Waktu berjalan begitu cepat semua berubah silih berganti tanpa bisa dicegah.Begitu juga kehidupan,semuanya berlalu begitu cepat seiring waktu yang terus berjalan.Roda kehidupan pun berputar begitu cepat,jarum jam,tanggal,bulan dan tahun pun berlalu begitu cepat.Seperti pernikahanku kini alhamdullilah sudah berjalan satu bulan lebih.Tak terasa waktu berjalan begitu cepat,hari ini pun tiba.Hari resepsi sekaligus ngunduh mantu harus diundur dua Minggu dari rencana awal karena satu dan lain hal.
Alhamdullilah hari ini bisa terlaksana,acara nanti akan dibagi dua sesi untuk sesi pertama tamu undangan dari keluarga dekat kedua mempelai,serta tamu² rekan,
relasi dari kedua orang tua kedua mempelai.Untuk sesi kedua dikhususkan untuk para sahabat kedua mempelai dan juga rekan sejawat kedua mempelai,untuk sesi kedua tidak begitu banyak tamu hanya sekitar 300 undangan.
Tidak seperti sesi pertama yang hampir 1000 undangan dan kebanyakan rekan dan relasi kerja dari mama dan papa.Kalau dari bapak dan ibuku hanya mengundang keluarga besar dari bapak dan ibu juga para tetangga yang berkenan menghadiri acara ngunduh mantu di Jogja.
Rangkain acara dimulai dari pukul 10 siang dan berakhir pukul 1 siang untuk sesi pertama,untuk sesi kedua dimulai pukul 2 siang sampai pukul 5 sore.
Alhamdullilah rangkaian acara berjalan lancar,tidak ada halangan apa pun dan banyak rekan, keluarga yang ikut mendoakan kebahagian kami."Capek dek?pusing?"aku menoleh melihat istriku yg memegangi kepalanya.
"Sedikit pusing,apa lagi Suntiang ini berat banget."balasku sambil memegangi kepalaku yang terasa amat berat dengan Suntiang ada diatas kepalaku.
"Mau istirahat dulu,acara juga sebentar lagi selesai.Para tamu juga tinggal keluarga."tawarku sambil mengelus lembut pipinya.
"nggak enak bang kalau harus ninggalin pelaminan,ini kan acara kita masa harus ditinggal."
"Enggak masalah tunggu bentar ya abang pamit dulu sama orang tua kita."aku berjalan cepat meninggalkan pelaminan,nggak tega melihat istriku tersiksa seperti sekarang.Walau dia happy tapi aku tahu pasti nggak mudah bawa Suntiang dengan berat berapa kilo dikepalanya selama acara resepsi berlangsung mulai dari siang sampai sore ini."Udah yuuk kata mama dan ibu kita langsung istirahat aja,ade udah lemes gitu."
"Ade nggak pp cuma pusing."aku mencoba meyakinkan bang Aryan kau aku baik² saja,meski dari seminggu yang lalu tubuhku terasa mudah lelah dan capek.
Mungkin efek banyak kerjaan atau kelelahan dengan semua persiapan resepsi hari ini."Abang gendong ya?"tanpa persetujuan istriku aku sudah mengangkat tubuhnya ala bridal style dan membawanya ke kamar hotel yang sudah disiapkan untuk pengantin selama acara berlangsung.
"Abang malu turunin,ade masih kuat jalan sendiri."
"Nurut sama suami bisa kan?"
Ucapku tegas.Kalau sudah gini aku cuma bisa pasrah aja,walau pun banyak mata yang menggoda kami tapi biarkan saja.Aku malahan menyandarkan kepalaku pada pundak bang Aryan,pusingku agar berkurang.
Sampai kamar tempat aku dirias,
aku langsung melepas semua atribut yang melekat di tubuhku,
dibantu dengan dua orang asisten MUA.Lega rasanya setelah semuanya selesai dilepas,rasa pusing sudah mulai berkurang tidak seperti waktu masih dipelaminan tadi."Sudah selesai sayang?mau langsung mandi?"aku memasuki kamar sebelah melihat keadaan istriku apakah sudah selesai melepas semua atribut pengantin yang melekat ditubuhnya.
Aku kaget mendengar suara bang Aryan masuk kekamar "ini tinggal bersihin make up,tapi bisa dikamar kok.Abang sudah selesai bersih bersih?"tanyaku saat melihat bang Aryan sudah terlihat lebih segar.
![](https://img.wattpad.com/cover/373717526-288-k802092.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceritaku
General FictionWAJIB Follow dulu ya sebelum membaca thanks !!!! Ini berisri kumpulan cerita dan yang pasti dengan konflik yang ringan dan berakhir dengan happy ending karena aku nggak suka sad ending. Ini murni karangan saya pribadi dan masih dalam tahap belajar.J...