status " istri"(part 2)🍁

44 8 6
                                    


Pov Laras

Sampai rumah waktu sudah hampir magrib,saat aku membuka gerbang kulihat  mbak Ratna dan Mas Damar sedang duduk di teras.Ngapain hujan² disini,habis ngapain hujan² mereka berdua saat dirumah tidak ada orang.Berbagai macam pikiran buruk bersarang di kepalaku,memikirkannya makin membuat kepalaku pusing.

"Lho Laras kok nggak pakai mantel?basah to jadinya?"ucap mbak Ratna saat aku memarkirkan motorku di garasi.

Aku meliriknya sekilas trus melepas helmku dan berkata
"Sengaja mbak pengin main hujan,lagian tanggung sudah keburu jalan jadi trabas aja."
aku menjawab dengan senyum yang terpaksa aku buat semanis mungkin.

"Maaf ya karena Damar jemput aku malahan kamu jadi kehujanan gini.Tadi dia maksa buat jemput aku di kantor kecamatan,padahal aku sudah bilang nunggu suamiku jemput nggak papa."dia mulai berbicara kenapa dia dirumahku.

Aku hanya tersenyum dan berkata " nggak masalah mbak,
saya sudah biasa kok sendiri.
Ya udah monggo dilanjut saya permisi kedalam dulu."aku langsung masuk kedalam rumah melalui pintu samping.Bergegas masuk kekamar.

Dalam guyuran air pun aku nggak bisa menahan air mataku.
Segitu perhatiannya dia pada orang lain,kalau memang mereka berdua saling sayang kenapa nggak menikah saja dulu.
Saat mbak Ratna belum menikah dan sama-sama masih single.

Dirumah ini dan diatas kertas statusku adalah istri.Tapi didalam hati dan pikiran mas Damar,statusku adalah orang lain.Orang lain yang ia bawa kesini dengan restu ibu serta paman dan bibiku.Beri aku kekuatan untuk bertahan ya Allah,tapi jika suatu saat aku menyerah itu tandanya luka ini sudah terlalu dalam.

Pov end

🍁🍁🍁🍁🍁

Pov Damar

Cuaca hari ini terbilang extrim,
dari panas luar biasa beralih menjadi hujan angin.Saat ini aku baru saja dari kota mengantar pesanan sayur kepada pelanggan.
Dalam perjalanan pulang ada notifikasi di hpku,aku membukanya ternyata dari Laras,dia mengabari pulang telat karena masih ada rapat.

"Assalamu'alaikum,maaf mas aku pulang telat hari ini.Ada rapat disekolah untuk acara perpisahan kelas 6.Mungkin sebelum magrib aku sudah sampai rumah.Terima
kasih & waalaikumsalam 🙏".

Itu pesan yang ia kirim beberapa jam yang lalu.Setiap akan pergi kemanapun dia akan selalu pamit,walau pun setiap hari juga aku nggak pernah merespon atau membalas pesannya satupun.Entah kenapa aku canggung berinteraksi dengannya,padahal dengan orang lain contohnya Ratna aku bisa bersikap biasa aja.

Aku membuka status WA Ratna ternyata dia terjebak dikantor kecamatan.Aku menelfonnya dan memaksa untuk pulang bareng.
Awalnya dia menolak tapi aku paksa,dari pada nunggu dijemput suaminya pasti akan semakin larut apa lagi ini hujan.

Sampai rumah ternyata Laras belum pulang,kalau ada yg bilang aku cuma berdua dengan Ratna itu salah.Aku bareng Andi dan Ratna,tapi Andi langsung pulang ketika sampai rumahku.
Berakhir Ratna yang masih duduk diteras menunggu suaminya menjemputnya.

Tak lama kulihat Laras masuk ke area rumah,dia basah kuyup kehujanan.Apa dia nggak punya jas hujan atau lupa bawa,kok ceroboh banget.Ingin aku bertanya saat ini juga tapi lagi lagi lidahku kelu.

Kulihat interaksi antara Ratna dan Laras,aku melilat Laras dari pertama kali masuk rumah.Dia tidak milihat atau melirikku sama sekali.Setelahnya dia langsung masuk kedalam rumah lewat pintu samping.Apa aku punya salah atau gimana?aku jadi bingung sama sikap Laras barusan padaku.

Saat aku masuk rumah tak terlihat Laras di dapur, biasanya jam segini dia masih ngopyek masak untuk makan malam.
Karena sudah magrib aku putuskan untuk mandi dan bersiap ke mushola.Mungkin Laras masih sholat dikamar batinku saat aku kemushola.

CeritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang