Semua tamu terdiam,kala melihat singgasana yang indah tiba-tiba saja muncul di hadapan Yudistira, Subhadra dan Drupadi.
Di tengah,adalah singgasana milik Yudistira dan Subhadra,sedangkan singgasana di kanannya adalah milik Drupadi sebagai ratu kedua.
"Ibuku pernah berkata,bahwa dia tidak akan pernah menginjakkan kakinya ke dalam Kerajaan ini,sampai kerajaan ini bisa mandiri,dan kini! Aku sebagai putra pertamanya,akan menyambut ibuku,yang mulia ibu ratu Kunti dan kakek Bisma,untuk memasuki aula kerajaan Indraprasta!" Ucap Yudistira dengan suara yang keras, menyambut sang ibu untuk datang ke aula kerajaan.
Dan tak lama kemudian,Kunti dan Bisma berjalan beriringan masuk ke dalam aula kerajaan,Kunti tersenyum bangga pada kelima putranya,dan kedua menantunya.
"Terimakasih dewa,kau mengirimkan dua wanita kuat bagi kelima putraku,dua wanita inilah yang telah menjadikan putra-putraku hebat dan kuat" bangga Kunti di dalam batinnya.
Setelah itu, penasehat Hastinapura yaitu paman widura pun memerintahkan Yudistira untuk mencuci kaki dari orang yang paling berjasa atas berdirinya kerajaan ini.
Yudistira pun menatap Nakula dan berkata "Nakula,cucilah kaki Basudewa Khrisna dengan air itu" titah Yudistira pada adiknya Nakula,di hadapan semua tamu, Yudistira memilih Khrisna sebagai orang paling berjasa.
"Hentikan yang mulia Yudistira!" Teriak sisupala yang menggema di seluruh ruangan.
Semua mata pun tertuju pada sisupala yang tadi berteriak,dengan wajah marah dia berkata "kau tidak bisa mencuci kaki seorang gembala sapi yang mulia! Itu adalah penghinaan bagi kami!" Teriak sisupala yang murka,karna musuhnya lah yang di hormati.
"Hentikan dramamu pangeran sisupala" ucap Khrisna tenang,namun sisupala tak mendengarkan apa kata Khrisna.
"Kau tidak bisa menghormati laki-laki sepertinya,mengapa laki-laki yang berteman dengan seorang wanita yang sudah menikah,harus di hormati?" Tanya sisupala dengan nada rendahan.
Setiap penghinaan yang dia berikan kepada Khrisna,dia pun selalu mencabut bulu merak yang terikat di pinggangnya.
Wajah Khrisna terlihat begitu emosi dengan tingkah laku sisupala, Subhadra dan Drupadi pun kini terlihat panik dengan keadaan yang berlangsung.
"Tidakkah aneh seorang laki-laki yang telah memilki istri,berteman dengan seorang perempuan yang sudah memiliki suami? Apa jangan-jangan... Khrisna dan yang mulia Drupadi me-" ucapnya terpotong,kala bulu merak yang terikat di pinggangnya kini sudah habis,tak tersissc
Sisupala pun menampakkan wajah panik,dia mendongak menatap Khrisna yang di jarinya kini telah muncul chakra Sudarsana."Kau telah melewati batasanmu sisupala..." Geram Khrisna,dan dengan kemarahan nya, Khrisna melempar chakra Sudarsana itu kepada sisupala.
Hingga,di hadapan seluruh tamu dan Pandawa, chakra Sudarsana milik Khrisna itu,memenggal kepala sisupala hingga darahnya mengenai seluruh orang yang ada di sana.
Subhadra terkejut melihat hal itu,ini adalah pertama kalinya Subhadra melihat hal seperti ini, Subhadra merasa sangat mual saat melihat darah, hampir saja dia terjatuh tetapi Drupadi dengan cepat menahan nya.
"Drupadi, sepertinya Subhadra butuh istirahat,bawalah dia ke kamar Arjuna" bisik Yudistira dengan wajah panik.
Namun Subhadra menggeleng "aku masih kuat,aku masih tetap ingin di sini..." Ucap Subhadra menolak ucapan Yudistira.
Tiba-tiba saja Sengkuni berkata "apa ini Basudewa Khrisna! Kau membunuh seorang pangeran di sini! Itu tidak bisa dilakukan!" Ucap Sengkuni lantang pada Khrisna.
Dengan amarah yang sudah mereda, Khrisna menjawab bahwa apa yang dia lakukan,adalah janjinya dulu,kepada ibu sisupala, khrisna berjanji bahwa dia tidak akan membunuh sisupala sebelum sisupala melakukan 1000 dosa.
Tetapi...hari ini,di hadapan seluruh tamu,sisupala tiada karna dia telah melakukan 1000 dosa itu.
Sengkuni pun terdiam mendengar jawaban dari Khrisna.
Tetapi sepertinya Duryudana tetap tidak terima "tidak Basudewa Khrisna,kau tidak bisa seperti itu!! Kau sama saja tidak menghormati nya sebagai seorang pangeran,jika dia saja bisa kau bunuh begitu saja di hadapan semua orang, bagaimana dengan kami!!" Teriak Duryudana kepada Khrisna,seraya berjalan menuju Khrisna.
Sebelum Duryudana benar-benar memiliki jarak dekat dengan Khrisna, Arjuna langsung menghadangnya "kau sepertinya tidak perlu ikut campur antara perjanjian Basudewa Khrisna dan ibu dari pangeran sisupala, pangeran Duryudana" geram Arjuna kepada Duryudana.
Saat Raja Angga Karna datang,dia langsung berhadapan dengan Bima,Karna Duryudana yang sudah benar-benar geram,dia pun mengeluarkan pedang,dia sangat ingin sekali menyerang Arjuna dan seluruh keluarga nya.
Subhadra berdiri dari duduknya "pangeran Duryudana!!" Bentak Subhadra yang suaranya begitu menggema di seluruh aula kerajaan,membuat seluruh atensi tertuju padanya.
"Siapa yang mengizinkan mu mengeluarkan senjata di kerajaan kami!!" Tegas Subhadra yang mengeluarkan amarahnya kepada Duryudana, Subhadra begitu marah ketika suaminya akan di serang seperti itu.
"tap-"
"Turunkan senjata mu pangeran,dan berikan kepada pengawal,biarkan kami yang memulangkannya langsung ke Hastinapura!" Potong Subhadra sebelum Duryudana mengelak.
"Ini kerajaan kami pangeran,dan dia yang memerintah mu adalah ratu pertama di kerajaan ini,maka turutilah perintah dari Ratu Subhadra!" Ucap Drupadi tegas.
"Turunkan senjatamu pangeran!" Titah penasehat agung Hastinapura,yaitu paman widura "demi kehormatan Hastinapura,pangeran" ucap Bisma yang agung.
Duryudana pun tak bisa melawan lagi,dia pun memberikan senjatanya itu kepada prajurit kerajaan Indraprasta ini,dia sudah benar-benar kalah.
"Akan ku balas kalian!" Geram Duryudana,dia pun berjalan menuju keluar kerajaan,namun naasnya,dia salah menginjak lantai,yang seharusnya dia injak adalah lantai,tapi ternyata itu adalah sebuah kolam yang di tutupi bunga.
Sehingga,di hadapan Pandawa dan yang lainnya, Duryudana jatuh ke olam tersebut, Subhadra dan Drupadi tertawa kecil melihatnya.
Sementara Bima, Nakula dan Sadewa tertawa terbahak-bahak melihat apa yang terjadi kepada Duryudana itu.
Dengan perasaan kesal, Duryudana naik ke atas,dia pun berjalan dengan amarah,di susul oleh Sengkuni dan Raja Angga Karna.
Setelah kejadian itu,dendam,amarah dan permusuhan terlihat semakin kuat,antara kurawa dan Pandawa.
•••
5 bulan kemudian,setelah kejadian rajasuyayatnya lima bulan yang lalu,semua kini terlihat aman-aman saja.
Dan kini,kandungan Subhadra memasuki usia sembilan bulan,tabib memperkirakan bahwa Subhadra akan melahirkan putra Arjuna beberapa Minggu lagi.
Dan kini,di kamar Arjuna, Subhadra kini sedang bermain dadu dengan pelayan pribadinya yaitu Pari,dia melempar dadu,namun angka yang di perlihatkan dadu itu tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Subhadra,maka dari itu, Subhadra pun mengubah sang angka,hingga Pari berkomentar.
"Tunggu yang mulia,tidak seperti itu jalan kerjanya" komentar Pari yang ternyata tidak di sukai oleh Subhadra "hah...Pari,kau ini tidak bisa bermain dadu ya? Baiklah,kau pergi,dan aku akan bermain dengan tuanku saja!" Titah Subhadra.
Sementara Pari hanya tersenyum dan berjalan keluar dari kamar Subhadra dan Arjuna.
Subhadra tersenyum,dan dia pun...
BERSAMBUNG
ada yang penasaran gak nih?
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Huft...pastinya..adalah hal yang tak pernah di duga oleh semua orang,kecuali Khrisna...
![](https://img.wattpad.com/cover/376795128-288-k717410.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI SUBHADRA (On Going)
PrzygodoweDia adalah Subadra,adik dari Sri Khrisna dan Balarama,putri satu-satunya nya dari Basudev dan istrinya Rohini,akan menjadi istri seorang pahlawan,akan menjadi ibu dari para pahlawan. Dia adalah Subadra,inkarnasi dari Dewi yogmaya. Dia adalah Subadra...