruang tamu setelah menyeleasaikan kelas homeschooling-nya.
Yoongi langsung menoleh dan tersenyum.
"Hyung sudah pulang?"
"Hmmm, hyung pulang cepat hari ini. Hyung merindukanmu," kata Seokjin sambil memeluk manja adiknya dari samping.
Yoongi hanya terkekeh pelan. Ya, hari demi hari, hubungan dirinya dengan keluarganya semakin dekat, terutama dengan Seokjin. Namun, Yoongi masih memiliki batasan dirinya, meskipun sekarang sudah lebih baik dibanding sebelumnya.
Tidak seperti Yoongi yang masih memiliki batasan, Seokjin telah membuang jauh-jauh batasan yang sempat ia bangun. Kini ia begitu aktif mendekati sang adik tanpa rasa canggung sedikit pun. Ia bahkan benar-benar memanjakan Yoongi, dan perlahan-lahan, perhatian Seokjin mulai diterima oleh Yoongi.
"Apa Yoongi dapat PR lagi?"
"Hm."
"Yoongi butuh bantuan?"
"Aniyo, aku bisa mengerjakannya. Hyung sebaiknya istirahat saja, hyung pasti lelah."
"Mmmmmmm, perhatian banget adek hyung."
Yoongi hanya tersenyum malu.
"Baiklah, hyung ke kamar dulu ya. Fighting, Yoongi-nya hyung!" kata Seokjin sebelum pergi ke kamarnya.
Yoongi terkekeh pelan. Entah mengapa, setiap kali Seokjin menjuluki dirinya sebagai kepunyaan Seokjin, seperti 'adik kesayangan hyung' atau 'Yoongi-nya hyung' seperti tadi, selalu saja bisa membuat hati Yoongi merasa... senang.
.
.
.
Seokjin sedang berkutat di dapur, ia berencana memasak untuk makan malam keluarganya. Menunya adalah daging.
Sejak Seokjin tahu bahwa Yoongi suka daging, ia selalu meminta kepada maid atau mamanya untuk memasak daging. Tentu saja, sayur juga tidak ketinggalan agar adiknya tetap sehat.
"Hyung," panggil Yoongi sambil berjalan menghampiri Seokjin.
"Eoh, Yoon."
"Hyung memasak?"
"Iya, lihat. Hyung masakin Yoongi daging."
Yoongi terkekeh.
"Kenapa ketawa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Threads of Affection
FanfictionBrothership YoonJin . Start: 02/10/2024 End: - Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Semua nama, karakter, tempat, dan kejadian yang digambarkan tidak didasarkan pada kejadian nyata dan murni hasil imajinasi. Tidak ada maksud untuk menyinggung, merenda...