BAB-38 latar belakang keluarga Bashar?

1.3K 75 4
                                    

Happy reading 💞

Kalo suka jangan lupa vote dan kalau bisa komen di setiap paragraf ya man teman hehehe, vote dan komen kalian berharga banget buat penulis 🫶

setelah mendengar kabar dari rara, Ali pun langsung berlari menuju kamar mandi di ikuti oleh Sajidah yang dari tadi berada di belakang Ali

Ali pun menemui alea dengan keadaan jatuh tanpa mengenakan hijab, ia pun melihat rida nya berada tak jauh dari kamar mandi lalu mengambil nya

setelah mengambil Rida yang entah milik siapa, ia pun menutupi rambut alea dengan kain Rida yang ia ambil lalu menggendongnya ke dalam kamar alea, rara pun menyusul dengan Sajidah menuju kamar alea

"ustadz Ali" panggil rara

"maaf sebelum nya, apa ustadz tau? alea punya penyakit darah rendah, dan apakah alea sudah makan atau minum hari ini?" tanya rara, ia pun termenung sekejap

"nduk, ummi sangat merasa bersalah" ujar Sajidah yang membuat rara dan Ali mengerutkan dahinya

"ummi membiarkan alea sendiri akhir-akhir ini karna ia memintanya, ummi bahkan tidak tahu apakah dia baik-baik saja atau tidak, dia sudah makan apa belum, karna ummi terlalu fokus untuk mempersiapkan pernikahan alea" jelas Sajidah

Ali, Sajidah dan rara pun termenung, Sajidah pun mencari minyak kayu putih untuk membangunkan putrinya

setelah menemukannya, Sajidah pun memberikan nya kepada Ali "ini" ujar Sajidah, Ali pun paham lalu mencoba membangunkan alea, sementara itu rara sedang mengambil air putih dan juga makanan untuk alea

rara pun keluar tak lupa menutup kamar alea dan berlari mencari air mineral dan juga makanan, Bashar yang melihat rara panik pun langsung menghentikannya sejenak "aunty" panggil Bashar

"gimana keadaan aunty alea?" tanya Bashar, rara pun mengelus elus pipi bashar seraya berkata "aunty sedang panik bas, bicaranya nanti dulu ya?" ujar rara

"boleh bas bantu?" tanya Bashar yang di angguki oleh rara

"bas bantu bawakan air mineral buat aunty alea aja ya? nanti langsung kasih ke ustadz Ali" ujar rara yang di angguki oleh Bashar

mereka pun berpencar, Bashar pun membawa air mineral ke kamar alea tak lupa mengucap salam

"assalamualaikum" salam Bashar, ia pun memasuki kamar alea lalu memberikan air mineral kepada Ali seraya berkata "maaf, bas lancang memasuki kamar aunty alea, bas hanya ingin membantu" ujar Bashar

"kenapa bas meminta maaf? bas tidak salah kok, ustadz Ali malah berterimakasih kepada bas" ujar Ali dengan senyuman nya

"iya bas, bas duduk disini saja sama ummi" ujar Sajidah, Bashar pun menggelengkan kepala nya

"tidak ummi Sajidah, terimakasih, bas ingin menemani o'om Ray saja di depan" ujarnya yang di angguki oleh Sajidah

Bashar pun keluar, sementara itu rara baru saja sampai di depan kamar alea

"eh bas? mau kemana" tanya rara yang sedang membawa nampan makanan

"bas ingin menemani o'om Ray saja aunty raa"

"oh yasudah kalau begitu, aunty raa mau menemani aunty alea dulu ya bas?" ujar rara yang di angguki oleh Bashar, rara pun memasuki kamar alea tak lupa mengucap salam dan melihat alea yang sudah terbangun.

"gimanaa ust?" tanya rara lalu meletakkan nampan yang berisi makanan alea

"Alhamdulillah Ning, baru saja sadar" ujar Ali, ia pun memberikan alea air mineral dan membantunya untuk meminum nya.

AL-WAQIAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang