"Aaakhhh" Jimin menjerit kaget saat wajah yoongi terpampang nyata didepan nya.
Yoongi tersenyum tipis malah sedikit terkekeh melihat wajah terkejut Jimin, dia melipat tangannya diatas meja dan memperhatikan Jimin dengan intens. Sementara Jimin hanya menatap datar kearah yoongi, tangan yoongi satu mengusap bibir Jimin yg terkena kuah mie membuat Jimin terpaku sejenak lalu setelah itu menabok tangan yoongi sehingga sang empu tangan meringis kesakitan.
"Lo ngapain sih kagetin gue, hah! Lo seperti hantu tau gak kemana-mana ada lo" bentak Jimin namun yoongi acuh saja.
"Obatin muka gue."
"Obatin sendiri punya dua tangan kan. Bisa pegang alkohol dan betadine kan. Obatin sendiri."
Jimin bangkit dari duduknya dan lekas mengambil bekas makan nya untuk dibuang ke tempat sampah, namun tangan Jimin di pegang oleh yoongi, yoongi pun bangkit dan lekas menatap Jimin dengan intens.
"Lo lupa punya hutang budi sama gue, hm."
"Berapa harus gue bayar. Gue gak semiskin itu cuman bayar service motor sama ganti ban motor gue."
"Gue gak butuh uang lo. Cukup lo bertutur kata lembut mulut lo ini-" tangan yoongi memegang bibir tebal Jimin, ia bisa merasakan tekstur kenyal nan lembut dari bibir Jimin.
"Mulut lo ini tidak pantas berkata kasar apalagi sama senior sendiri" katanya lagi.
Jimin memejamkan matanya "singkirkan tangan lo yg bau jengkol itu."
Yoongi lekas melepaskan tangannya lalu mencium tangannya sendiri, tidak ada bau bahkan tangan nya wangi parfum dia sendiri. Jimin berjalan meninggalkan yoongi tak peduli lagi dengan yoongi mengikuti nya atau tidak, Jimin ingin pulang dan segera tidur.
Dan benar saja Jimin hendak mau menutup pintu dengan cepat gerakan tangan yoongi memegang daun pintu kosan nya Jimin, Jimin mengembungkan pipinya karena kesal.
"Mau lo apa sebenarnya" ucap Jimin dengan nada penekanan.
"Obatin luka gue kan gue udah bilang muka gue bonyok."
Jimin menarik nafas lalu menghembuskan sejenak "oke. Habis gue obatin lo pulang ke habitat lo sana."
Yoongi tersenyum senang tentu dia tidak akan berjanji akan pulang ke rumah nya, justru yoongi akan menginap dengan berbagai alasan nantinya. Jimin dia mempersilahkan masuk yoongi entahlah Jimin males berdebat biarkan manusia mesum ini masuk ke kosan dirinya.
"Kosan lo sempit banget" komen yoongi namun Jimin enggan menanggapi.
"Mending lo tinggal bareng gue di apartemen."
Jimin mengambil kotak obat tanpa mempedulikan ocehan yoongi lalu dia duduk disamping yoongi, dan mulai mengobati luka itu dengan kapas dan alkohol.
"Shhhh.. Pelan-pelan anjirr sakit" ringis yoongi membuat Jimin berdecak.
Jimin masih dengan telaten mengobati luka itu tanpa sengaja mata mereka bertemu, namun dengan cepat Jimin memutuskan kontak mata itu.
"Sudah. Lo pulang sana."
"Kejam banget. Gue nginep disini soalnya udah malam juga."
"Ck! Lo bilang kosan gue kecil kan. Udah pulang sana tinggal di apartemen."
"Baperan banget lo. Gue bercanda doang pokoknya gue mau nginep disini."
"Terserah! Gue ngantuk!"
Ia lekas bangkit meletakan kotak obat itu dan berlalu meninggalkan yoongi sendirian di ruang tamu, yoongi tersenyum senang karena bisa menginap di kosan nya Jimin. Dia mengambil ponsel nya dan mengetik sesuatu kepada seseorang.
Cari tau tentang pengeroyokan gue - Send Namjoon.
****
Matahari mulai menyapa samar-samar Jimin mencium aroma masakan, dia lekas membuka matanya dan merenggangkan ototnya yg kaku. Lekas dia mengikuti harum masakan yg dia cium sedari tadi, dia keluar dari kamar dan tentu sangat terkejut melihat yoongi sudah berada di dapur nya.
"Ngapain lo" seru Jimin membuat yoongi menoleh.
"Buat sarapan. Sana mandi gue anterin ke sekolah."
"Gak perlu! Gue bisa sendiri."
"Jangan menolak rezeki anggap aja sebagai ucapan terima kasih gue karena lo udah izinin gue nginep."
"Gue terpaksa asal lo tau."
"Hm, gue orang nya mau kok dipaksa."
Jimin berdecih lalu dia pergi lagi ke kamar buat mandi dan bersiap berangkat sekolah, yoongi tersenyum tipis dan mulai memyiapkan sarapan pagi untuk dia dan juga Jimin, yoongi kali ini memasak nasi goreng telur dadar diatas nya.
Jimin sudah duduk diatas meja yg mana nasi goreng telah tersaji didepan matanya, namun dia sama sekali belum menyentuh satu suap pun. Yoongi yg melihat Jimin hanya diam saja meletakan kembali sendok nya.
"Mau gue suapin" tawar yoongi membuat Jimin mendelik tajam.
"Gak usah! Gue bisa sendiri. Ini gak ada racun kan dalam makanan nya. Atau obat perangsang."
"Buat apa gue ngasih obat perangsang kalaupun gue pengen tidur sama lo, harus sadar sama sadar kalau lo gak sadar mana enak mainnya."
"Mesum lo."
"Gue omong fakta. Gue gak suka main kalau terpaksa."
Dengan ragu Jimin mengambil sendok dan mulai menyendok nasi goreng buatan yoongi dan memasukan nya kedalam mulut, Jimin terpaku merasakan nasi goreng buatan yoongi jauh lebih enak daripada buatan dia sendiri.
"Gimana enak?"
"Biasa aja sih."
"Masa sih. Kata anak hunter masakan gue yg paling enak, bahkan nasi goreng itu khususnya favorite mereka."
Jimin mengabaikan ocehan yoongi lagi dia fokus menghabiskan nasi goreng buatan yoongi, Jimin tidak menyangka ada masakan yg seenak ini. Namun Jimin enggan memuji yoongi takut jika yoongi besar kepala setelah di puji.
Setelah makan mereka pun akhirnya berangkat bersama, tidak. Lebih tepatnya naik motor masing-masing karena Jimin tetap bersih keras buat tidak berangkat bareng yoongi. Yoongi tidak memaksa karena dia takut jika Jimin makin tidak suka padanya, ingatkan kalau dia saat ini tengah mengejar Jimin.
"Ji, gue lupa kalau motor gue ada di dekat supermarket" ujar yoongi membuat Jimin mendelik tajam.
"Bego banget anjirr, pergi lo naik angkutan umum sana."
"Tega bener sama ketos lo, gue nebeng bareng lo."
"Nggak. Gue gak sudi berboncengan sama lo."
"Oh ayolah kan gue udah nolong lo kemaren, terus biaya motor lo gue gratisin."
"Gue gak minta. Lo sendiri inisiatif ngasih gue gratis kan."
"Pokoknya gue mau nebeng lo! Bonceng gue!"
Jimin menggembung kan pipi nya lagi tanda dia kesal namun dia juga malas berdebat dengan yoongi, hal hasil dia mengizinkan yoongi naik motor dengan nya.
"Ntar sampai supermarket itu mending lo turun dan naik motor sendiri."
"Hm, kayak nya motor gue udah hilang deh."
"Lo itu... Aaarghhh ngeselin banget anjing."
Yoongi acuh saja dan dia duduk di boncengan belakang Jimin, yg sebenarnya terjadi adalah tadi malam itu yoongi memang naik motor nya namun pada saat dia sudah di kos Jimin, dia menghubungi mingyu buat ambil motor nya yg sengaja tinggal di supermarket. Emang yoongi berencana pergi dengan Jimin dan tentu saja pergi dengan motor Jimin, tanpa Jimin tau juga diam-diam yoongi tersenyum penuh kemenangan.
- 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 -
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲
Romance𝐆𝐚𝐫𝐚-𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐮𝐚𝐧 𝐣𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐥𝐢𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐥𝐞𝐠𝐚𝐥, 𝐝𝐢𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐫𝐮𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐠𝐞𝐧𝐤 𝐦𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐱-𝐡𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐲𝐠...