kembalinya Khrisna...

139 14 2
                                    

Selama dalam perjalanan pulang ke Dwaraka, Subhadra terus mencium kening kelima putrinya itu,ia masih tidak menyangka,apa benar ini nyata? Apa...apa ini mimpinya?

Bayi berselimut kain putih itu,berada di pangkuan Subhadra saat pertama kali Subhadra mendapatkan mereka.

Sesampainya di Dwaraka

"Kaka ipar!" Panggil Subhadra kepada Revati, Rusali,dan Rukmini yang tengah menanam bunga,Revati, Rusali, Rukmini yang awalnya tengah membelakangi Subhadra,kini mereka berbalik karna panggilannya.

"Ada apa subh-subhadra? Siapa mereka?" Tanya Revati kepada Subhadra,mereka yang di maksud Revati adalah para bayi perempuan yang imut.

Subhadra pun mengajak ketiga Kaka iparnya duduk di kursi taman,dan dengan perlahan,ia menceritakan apa yang terjadi di hutan,dari mulai ia mendengar suara kera kesakitan,lalu ia melihat seekor kera kesakitan dan ingin menolongnya,namun ternyata ia malah di sakiti,saat prajurit mau menyerang kera itu, Subhadra dengan kebaikan hatinya pun menghentikan para prajurit itu.

Ia masih mau menolong si kera,dan pada akhirnya,si kera itu ternyata adalah Resi Durwasa yang sedang menyamar,karna Resi Durwasa telah melihat bagaimana baiknya Subhadra,ia pun memberkati Subhadra dengan kesucian abadi,kecantikan abadi,remaja abadi dan juga lima putri mulia,semulia ibunya.

Setelah mendengar apa yang di ceritakan oleh Subhadra,ketiga kakak iparnya sungguh terkejut, sedikit tidak percaya namun ini nyata!

"Subhadra...ini...apa ini benar?" Tanya Revati yang masih tidak percaya, Subhadra pun menjawab "kakak,jujur saja...waktu pertama kali aku menggendong mereka,aku juga tidak percaya! Tapi...ini terjadi di depan mataku sendiri,dan kepada diriku sendiri, bagaimana aku bisa tidak percaya?" Ucapnya kepada ketiga Kaka iparnya itu.

Revati pun mendekat pada bayi perempuan berselimut kain pink yang di gendong oleh salah satu pelayan,Revati menggendong bayi itu dan tersenyum hangat "mau percaya ataupun tidak,tetapi ini benar-benar nyata...aku mendapatkan lima keponakan?" Ucapnya tak percaya.

Rusali pun mendekat pada bayi perempuan berselimut kain biru,sama seperti Revati,Rusali pun menggendong bayi yang imut itu.

"Dia pasti akan secantik ibunya,dan seberani ayahnya" ucapnya membuat si bayi tertawa,cuaca terlihat sangat bahagia ketika melihat Subhadra bahagia.

Rukmini pun mendekat pada bayi berselimut kain merah, seperti Revati dan Rusali,Rukmini pun menggendong bayi perempuan yang cantik itu "dia akan seceria ibunya,dan sepintar ayahnya" ucap Rukmini membuat bayi perempuan itu tertawa.

Subhadra yang sedang menggendong bayi berselimut putih pun,juga menggendong bayi perempuan yang berselimut kain hijau muda itu.

Kini Subhadra tengah menggendong dua bayi perempuan,seraya tersenyum ia berkata "putri pertamaku yang ku gendong ini,akan seberuntung aku,dan sesabar ayahnya Yudistira" ucap Subhadra pada putri pertamanya yang memakai kain putih.

Subhadra pun melirik putri ketiganya dan berkata "lalu,untuk putri ketiga ku ini,dia akan paling di sayangi oleh semua adik dan kakaknya,sama seperti aku,dan akan se-jail ayahnya Arjuna" ucap Subhadra kepada putri ketiganya yang ia gendong itu.

Seolah dewa dan Dewi juga ikut bahagia, bunga-bunga indah pun tiba-tiba saja turun dari langit,memberkati kelima putri Subhadra sesuai dengan apa yang di harapkan.

Subhadra sangat bahagia kala itu,namun nanti? Entah apa yang akan takdir berikan pada Subhadra...apakah Subhadra nanti masih bisa tersenyum? Tertawa? Semoga saja iya.

•••

Tiga hari kemudian

Kini, Subhadra telah berhasil menidurkan lima bayi perempuan itu,dan membaringkannya di lima kasur bayi yang berada di hadapan kasur Subhadra.

Saat Subhadra sudah duduk di tepi kasurnya,ia jadi mengingat keempat putranya,tiga keponakannya,dan kedua kakaknya,apakah kini mereka telah selesai berperang? Apakah mereka baik-baik saja? Ataukah mereka terluka?

"Mengapa mereka lama sekali berperang...semoga saja mereka pulang dengan keadaan selamat..." Ucapnya berdoa agar mereka yang ia sayangi pulang dengan keadaan selamat.

Tiba-tiba saja,pintu kamar Subhadra di ketuk oleh seorang pelayan "masuk" seorang pelayan pun masuk ke kamar Subhadra dan memberitahu "salam yang mulia,yang mulia Revati ingin bertemu dengan mu" ucap pelayan itu hormat.

Subhadra pun mengangguk "biarkan ka Revati masuk" titah Subhadra,dan pelayan itupun keluar dari kamarnya.

"Subhadra?" Panggil Revati yang telah masuk ke kamar Subhadra atas izinnya "apakah mereka sudah tertidur?" Tanya Revati, Subhadra pun menatap Revati dan menjawab "mereka sudah lama tertidur Kaka,ada apa ka Revati kemari?" Tanya Subhadra heran.

"Aku hanya ingin mengajak mu ke kuil di Dwaraka,kita doakan putra,suami,adik dan kakak kita selamat dalam berperang, bagaimana?" Ajak Revati pada Subhadra.

"Apa ka Rusali dan ka Rukmini ikut?" Tanya Subhadra "tidak Subhadra,Rukmini tengah sibuk membantu Rusali yang sedang mengurus si kembar yang sedang sakit" jawab Revati.

"Baiklah kalau begitu,kita juga doakan agar si kembar putri ka Rusali cepat sembuh" ucap Subhadra,dan Revati pun mengangguk.

Mereka pun berjalan keluar dari kamar Subhadra,menuju kuil berada,dan kebetulan sekali,kuil di Dwaraka itu dekat dengan pintu keluar jalan lain masuk ke Dwaraka,dekat dengan taman depan.

Sesampainya di sana,Revati dan Subhadra pun menyiapkan untuk pemujaan,setelah selesai melakukan ini itu,kini mereka memulai pemujaan suci tersebut.

Masing-masing dari mereka mempunyai doa tersendiri,yang pastinya adalah doa terbaik untuk keluarga mereka yang tengah berperang dan sakit.

Tiba-tiba saja, prajurit datang dan memberitahu bahwa, Khrisna, Balarama dan yang lainnya telah tiba di Dwaraka.

Revati dan Subhadra saling bertukar pandangan,mereka tersenyum haru,dan segera berjalan seraya membawa nampan pemujaan untuk menyambut mereka.

BER



PUTRI SUBHADRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang