Part 45

3.3K 475 197
                                    

Suasana yang semula penuh aura merah muda, tiba-tiba berubah dingin ketika sosok yang tidak diharapkan memasuki ruang unit kesehatan mahasiswa itu.

Simon.

Tidak ada angin dan tidak ada hujan, Simon datang menjenguk Tabitha?

Sesungguhnya Steven dan Diaz ingin berjulid. Namun mengingat bahwa Simon masihlah 'teman kelompok' mereka dan juga Simon tidak datang untuk mencari masalah dengan Tabitha, Jadilah mereka hanya diam mengamati.

Meski tidak suka dengan sifat Reihan dan Theo. Steven dan Diaz adalah manusia yang cukup masuk akal. Mereka tidak akan memusuhi seseorang yang tidak bersalah tanpa sebab.

Sekalipun berbuat salah, selama bukan mereka yang dirugikan pun mereka akan diam.

Tapi kini Tabitha sudah masuk ke dalam ranah sayap mereka. Bila ada seseorang yang mengusik Tabitha, itu berarti sama saja mengusik mereka.

Sudah sepuluh menit dan Simon hanya duduk diam di samping brankar Tabitha dengan wajah yang terus menunduk, menggenggam sesuatu yang tertutupi oleh tangannya sendiri.

Sebenarnya Tabitha jengah. Namun Tabitha tidak ingin memulai. Sehingga Tabitha memilih berbincang dengan 0.2. "Zee, gimana misi gue? Berhasil, kan?"

"Tentu saja, nona. Selamat misi berhasil dilakukan...

Status ditampilkan...

~ Tabitha Eira Elettra Kiehls ~

Usia : 16 tahun

Status : Pelajar SMA tahun ke 3

Kecantikan : 100%

Daya Tarik : 100%

Kecerdasan : 100%

Kesehatan : 10%

Poin : 14.125

Bakat : Semua tanpa terkecuali

Hadiah :

1.Penthouse Elite di ibu kota

2.Parfum tubuh alami beraromakan powdery musky

3.Saham Sanjaya Corp : 10%

4.Saham Wijaya Group : 10%

5.Sertifikat kepemilikkan dari perusahaan L'Beaute

6.Energi tubuh 25%

7.Saham K'Tech 10%

8.Dukungan penuh keluarga Kiehls

9.Saham Kiehls Group 10%

10.Surat warisan (asset property & saham 30% bisnis Hartigan)

Pembelian item :

1.Mobil SUV – Rolls Royce Cullinan.

Semua bukti harta milik nona sudah saya simpan di dalam brankas yang telah nona miliki di Mansion Kiehls. Tapi jangan khawatir, kemanapun nona pergi di kemudian hari, seluruh harta nona akan saya bantu ikut pindahkan."

Tabitha, "kenapa gak disimpen di lo aja, Zee? Kenapa harus di brankas?"

"Agar nona dapat mengambilnya ketika ingin dan bila kebetulan juga, saya sedang tidak dapat dipanggil."

Tabitha mengerutkan alis tipis. "Emang lo bisa ngilang pergi gitu aja?"

"Bukan seperti itu, nona. Tentu bila pun saya harus menghilang suatu hari nanti, itu atas sepengetahuanona. Maksud saya adalah bila saja seluruh sistem tengah di non active kan sementara oleh tuan kami, dengan maksud memperbaharui sesuatu."

New Me : 0.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang