39 special episode.

7.1K 353 72
                                        


"Mami, ayah,zoya.. Kalian gapapa kan? Kalian masih hidup juga kan?"  Christy memikirkan keluarga dan sahabat nya.

"Ya Tuhan, aku mohon. Semoga mami, ayah dan zoya ,juga masih hidup. Aku mohon Tuhan. aku gamau kehilangan mereka. Aku mohon.." Batin Christy, seraya berdoa. Ia menangis bagaimana nasib nya kali ini, apakah Ia akan seperti ini terus. Atau mungkin tiada.

"Tolong...Tolong!" Christy menoleh kearah sumber suara itu. Ia melihat sebuah tangan yg melambai-lambai keluar. Karena orang itu tertimbun pintu pesawat yg besar.

Christy awal nya tidak ingin peduli, karena dirinya sendiri saja susah untuk keluar. Tapi karena ia punya slogan 'peduli dan berbaik hati' maka dari itu ia mengerahkan seluruh tenaga nya untuk bisa keluar dari runtuhan pesawat itu.

"Aggghh, ayo Christy kamu bisa!.kamu gaboleh nyerah gitu aja!" Ujarnya, yg berusaha menyingkirkan runtuhan itu.

"Kamu masih, dikasih kesempatan untuk hidup sama Tuhan. Kamu gaboleh sia-siain itu!" Christy terus berusaha untuk menyingkirkan runtuhan itu, dan setelah sekian lama. Akhirnya ia bisa keluar dari runtuhan itu.

"Hahh, syukurlah. Terimakasih Tuhan. Hah hah hah" Nafas Christy terengah-engah, setelah berhasil keluar.

"Ssttt, aww" Ringisnya karena kakinya terluka besar, bahkan berdarah-darah. Ia melihat seluruh tubuh nya yg dipenuhi luka, dan pakaian nya yg sobek-sobek. Bahkan rambut nya yg sedikit berantakan.

"Tolong..."

Christy melihat lagi ke arah suara tadi, dan dengan cepat ia kesana, dengan tubuh nya yg sangat lemah itu.ia melihat sekeliling nya, banyak sekali runtuhan pesawat yg hancur dan banyak barang yg bertebaran dimana-mana.

Christy berjalan ke arah orang itu, "halo, kamu di dalam? Tolong jawab aku?" Christy bertanya pada orang itu. Ia takut hanya tangan nya saja yg melambai dan tidak ada orang nya.

"Iya iya, ada. Tolong saya, saya mohon" Ujar orang itu, yg terdengar seperti suara seorang wanita.

"Iya ibu tunggu ya,saya coba angkat pintu nya" Christy mengangkat pintu pesawat itu, "aghh berat banget!" Christy melihat sekeliling untuk mencari barang untuk mengangkat pintu itu.

"Nah itu ada tiang" Christy melihat sebatang tiang kecil dekat salah satu kursi pesawat. Ia pun mengambil nya, "ibu tunggu sebentar ya" Christy pun menyelip kan barang tiang itu kebawah pintu pesawat dan mengangkat nya dengan sekuat tenaga.

Setelah sekuat tenaga Ia mengangkat pintu pesawat itu, akhirnya Ia pintu itu sedikit terangkat, "ibu, ibu bisa keluar sendiri gak. Saya tahan pintu nya!" Ujar Christy Ia menahan pintu itu dengan batang tiang, yg melihat ada celah yg lumayan besar untuk keluar.

"Iya baik, akan saya coba" Wanita itu berusaha keluar, namun kakinya juga tertimpa dengan salah satu kursi pesawat, "aghh, kaki saya gak bisa keluar!" Ringis wanita itu.

"Aduh, gimana ya" Panik Christy, Ia masih menahan pintu itu.

"Tunggu saya coba,... Aghhh!" Setelah berhasil mengeluarkan kakinya, dengan cepat wanita itu keluar dari runtuhan itu. Christy yg melihat itu, pun langsung menurunkan barang tiang nya.

Brugghh!

Tangg!

"Hahh, syukur lah" Christy menghela nafas nya, setelah berhasil mengeluarkan wanita itu, "ibu gapapa kan?" Christy melihat wanita itu.

"Saya gapapa, hanya sedikit luka saja" Wanita itu sedikit tersenyum, "terimakasih telah selamat kan saya" Ujar wanita itu, yg terus menahan sakit dikaki dan lengan nya.

"Sama-sama" Christy tersenyum tipis.

"Saya bersyukur, setidaknya Saya tidak sendirian disini." Wanita itu menatap Christy yg berantakan, sama seperti nya, "saya shanju, saya seorang dokter. Dan oh ya nama kamu siapa?" Wanita itu bernama shanju.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Anakku. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang