CH 5

40 5 0
                                    

Pagi ini dengan tergesa-gesa Barey bangun dari tidurnya. Karena pagi ini ia sudah janji akan menemani Nanda untuk joging ditaman kota. Setelah ia keluar dari kamar mandi, ponselnya berbunyi.

"Halo Na bentar gue lagi bersiap." orang yang menelponnya adalah Nanda.

Dek nggak perlu ketaman kota hari ini. suara Nanda dari seberang.

"Kenapa?" tanya Barey bingung kenapa Nanda membatalkan janjian mereka.

Pacar gue minta di temani jalan. Sorry ya dek?

"Sialan lo! Gue udah bangun pagi. Buru-buru mandi malah nggak jadi!" Barey jadi bete.

Jangan betelah dek. Sorry ya. Nanti sebagai gantinya gue beliin lo makanan deh. Entar malam gue bawain kerumah?

"Martabak telor yang spesial 2 bungkus." walau bete Barey tetap nyebutin pesanannya.

Beres. Sorry ya dek. Love you muuaacch. bunyi telepon terputus. Barey meletakan ponselnya kembali ke atas meja kecilnya dan berjalan keluar kamar.

"Pagi mbak Issa, pagi mas Huda." sapa Barey pada kedua kakaknya di ruang keluarga. Barey langsung duduk di tengah-tengah mereka tanpa malu.

"Pagi juga adik kesayangan mbak. Tumben bangun pagi kamu. Bukanya hari ini nggak ada jadwal kuliah ya?" tanya Issabela sambil memotong apel kecil-kecil.

"Katanya ada janji sama temen kamu Bar?" tanya Huda disampingnya.

Huda adalah kekasihnya Issabela yang sudah Barey kenal lama. Setiap weekend Huda akan selalu datang kerumah kakaknya ini hanya sekedar ngobrol bersama. Bikin iri saja!

"Nggak jadi mas, Nandanya kencan sendiri." Barey dengan malas mencomot potongan apel di piring yang Issabela pegang.

"Iihh kamu itu, ini untuk Huda kalau mau kamu kupas sendiri." Issabela memukul pelan tangan adiknya.

"Minta satu doang mbak pelit amat sama adik sendiri?" Barey pura-pura merajuk dengan mengerucutkan bibirnya kedepan.

"Anak ini umur berapa sih hmm? Kalau merajuk kenapa masih seperti anak kecil begini?" Huda mencubit pelan pipi kiri Barey dengan gemas.

"Aduh mas sakit tahu." aduh Barey sambil menyingkirkan tangan Huda dengan masih mempertahankan cemberutnya yang semakin membuat Huda gemas pada adik kekasihnya ini.

"Kenapa kamu tidak mencari kekasih saja supaya bisa double date sama Nanda?"

"Kalau mudah ngedapetin pacar mah Barey udah pacaran kali mas!"

"Masa anak semanis kamu nggak ada yang suka?" Huda sudah sangat mengenal Barey. Adik laki-laki Issabela ini tidak ada yang tidak menyukainya. Semua teman-teman Barey selalu menyukainya tapi entah kenapa anak ini masih jomblo sampai sekarang.

"Terlalu pilih-pilih sih dia jadi jomblo terus kan?" ejek Issabela memberikan piring dengan apel yang sudah dipotong-potong pada sang adik.

"Bukan pilih-pilih mbak cuma gimana ya belum ada yang srek dihati." jawab Barey dengan memakan apel pemberian kakaknya.

"Tapi kata Nanda ada senior yang suka sama kamu tuh. Kenapa nggak sama itu saja?"

"Gimana ya, Barey belum suka sama orangnya."

"Jelek kah orangnya?"

"Nggak sih." geleng Barey pelan.

"Terus?"

"Belum suka aja." nyengir Barey mendapat putaran mata dari Issabela.

"Dasar pemilih!"

"Nggak!"

Blind Date (CHANBAEK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang