Alhamdullilah kondisi Diki semakin membaik dan dia sudah diperbolehkan pulang sekitar 3 harian yang lalu.Dia dirawat selama 17 hari,karena nggak bisa jemput jadi om Budi yang jemput ibu dan Diki.Niatnya mau ke Jogja bareng mas Gibran,tapi kita berdua ada kerjaan yang nggak bisa ditinggal,jadi om Budi yang akhirnya jemput.
Kondisinya sudah baik tapi harus check up rutin dua minggu sekali.Masih harus bolak balik Jogja-Salatiga,masih harus bersabar demi sembuh total.Hari ini rencananya aku mau dikenalkan secara resmi pada anggota keluarga Al Fatih,nanti malam setelah pulang kantor aku langsung kesana.Mas Gibran nggak bilang apa-apa sama bu Ratih,katanya biar kejutan aja.
Dan sekarang aku sudah dimobil dalam perjalanan ke rumah bu Ratih,tadi sempat mampir ke kost dulu buat ganti baju dan mandi,kalau mas Gibran masih dengan pakaian yang sama seperti saat kekantor tadi pagi."Nggak usah tegang gitu,mama baik kok nggak gigit "aku mencoba membuat Tari rileks aja, kelihatan banget gugup.
"Ya memang nggak gigit tapi tetep aja gugup."ini lebih tegang dari pada sidang tesis kemarin.
"Ok kita sudah sampai."aku membuka pintu mobil dan menggandeng tangan Tari"dingin banget kaya es tangannya "gurauku dan aku dapat sebuah tabokan di pundakku,galak banget calon istri batinku.
"Assalamu'alaikum."ucap kami bersama.
"Waalaikumsalam...lho ada mbak Tari ayo masuk mbak,jangan²
....mama ada abang sama calon mantu."teriak Ghea.Ghea persis anak kecil yang langsung lari kedalam rumah,
bahkan aku dan mas Gibran cuma bisa tersenyum melihat tingkahnya,padahal sudah punya anak satu lho pikirku.Aku masuk dengan digandeng mas Gibran,
ada Nanda yang sedang main boneka di depan TV."Ghea ngapain teriak² bikin Mama kaget aja."omel bu Ratih.
Bu Ratih sudah mengomel saat keluar dari kamar,beliau masih memakai mukena mungkin baru selesai sholat isya.
"Ada calon mantu,itu."tunjuknya ke arahku.
"Tari!ya Allah jadi ini calon mantu mama.Kenapa bilang nggak tahu waktu ditanya."Nach kan pasti kena omel.
Aku hanya tersenyum simpul sambil menyalami beliau"maaf bu,saya hanya manut atasan saya."jawabku.
"Kamu itu lho nak,mau²nya aja di suruh bohong sama Gibran."
"Nggak niat bohong,cuma mau bikin kejutan aja mama."
jawabku sambil terkekeh."Sama aja,udah duduk dulu ayo nak,mama mau ganti sebentar.
Ghea itu ada mbak Tari buatin minum."ucap bu Rahma sambil berjalan ke arah kamar."Mbak Tari mau minum apa??"
"Air putih aja."jawabku.
"Cuma itu yakin??"tanya Ghea.
"Yakin karena mbak nggak suka minuman manis."kataku sambil terkekeh.
"Abang nggak ditawarin??"aku berucap saat Ghea mau pergi dari hadapan kami.
"Es jeruk kan sudah hafal."Ghea langsung pergi ke arah dapur.
"Anak cantik nggak kangen sama pakdhe??"aku melirik Nanda yang masih asyik dengan boneka dihadapannya.
"Enggak,Nanda mau sama udhe aja."bocah kecil itu langsung aja naik keatas pangkuan Tari.
"Beneran nggak mau sama pak Dhe?"dan hanya gelengan sebagi jawabannya.
"Nanda main apa?boleh pinjem nggak??"kali ini aku mencoba mengajak ngobrol Nanda,tadi dia langsung naik ke atas pangkuanku.
"Boneka, kita kan sama-sama cewek jadi boleh main boneka."
ucapnya lucu.
![](https://img.wattpad.com/cover/373717526-288-k802092.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritaku
General FictionWAJIB Follow dulu ya sebelum membaca thanks !!!! Ini berisri kumpulan cerita dan yang pasti dengan konflik yang ringan dan berakhir dengan happy ending karena aku nggak suka sad ending. Ini murni karangan saya pribadi dan masih dalam tahap belajar.J...