Jungkook duduk termenung didalam kelas, kelas yg baru dengan suasana yg baru pula. Karena pada hari ini untuk pertama kalinya mereka mengikuti proses belajar mengajar awal sekolah menengah atas, tapi bukan itu poin yg utama jungkook sedang merenung tentang pertemuan nya dengan taehyung bahkan otak nya masih mencerna apa yg dijelaskan oleh cowo yg memiliki senyum kotak itu. Melalui penjelasan taehyung rasanya jungkook tidak percaya jika yg dia lihat semalam adalah ciuman. Namun taehyung membantah hal itu jelas saja ada keraguan karena dia melihat dengan mata kepala dia sendiri dan itu jelas sekali.
Dan satu lagi jungkook masih mencerna kalau taehyung bakalan mengejar nya, padahal tidak perlu seperti itu jika ingin membuktikan. Jungkook hanya ingin menjauh dan menyiapkan mental jika memang rumor yg mengatakan taehyung seperti anak x hunter lainnya.
"Mustahil rasanya kalau kak taehyung bersih, secara x hunter dunia malam nya gila-gilaan. Bahkan jimin yg seorang introvert aja bisa tau gimana bebasnya anak x hunter."
"Tapi, melihat wajah kak taehyung serius sih dari nada bicaranya."
Jungkook jadi bingung sendiri mau percaya omongan taehyung tetapi bukti semalam tepat di depan matanya, mau membantah juga tidak mungkin karena dia tidak mempunyai power apapun buat berdebat. Akhirnya jungkook menghela nafas dan menyenderkan kepalanya diatas meja.
Jimin yg baru masuk kelas tentu terkejut melihat sahabatnya jungkook tidak bersemangat, Jimin lekas duduk di samping jungkook karena memang mereka telah janjian jika satu kelas duduknya bersama. Dan ternyata benar pihak sekolah membuat mereka satu kelas dan tentu saja satu jurusan, karena mereka masuk disekolah kejurusan yg mana keduanya mengambil jurusan arsitektur.
"Lemes bener" ujar Jimin membuat jungkook menoleh.
"Lo baru datang?"
"Hm, baru aja. Kenapa?"
"Tadi gue ke kosan lo kata ajhuma Lee lo udah berangkat sama orang, siapa yg jemput lo kakak lo lagi."
Jimin menggeleng "bukan, tapi Yoongi."
"Hah! Ini seriusan gak sih lo ngomongnya ji."
Jimin menggeplak tangan jungkook kesal "menurut lo muka gue ada bercanda nya, jelas gue bukan orang yg gemar bercanda disaat situasi sedang begini. Lagian buat apa gue bohong anjir gak guna."
"Ya, santai dong ngomong nya. Maksud gue motor lo mana kok bisa dia yg jemput, dan kok bisa dia tau kosan lo. Udah sedekat apa lo sama dia, park jimin."
"Motor gue semalam ban nya bocor dan gue kehujanan terus pas gue lihat ban motor gue dia ada disana, gue juga gak mau berurusan sama dia. Dan gue gak deket ya sama dia. Najis banget gue kalau deket sama ketua osis macam dia."
"Jangan benci-benci ntar suka."
"Cih."
Jimin males menanggapi lagi dia membuka tasnya lalu mengambil satu buku novel yg mana belum selesai dia baca, jungkook melihat itu hanya geleng-geleng kepala saja melihat Jimin yg membawa novel ke sekolah.
"Lo bawa novel ke sekolah kalau guru tau bisa kena sita."
"Jangan sampai tau lah."
"Gue penasaran motor lo jadi dimana?"
"Ada di bengkel dia" gumam Jimin tidak jelas membuat jungkook sambil menebalkan telinga nya.
"Lo bilang apa gue gak denger."
"Berisik kook gue mau fokus baca."
Wendy masuk kedalam kelas nya setelah ditinggal oleh Yoongi tadi, ternyata dikelas ada yoongi yg fokus sama ponselnya wendy lekas menghampiri pria itu dengan menggeret kursi tepat di hadapan yoongi.
"Gi, lo serius gak datang makan malam nanti" ujar wendy membuat yoongi menoleh sebentar lalu fokus lagi ke ponselnya.
"Kita akan membahas perjodohan loh gi, masa sih lo gak mau datang."
"Kalau lo manusia harusnya ngerti bahasa manusia" kata yoongi dengan datar.
Wendy terdiam dia lekas bangkit dari duduknya karena merasa tersinggung dengan kata yoongi, ya dia tahu tadi itu hanya sebuah bujukan agar yoongi mau ikut makan malam. Namun ternyata yoongi mengeluarkan kata yg begitu menyakitkan.
"Padahal gue udah seneng dijodohin sama lo" ucapnya masih didengar oleh yoongi namun dia tidak peduli.
****
Jimin pergi ke sebuah bengkel yg mana bengkel itu katanya bengkel milik min yoongi, dia pun turun dari ojek dan memastikan alamat bengkel tersebut. Cukup kaget karena bengkel yg dia datangi sangatlah bagus dan mewah, bahkan rapi dan juga bersih. Dia berjalan masuk kedalam disana dia bisa lihat juga banyak motor balap bahkan mobil mewah yg masih tahap pembenaran.
"Park Jimin" panggil seseorang yg tidak lain adalah Jackson.
Jimin yg tanda muka Jackson langsung menghampirinya, pria dengan senyuman manis itu menyambut ramah kedatangan Jimin.
"Lo mau ambil motor kan."
"Iya kak, udah selesaikan motor gue."
"Udah kok. Ayo lo ikut gue disana biaya administrasi nya."
Jimin menurut mengikuti langkah kaki Jackson buat masuk ke sebuah ruangan yg mana memang dibagian kasir ada ruangan khsusus, seorang wanita cantik dengan pakaian yg cukup minim dibagian dada samping terdapat name tag nya yaitu suran.
"Jack, ini pacar pak bos ternyata manis juga" seru suran membuat Jimin mendelik.
"Saya bukan pacarnya, mbak" tolak Jimin mentah-mentah.
"Gak perlu malu karena baru kali ini pak bos yg mengerjakan semua motor milik kekasih nya, so sweet banget tau gak iih."
Jimin hanya datar saja males juga mengklarifikasi soal mereka bilang dia pacaran sama si manusia pucat itu, yg jelas dia sudah menjelaskan kalau antara dan pria pucat itu tidak ada hubungannya.
"Ini kamu tinggal tanda tangan disini saja semua udah dibayar" kata suran mengambil sebuah kertas yg mana Jimin harus tanda tangani.
"Hah! Siapa yg bayarin?"
"Oh, bukan dibayarin kita emang sering adain promo buat pelanggan baru yaitu service gratis tanpa bayaran apapun. Tinggal tanda tangan saja sama tertera kan nomor ponsel sudah selesai."
"Oh, yaudah."
Jimin lekas mentanda tangani surat itu serta memberikan nomor ponselnya, setelah itu dia pun keluar dari ruangan tersebut. Ternyata sudah ada motornya yg terlihat seperti baru, Jimin menoleh kearah Jackson dan tersenyum tipis.
"Makasih ya, kak. Motor gue jadi keliatan baru."
"Lain kali di service jangan tau makek aja hampir aja itu mesin nya dibongkar semua."
"Heheh, sekali lagi makasih."
"Lo hati-hati."
Jimin lekas naik ke motor matic kesayangan nya dan pergi dari bengkel tersebut, Jackson langsung berlalu dan menghampiri Yoongi yg ternyata sedang mengotak atik sebuah mesin mobil.
"Aman bos, dia udah balik" kata Jackson membuat Yoongi tersenyum tipis.
"Thanks."
Yoongi pun pergi meninggalkan Jackson dengan Jackson yg menggantikan posisi yoongi tadi, lekas yoongi mengambil ponselnya dan menekankan nomor seseorang.
Di pertengahan jalan ponsel Jimin berdering tanda panggilan masuk, gegas dia pun berhenti dan mengambil ponsel itu. Dia menatap sebentar karena ada nomor asing yg masuk kedalam ponselnya.
"Hallo."
"Itu tidak gratis" ucap seseorang membuat jimin mencerna semuanya dan baru dia sadar siapa yg menghubungi dirinya.
"Berapa uang yg musti gue bayar."
"Gue gak butuh uang lo cukup lo ngomong yg lembut jika bertemu dengan gue."
Jimin menggenggam ponselnya erat lalu mematikan teleponnya sepihak.
"Min yoongi sialan."
- 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 -
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲
Romance𝐆𝐚𝐫𝐚-𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐮𝐚𝐧 𝐣𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐥𝐢𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐥𝐞𝐠𝐚𝐥, 𝐝𝐢𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐫𝐮𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐠𝐞𝐧𝐤 𝐦𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐱-𝐡𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐲𝐠...