Ningsih (part 8)🌻

56 7 1
                                    


Setibanya di rumah sakit dengan sigap bang Aryan menuju IGD.
Dia panik luar biasa sampai semua yang di IGD heran liat tingkahnya.Gimana nggak heran dia yang biasanya stay cool kalau di RS,tapi begitu ngadepin istrinya mual,muntah,lemes sudah panik luar biasa.Bahkan dia yang heboh nyuruh dokter jaga buat cepet² periksa aku.

"Abang tenang,istighfar biar lebih tenang."aku berusaha menenangkan dia yang sudah pucat liat aku diinfus gini.

"Gimana bisa tenang kalau liat ade sakit gini,sabar ya dokter Indah lagi diruang OP kalau sudah selesai nanti langsung kesini."dokter Indah adalah salah satu dokter kandungan di RS ini,
setelah tadi diperiksa ada kemungkinan hamil,sudah di testpact hasilnya garis dua tapi masih samar².Jadi untuk lebih pastinya akan dilakukan USG tapi nunggu dokter Indah yang masih ada operasi.Ini Minggu jadi hanya ada dokter jaga,tapi kebetulan aja dokter Indah ada janji operasi hari ini jadi tadi papa minta untuk sekalian dilakukan pemeriksaan.

"Nggak pp kok cuma lemes aja."

"Nanti kalau infusnya habis sudah boleh pulang kok,sabar ya nunggu dokter Indah."

Aku mengganguk sebagai jawaban,ini sudah jauh lebih baik tapi badan masih lemes aja.
"Bang??"panggilku pelan.

"Ya kenapa??ada yang sakit atau ade butuh sesuatu."

Aku menggeleng sebagai jawaban."trus kenapa sayang??pasti ada sesuatu yang mau diomongin batinku."Kenapa ada yang mau di omongin sama abang??"

"Heeum gimana kalau hasilnya nanti negatif dan ade ternyata nggak hamil,abang kecewa nggak??"tanyaku pelan.

Aku tersenyum hangat sambil terus mengecupi punggung tangan istriku "buat apa abang kecewa dek?kalau abang kecewa berarti kita nggak ikhlas menerima semua tetetapan Allah.Abang yakin apa pun yang terjadi pada hidup kita,itu adalah yang terbaik menurut Allah SWT buat kita."

"Abang nggak akan ninggalin aku kan??"suaraku sudah berubah parau,ini yang paling aku takutkan.

"Huss ngomong apa to ngawur,
udah mending istirahat aja nggak usah banyak pikiran.Yakin apa pun itu kita akan selalu bersama,kita sudah pernah bicarakan ini sebelumnya kan?
Abang nggak suka ya kalau Ade bicara gitu lagi."ingatku dengan tegas pada istriku.

"Maaf bang."

"Abang maafin udah ya tidur aja dokter Indah masih lama kok.
Abang jagain disini ya??"

"heeum ya."aku mulai menutup mata,bang Aryan masih setia mengusap lembut punggung tanganku,mama dan papa masih menunggu diruang kerja papa.

∆ ∆ ∆ ∆ ∆

Aku kini sedang menikmati alpukat dan apel yang disiapkan bang Aryan,katanya aku nggak boleh capek² harus duduk manis.
Jadi sebagai istri yang baik aku manut aja apa kata suami.

"Sayang pengin sesuatu nggak??"
saat ini aku sedang mengelus lembut perutnya yang kelihatan sedikit menonjol dari biasanya.

"enggak pengin apa² kenapa??"

"Kalau pengin apa² bilang abang ya,apa pun itu dan kapan pun itu harus bilang."

"Beneran ya apa pun dan kapan pun ya??nggak boleh nolak lho ya kalau ade minta sesuatu."
Aku tersenyum penuh arti mendengar ucapan bang Aryan.

"Ya janji tapi jangan yang aneh-aneh lho ya??"aku salah ngomong ini,pasti akan minta yang diluar nalar ini batinku.

"Kalau itu nggak bisa janji ya bang,kan nggak tahu juga nanti penginnya apa dan kapan.Abang sudah janji lho??"

"Ya insya Allah selama itu baik dan nggak membahayakan akan abang kabulkan semua permintaan istriku ini."

Cup

CeritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang