"Lo ngapain disini" ucap jimin garang.
Orang tersebut tidak lain adalah yoongi yg sengaja menjemput jimin untuk berangkat bareng dia ke sekolah, tadinya dia ingin menunggu didepan gang namun sebuah keberuntungan bertemu dengan ibu kos jimin dan memberitahukan dimana letak kosan jimin. Namun ibu kos nya tidak memberikan izin buat dia menemui jimin hal hasil dia di suruh menunggu di rumah nya.
"Gue kesini mau jemput lo kesekolah bareng" ujar Yoongi santai.
"Gue gak butuh! Lagian gue bisa naik angkutan umum."
Yoongi tersenyum tipis lalu dia merangkul pundak jimin, ibu kos melihat keduanya intreaksi menjadi bingung.
"Jimin sama pacarnya kok seperti itu" kata ajhuma Lee membuat jimin terkejut.
"Dia bu-"
"Maklum ajhuma jimin ini suka malu-malu orangnya" potong Yoongi cepat.
"Mending kalian berangkat sekarang sudah mau telat seperti nya" kata ajhuma lagi.
Yoongi lekas menarik tangan jimin dan mau tidak mau jimin mengikuti kemauan Yoongi, sampai di depan gang tangan Yoongi dihempaskan oleh jimin dengan kasar.
"Lo ngapain sih jemput gue segala dan kenapa juga ngaku jadi pacar gue depan ajhuma Lee."
"Gue udah niat baik loh jemput lo selagi motor lo itu di bengkel gue, anggap aja gue bertanggung jawab atas pemilik bengkel tempat motor lo dirawat."
"Gue gak butuh pertanggung jawaban lo, minggir gue mau cari angkutan umum."
"Nggak ada angkutan umum udah jam segini lagian daripada nunggu angkutan umum sama gue biar gak telat dan lo gak akan di hukum, hari pertama sekolah gak lucu dihukum sama gue kan."
Jimin tampak berpikir sejenak apa yg dikatakan oleh Yoongi ada benar nya juga, kalau dia telat ke sekolah bakalan di hukum sama manusia pucat nan cabul ini. Jimin tidak mau berurusan lebih lama lagi dengan Yoongi, dia menghela nafas lalu mengangguk samar membuat yoongi senang tentu saja. Dia membukakan pintu mobil tersebut mempersilahkan jimin masuk kedalam. Jimin mengembungkan pipinya dan masuk kedalam mobil mewah itu.
Yoongi sebelum masuk kedalam mobil dia bersorak kecil akhirnya dia bisa pergi bareng dengan jimin meskipun sikap jimin masih jutek padanya tidak masalah nanti akan luluh, yoongi bukan tipe yg gampang menyerah jika sesuatu yg belum dia gapai dan dia miliki. Maka sebelum jimin menjadi miliknya dia tidak akan menyerah.
Lain jimin dan yoongi, lain pula jungkook yg saat ini lebih dulu sampai ke sekolah, tadi niatnya dia menjemput jimin namun sampai sana kata ajhuma lee jimin baru saja pergi. Mungkin jimin takut telat sama dengan dirinya. Namun sampai di sekolah jungkook tidak melihat motor jimin di parkiran.
"Jung."
Jungkook berhenti mendengar namanya di panggil oleh suara yg tidak asing baginya, dia pun lekas menoleh mendapati taehyung yg berlari kecil kearah nya. Jungkook memaksakan senyuman nya kepada taehyung meskipun hatinya masih patah namun dia mencoba buat senyum.
"Baru nyampe?" Tanya taehyung basa basi.
"Hm, iya kak. Baru sampai."
"Bisa kita ngobrol sebentar, ada yg mau gue obrolin sama lo."
Jungkook mengangguk singkat dan taehyung membawanya kearah taman yg berada di belakang sekolah, taehyung dan jungkook duduk di salah satu bangku. Namun sesaat keduanya tidak saling bicara, taehyung dan jungkook masih berperang dengan pemikiran nya sendiri.
"Mau ngobrol apa kak" ujar jungkook yg tidak tahan dengan diam nya taehyung.
"Lo lagi ngehindari gue ya" ucap taehyung menatap wajah jungkook.
"Enggak. Gue gak lagi hindari lo."
"Kenapa telpon sama chat gue gak dibalas, jung. Lo juga nolak semalam makan siang sama gue. Bukan nya lo mau ngejar gue."
Jungkook menelan ludahnya kasar dia bingung harus menjawab apa, memang sejak kejadian dimana taehyung mencium seorang pria jungkook tidak lagi mengharap. Dia memang ingin mengejar taehyung namun jika taehyung memiliki kekasih agaknya jungkook lebih memilih mundur, karena jungkook tidak mau menjadi orang ketiga di hubungan orang.
"Gue... Gue berhenti ngejar lo kak, karena gue gak mau menjadi perusak hubungan orang. Maka dari itu gue hindari lo karena gak mau hati gue menjadi sakit" kata jungkook jujur.
"Bentar, merusak hubungan orang? Gue gak lagi kencan dengan siapapun jungkook."
"Tapi, waktu semalam itu gue lihat lo ciuman sama pria di dekat perpus. Gue lihat pake mata gue sendiri kak."
Taehyung mengusap wajahnya mencoba berpikir kapan dia mencium seseorang lelaki, matanya membola sempurna saat ingatan nya tertuju pada semalam.
"Astaga.. Lo salah paham jungkook."
"Bagian mana gue salah paham, kak. Jelas lo ciuman sama dia kalau memang sudah punya kekasih seharusnya lo bilang aja jangan main setuju saat gue mau ngejar lo."
"Jung, gue jelasin ya. Dia yg mau nyium gue tapi gue gak mau dan kalau lo gak percaya bisa liat CCTV disana ada CCTV, lo bisa minta rekaman nya sama bang namjoon soalnya dia yg berkewajiban megang CCTV itu, karena itu dekat dengan ruang osis."
Jungkook terkekeh dia geleng-geleng kepala berusaha percaya namun dia banyak mendengar rumor tentang anak hunter yg kerap gonta ganti pasangan, dia juga jadi berpikir ulang takut jika taehyung bakalan campakan dia.
"Maaf kak, sepertinya aku belum cukup percaya."
"Baik, gue bakalan buktikan kalau gue gak salah. Kali ini izinkan gue yg ngejar lo."
Jungkook melihat wajah taehyung sebentar sebelum dia pergi meninggalkan taehyung sendirian, taehyung memaki dirinya sendiri karena berkat kejadian semalam dia ditolak oleh jungkook.
"Dasar pelacur sialan" maki taehyung terhadap jiwoon.
***
"Ini alamat bengkel gue nanti lo kesana aja, atau perlu mau bareng sama gue."
Jimin menatap kartu nama itu dengan lama dia dengan ragu mengambil kartu nama itu.
"Gue bisa sendiri."
Tanpa mengucapkan terima kasih dia langsung turun dari mobil yoongi, yoongi tersenyum miring melihat tingkah jutek Jimin namun masih manis menurutnya. Dia lekas turun dari mobil nya dan memasang wajah datar andalan, karena memang ini karakter yoongi sesungguhnya berbeda saat dengan Jimin dia menjadi banyak bicara dan murah senyum, dan ingat itu hanya untuk Jimin seorang.
Diperjalanan menuju kelas dia tidak sengaja berpapasan dengan wendy, wendy senang karena dia bertemu dengan yoongi setelah beberapa hari mereka sibuk sama kegiatan osis dan tidak ada waktu dan kesempatan buat mengobrol.
"Nanti malam eomma sama appa akan makan malam dengan keluarga min, lo bakalan datang kan gi?" Tanya wendy dengan langkah menyamain dengan yoongi.
"Gak tau. Mungkin gue gak datang."
"Kenapa? Bukannya pertunangan kita akan ditetapkan tanggal bulan ini ya, makanya diadakan makan malam antar keluarga."
Yoongi tidak menjawab justru dia berjalan meninggalkan wendy di belakang nya, benar kalau yoongi dan wendy bakalan dijodohkan namun yoongi sama sekali tidak setuju bahkan menolak keras. Sejauh apapun orang tuanya menenkan dirinya itu tidak akan mempan, bahkan dia sudah kabur dari rumah dan berjuang sendirian maka orang tuanya lepas tangan.
Sebenarnya agenda makan malam itu membuat kesepakatan untuk membatalkan perjodohan, karena appa yoongi sungguh sudah lepas tangan dengan yoongi. Karena yoongi bisa membuktikan kepada orang tuanya kalau dia bisa sukses di usia dini, entah dengan cara apa namun keluarga min tetap setuju.
"Yoongi tunggu iih" teriak wendy namun yoongi tidak peduli dan langsung masuk kelas.
- 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 -
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲
Roman d'amour𝐆𝐚𝐫𝐚-𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐮𝐚𝐧 𝐣𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐥𝐢𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐥𝐞𝐠𝐚𝐥, 𝐝𝐢𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐫𝐮𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐠𝐞𝐧𝐤 𝐦𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐱-𝐡𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐲𝐠...